Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Guys, kalian tahu gak sih kalau makanan jadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia? Mengutip situs World Food Programme, berdasarkan sebuah riset mengenai konsumsi pangan, makanan yang diproduksi secara global sebenarnya telah mencukupi kebutuhan hampir seluruh populasi manusia di bumi ini.
Namun nyatanya, hampir sepertiga dari makanan yang diproduksi tersebut per tahun terbuang sia-sia, bahkan sebelum makanan tersebut dikonsumsi. Padahal, ada banyak orang di tempat lainnya yang menderita kelaparan.
Baca Juga: 5 Cara Sederhana untuk Mengurangi Limbah Makanan di Rumah
Penyebab utama limbah pangan di rumah
Ilustrasi sampah makanan (Shutterstock/joerngebhardt68) Food loss dan waste (limbah) bisa ditemukan hampir di mana saja, termasuk di rumah. Bahkan, bisa dikatan sebagian besar sampah sisa makanan berasal dari rumah tangga.
Konsumsi berlebihan atau kebiasaan konsumsi yang tidak berkelanjutan adalah salah satu penyebab utama limbah pangan di rumah karena kemungkinan makanan yang dibeli atau masak tidak termakan, bahkan dilupakan.
Jika tidak dikelola dengan baik, sama seperti sampah lainnya, sisa makanan juga akan menumpuk dan menyebabkan pencemaran lingkungan lho.
Cara untuk kurangi sampah sisa makanan di rumah
Ilustrasi zero waste (Shutterstock/Rimma Bondarenko) Tapi sebenarnya, kamu bisa kok menghindari kebiasaan buruk tersebut dimulai dengan memerhatikan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
Seperti mengevaluasi kembali kebiasaan buruk yang tidak ramah lingkungan, mengubah thinking framework, hingga berbelanja sesuai dengan apa yang kita butuhkan saja. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan membeli produk makanan yang memang
tersertifikasi ramah lingkungan
Sadar atau tidak, cara-cara tersebut bisa membawa perubahan yang signifikan lho, guys!
Simpan makanan dengan benar
Kemasan Tetra Pak (Dok. Tetra Pak) Cara sederhana lainnya yang bisa kamu coba untuk mengurangi food loss dan limbah makanan di rumah adalah menyimpannya makanan dengan baik dan benar. Penyimpanan bahan makanan yang benar akan membantu bahan makanan bertahan lebih lama, bahkan hingga berbulan-bulan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Apalagi kalau kamu mengonsumsi makanan yang dikemas pakai packaging dari Tetra Pak. Dengan teknologi aseptiknya, seperti penggunaan teknologi Ultra Heat Temperature (UHT) dan 6 (enam) lapis kemasan aseptik, Tetra Pak terbukti mampu membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya dalam hitungan detik. Hal ini dapat memperpanjang masa konsumsi produk makanan namun juga tetap menjaga nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh kita.
Dengan memiliki masa simpan yang lebih lama, kita semua dapat menikmati produk makanan apa pun tanpa adanya rasa bersalah jika harus membuangnya segera setelah kita membuka kemasan.
Tentunya makanan dengan umur simpan yang lebih lama juga memungkinkan kita membantu lingkungan dengan meminimalisir konsumsi yang boros.
Tetra Pak Kembangkan Solusi Inovatif
Hasil daur ulang kemasan Tetra Pak (Dok. Tetra Pak) Tetra Pak juga mengembangkan solusi inovatif yang dapat mengumpulkan sisa makanan,
menggabungkannya menjadi produk baru, serta menghasilkan produk daur ulang bermanfaat.
Mereka bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) yang secara aktif bekerja dengan sesama pendaur ulang, warga perkotaan, dan para mitra untuk memastikan konsumen memiliki akses dalam mendaur ulang karton dan karton daur ulang.
Nantinya, karton-karton tersebut bisa dibuat menjadi produk baru, seperti tisu, kertas, dan bahkan bahan bangunan seperti PolyAl yang dapat dijadikan atap, papan, produk furnitur, serta palet pengiriman barang.
Baca Juga: 7 Cara Sederhana Bantu Kurangi Limbah Makanan