TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Solenodon, Keluarga Mamalia yang Punya Racun di Tubuhnya

Evolusi membuat mereka berbeda dari mamalia lain di dunia

Seekor solenodon jika dibandingkan dengan telapak tangan manusia. (nytimes.com/Lucy Emery)

Solenodon (famili Solenodontidae) merupakan keluarga mamalia omnivora yang terbagi atas 2 spesies berbeda, yaitu solenodon kuba (Solenodon cubanus) dan solenodon hispaniola (Solenodon paradox). Sesuai dengan namanya, kedua jenis solenodon tersebut hanya bisa dijumpai di Kuba dan Hispaniola, Kepulauan Karibia, Amerika Utara.

Penampilan mereka sekilas memang tampak seperti celurut, namun dengan tubuh yang jauh lebih besar. Diketahui kalau bobot dari solenodon berkisar pada 800-1.000 gram dengan panjang 28-39 cm. Mereka juga memiliki kaki yang pendek, ekor panjang tak berbulu, dan kepala dengan moncong yang fleksibel.

Rupa dari hewan ini boleh saja terlihat mengerikan bagi sebagian orang, namun siapa sangka kalau mamalia kecil yang satu ini menyimpan banyak fakta menarik bagi evolusi mamalia saat ini, lho. Penasaran apa saja fakta menarik dari solenodon? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Habitat dan jenis makanan dari solenodon

Seekor solenodon yang sedang mencari makan di malam hari. (theguardian.com/Grupo Jaragua)

Dilansir Britannica, habitat alami solenodon adalah hutan lebat dan semak belukar di bagian selatan Kuba dan Pulau Hispaniola. Kendati bisa memanjat pohon dengan baik, solenodon cenderung terestrial karena memiliki sarang pada lubang yang mereka gali, batang pohon, celah bebatuan, hingga gua-gua.

Sedangkan untuk menu makanan, solenodon merupakan hewan yang tidak pilih-pilih. Mereka bisa memakan invertebrata lain, kepiting, telur burung, buah-buahan, akar pohon, hingga tanaman lain. Mamalia yang satu ini juga nokturnal. Artinya, sebagian besar aktivitasnya, khususnya mencari makan, mereka lakukan di malam hari.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Scimitar Oryx, Mamalia Afrika yang Terancam Punah!

2. Memiliki suara yang mirip seperti burung dan babi

Dua ekor solenodon yang sedang beraktifitas bersama-sama. (wired.com/Joe Nunez)

Solenodon, khususnya solenodon kuba, merupakan hewan sosial. Bahkan beberapa individu diketahui hidup bersama dalam sebuah kawanan kecil. Oleh sebab itu, mereka memiliki cara yang unik untuk berkomunikasi satu sama lain, salah satunya lewat suara-suara yang mereka keluarkan.

Menurut lamanWired, ketika merasa terancam solenodon akan mengeluarkan suara menguik seperti seekor babi. Selain itu, mereka juga bisa membuat suara seperti burung dengan cara berkicau, memekik, hingga bunyi-bunyi klik untuk berkomunikasi antar sesama solenodon.

3. Mereka lebih mengandalkan beberapa indera lain ketimbang pengelihatan matanya

Potret seekor solenodon yang sedang mengendus-endus tanah di sekitarnya. (theguardian.com/Miguel Landestoy)

Dari penampilan fisiknya dan cara berburu mangsa, sudah jelas kalau solenodon bukan tipe hewan yang mengandalkan penglihatan untuk hidup sehari-hari. Bahkan, penglihatan pada mata kecil solenodon cenderung buruk sehingga tak bisa diandalkan untuk berburu maupun mempertahankan diri.

Britannica melansir, solenodon sangat mengandalkan indra penciuman pada moncongnya. Mereka akan mengendus-endus dedaunan maupun tanah yang berpotensi sebagai tempat tinggal serangga favorit mereka. Tak hanya itu, kumis panjang pada moncongnya juga bermanfaat sebagai sensor ketika mereka bergerak di malam hari.

4. Satu dari sedikit mamalia beracun di dunia

Solenodon Hispaniolan, salah satu jenis solenodon yang terkonfirmasi memiliki racun. (commons.wikimedia.org/Seb az86556)

Salah satu hal paling menarik dari solenodon adalah keberadaan racun pada tubuhnya, sesuatu yang sangat jarang ditemui pada keluarga mamalia. Bagi solenodon, racun pada tubuhnya lebih banyak dimanfaatkan untuk berburu mangsa.

Dilansir Discover Wildlife, racun solenodon disimpan dalam saliva dan disuntikkan melalui gigitan dari gigi serinya. Racun ini merupakan jenis protein dengan kandungan kallikrein-1 serine proteases, sebuah enzim yang berfungsi untuk menghancurkan protein menjadi beberapa komponen yang lebih kecil.

Artinya, racun pada saliva solenodon berfungsi untuk melumpuhkan targetnya. Sebab, racun ini akan membuat tekanan darah dari target semakin kecil sehingga ia sulit untuk bergerak lagi.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tamandua, Mamalia Lucu yang Pakai Rompi

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya