TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Ikan Air Tawar Paling Invasif di Dunia, Merusak Ekosistemnya

Beberapa jadi invasif karena dibawa manusia, lho

potret ikan gabus utara (Channa argus) di sebuah akuarium (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Hewan invasif merupakan mereka yang berada di habitat tertentu dan merusak ekosistem di dalamnya, padahal sejatinya mereka tak berasal dari habitat tersebut. Tentunya, label ini muncul karena mereka membawa sejumlah dampak buruk bagi ekosistem.

Tak jarang, kehadirannya di suatu habitat ini membuat hewan asli yang berada di tempat tersebut jadi terancam punah. Bahkan, bagi manusia pun, hewan-hewan invasif juga membawa sejumlah dampak buruk bagi kesehatan maupun ekonomi.

Salah satu spesies yang sering menjadi hewan invasif adalah ikan air tawar. Menariknya, beberapa spesies ikan air tawar tersebut ini justru pada awalnya diperkenalkan dan dibawa oleh manusia, lho. Penasaran bukan dengan jenis ikan air tawar apa saja yang jadi invasif di habitat lain? Yuk, simak daftarnya dalam artikel berikut ini!

1. Ikan mas (Amerika Serikat)

Potret silver carp, salah satu jenis ikan mas invasif di Amerika Serikat yang berhasil dipancing. (commons.wikimedia.org/D. O'Keefe, Michigan Sea Grant)

Ikan mas atau ikan karper merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang berasal dari Asia. Mereka terdiri atas beragam jenis yang tersebar di beberapa tempat yang berbeda. Saat ini, ikan mas dari Asia justru invasif bagi sungai-sungai di Amerika Serikat, utamanya empat jenis ini, yaitu bighead carp, silver carp, grass carp, dan black carp.

Uniknya, mengutip dari laman History, kehadiran ikan mas di sungai Amerika Serikat pada awalnya justru diperkenalkan oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1970-an untuk membantu pertanian akuatik membersihkan gulma pada sistem saluran dan pengelolaan limbah. Akan tetapi, ikan ini berhasil lolos ke cekungan Sungai Mississippi dan mulai menjadi sosok invasif di tempat tersebut.

Kehadiran ikan mas di Sungai Mississippi ini membuat rantai makanan di sungai menjadi rusak karena mereka tergolong ikan yang rakus. Selain itu, kemampuan reproduksinya jauh lebih cepat dibanding ikan-ikan asli di Amerika Serikat.

Bahkan silver carp bisa berbahaya bagi manusia karena kebiasaan mereka melompat dari dalam air dalam jumlah besar. Tak jarang, ini menghantam kapal hingga tubuh manusia di atasnya.

Baca Juga: 5 Fakta Ikan Red Devil, Ikan Hias yang 'Menjajah' Danau Toba

2. Ikan lele (Amerika Serikat)

Gerombolan ikan lele di suatu danau di India. (pixabay.com/DEZALB)

Lele (Clarias batrachus) merupakan salah satu ikan air tawar yang bisa bernafas di udara. Dalam bahasa Inggris, ikan lele yang umum kita jumpai biasa disebut walking catfish. Ini karena mereka mampu bernafas dan berjalan di daratan. Sama seperti ikan mas, ternyata ikan lele juga termasuk ikan invasif di Amerika Serikat, lho.

Dilansir Tree Hugger, ikan lele sejatinya berasal dari Asia Tenggara dan beberapa tempat di India. Akan tetapi, mereka mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1960-an di Florida. Lambat laun mereka menyebar di berbagai tempat seperti Nevada, California, Massachusetts, Connecticut, hingga Georgia dan menjadi predator bagi peternak ikan.

Ikan lele di Amerika Serikat dikenal sebagai pemburu oportunistis yang sering merangsek masuk ke kolam-kolam ternak ikan dan memakan habis ikan-ikan di dalamnya, terutama jika berukuran lebih kecil. Maka dari itu, para peternak ikan terpaksa harus memasang jaring-jaring di sekitar saluran air guna mencegah ikan lele masuk ke kolam mereka.

3. Nile perch (Afrika Timur)

potret dari seekor ikan nile perch (commons.wikimedia.org/Daiju Azuma)

Nile perch (Lates niloticus) merupakan jenis ikan yang berasal dari Ethiopia dan tersebar di sepanjang daerah yang dikenal dengan sebutan Afrotropical. Bagi masyarakat setempat, ikan ini punya nilai ekonomi karena mereka sering diburu untuk diolah dagingnya. Akan tetapi, nile perch juga jadi salah satu contoh bagaimana satu jenis ikan dapat membawa kehancuran yang sangat besar di suatu ekosistem.

Tree Hugger melansir, secara khusus nile perch merupakan sosok invasif bagi ekosistem yang ada di Danau Victoria, Afrika Timur, setelah dikenalkan sejak 1962. Di salah satu danau terbesar di benua Afrika itu, nile perch benar-benar menghancurkan populasi ikan-ikan lokal karena mereka berperan sebagai kompetitor sekaligus predator.

Ikan ini memakan apa pun yang ada di Danau Victoria, mulai dari krustasea, moluska, serangga, hingga ikan lain. Hal ini diperparah dengan kemampuan reproduksinya. Si betinanya bisa memproduksi hingga 15 juta telur. Maka tak heran kalau kehadiran nile perch telah membuat kurang lebih 200 jenis ikan lokal menghilang dari danau tersebut.

4. Mosquitofish (Eropa)

Sepasang mosquitofish yang berhasil ditangkap dan disimpan dalam wadah kaca. (commons.wikimedia.org/etrusko25)

Mosquitofish (Gambusia holbrooki) adalah nama populer dari eastern gambusia. Sesuai dengan namanya, ikan kecil ini merupakan spesialis pemakan jentik nyamuk yang berasal dari Amerika Serikat bagian timur. Kehadiran ikan ini di Eropa pertama kali dibawa dari Amerika Serikat ke Spanyol pada tahun 1920-an guna mencegah penyebaran malaria.

Ironisnya, menurut laman PhysOrgmosquitofish justru mampu beradaptasi dengan baik dan mulai tersebar di Eropa. Sayangnya, semakin luasnya persebaran mosquitofish justru membawa malapetaka pada ekosistem di sekitarnya. Saking bahayanya, bahkan ikan ini dinobatkan jadi salah satu dari seratus jenis hewan paling invasif di dunia oleh IUCN.

Ikan kecil ini bersaing secara langsung dengan spesies ikan lokal yang ada di Eropa. Mereka memakan segala hal, mulai dari makanan yang sama dengan ikan lokal hingga memakan ikan lain jika memungkinkan. Kemampuan adaptasi mereka juga sangat menakjubkan yang membuat mereka hadir dalam jumlah besar di berbagai sungai di Eropa.

Baca Juga: 5 Fakta Ikan Mas Komet, Ikan Berekor Cantik dari Amerika Serikat

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya