5 Alasan Mengapa Pernikahan Anak-anak Masih Tinggi di Dunia
Kira-kira faktor apa saja ya yang menyebabkan hal tersebut?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada dasarnya, manusia membutuhkan pasangan hidup untuk dapat memiliki keturunan. Pernikahan merupakan cara yang paling baik untuk dapat memiliki keturunan. Meskipun begitu, tidak semua jenis pernikahan itu baik, khususnya pernikahan dini atau di bawah umur.
Dilansir Global Citizen, pernikahan di bawah umur atau dini dapat menimbulkan berbagai permasalahan, mulai dari kekerasan dan eksploitasi terhadap perempuan, menghambat proses edukasi para perempuan, dan beberapa masalah lainnya. Berdasarkan data UNICEF, 12 juta anak perempuan menikah setiap tahunnya.
Di samping itu, masih dilansir data UNICEF, terdapat 115 juta anak laki-laki di bawah 18 tahun yang telah menikah. Pastinya angka ini cukup mengkhawatirkan mengingat pernikahan dini dapat menimbulkan berbagai macam permasalahan. Berikut 5 alasan mengapa pernikahan anak-anak masih tinggi di dunia.
1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu penyebab utama mengapa pernikahan dini dapat terjadi, khususnya terhadap perempuan. Memang, ketika anak perempuan mereka menikah, maka akan mengurangi beban pengeluaran hidup. Belum lagi adanya mahar yang biasa menjadi faktor utama mengapa orang tua memperbolehkan anak perempuannya menikah muda.
Hal lain yang menjadi alasan ialah para anak perempuan tersebut sudah dianggap tidak akan mampu lagi memperoleh pendidikan selanjutnya karena mahalnya biaya pendidikan di negaranya. Hal ini menjadikan anggapan bahwa menikahkan anak perempuannya merupakan jalan yang baik bagi anak perempuannya dan keluarganya.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Perempuan Juga Perlu Menabung untuk Pernikahan
Baca Juga: 7 Tren Pernikahan yang Diprediksi Meredup di 2021, Gak Ada Prasmanan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.