7 Cara Sederhana Bantu Kurangi Limbah Makanan

2. Perhatikan tanggal kedaluwarsa produk

ilustrasi belanja bahan makanan (pexels.com/Atoms)

Saat membeli bahan makanan, periksa terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa pada makanan. Expired date menunjukkan tanggal batas maksimal suatu produk aman dikonsumsi. Jika expired date 30 April 2022, maka setelah tanggal tersebut produk sudah kedaluwarsa sehingga tidak aman dikonsumsi. 

Sedangkan Best Before menunjukkan bahwa produk tersebut sebaiknya dikonsumsi sebelum tanggal tersebut. Jika best before 30 April 2022, maka kamu masih bisa mengkonsumsi produk pada tanggal 1 Mei 2022, tetapi aroma dan tekstur produk tidak sebagus sebelum tanggal tersebut. 

3. Tanam sendiri bahan makanan di rumah

ilustrasi menanam tanaman herbal di dapur (unsplash.com/Harry Grout)

Kamu bisa menanam sendiri tanaman herbal sehingga kamu dapat selalu memiliki persediaan segar. Ada banyak jenis tanaman herbal yang dapat ditanam dengan mudah di dalam pot, seperti mint, seledri, rosemary, dan kemangi. Sementara itu, daun bawang juga dapat kamu rawat dengan media air. 

Selain membantumu berhemat dan mengurangi sampah makanan, menanam tanaman herbal sendiri juga dapat memperindah dapur milikmu.

Baca Juga: Limbah Cokelat di Teluk Bima, Pertamina: Bukan Akibat Tumpahan Minyak 

4. Simpan makanan dengan baik dan benar

ilustrasi menyimpan bahan makanan (pexels.com/ready made)

Penyimpanan bahan makanan yang benar akan membantu bahan makanan tersebut untuk bertahan lebih lama, bahkan hingga berbulan-bulan. Pastikan bahan-bahan kering disimpan dalam wadah kedap udara untuk menghindari kelembaban.

Selain itu, ketahuilah mana sayur dan buah yang bisa disimpan di lemari es dan mana yang tidak. Terkadang, ada beberapa sayur dan buah yang jika disimpan dalam lemari es malah membuatnya cepat membusuk.

5. Menjadi kreatif dengan bahan makanan yang dimiliki

ilustrasi bahan makanan (unsplash.com/Jasmin Sessler)

Kamu tidak perlu langsung pergi ke toko atau pasar ketika menyadari ada satu bahan yang tidak ada di dapur sementara kamu ingin menggunakannya. Daripada membelinya hanya untuk menggunakan sejumlah kecil, lebih baik lihat bahan lain yang dapat menggantikannya.

Misalnya, kamu dapat mengganti lemon atau jeruk nipis dengan cuka, mentega dengan minyak zaitun, atau tepung maizena dengan tepung tapioka. Namun, jika tanpa bahan yang tidak ada tersebut makanan mu tetap bisa lezat, maka tak perlu mencari penggantinya. 

6. Manfaatkan makanan beku

ilustrasi brokoli beku (unsplash.com/Bozhin Karaivanov)

Mempelajari cara membekukan makanan akan membuat dampak besar pada limbah makanan. Manfaatkan buah-buahan dan sayuran beku, terutama jika kamu memiliki jadwal sibuk sehingga tidak sempat berbelanja produk segar setiap minggu. Kamu dapat membeli makanan beku dalam jumlah yang lebih besar dan menariknya keluar dari freezer sesuai kebutuhan. 

Pastikan untuk membungkus dan menyegel makanan beku dengan baik sehingga tidak bocor dan mencair. Berikan label pada semua wadah dengan jenis makanan, tanggal pembekuan, lama produk bertahan dan instruksi pemanasan ulang. 

7. Pantau apa yang dibuang

ilustrasi sampah makanan (pexels.com/@garethwilley)

Buat catatan kecil dan letakkan di dekat tempat sampah makanan mu. Setiap kali kamu membuang makanan atau bahan makanan, tulis di catatan tersebut. Dengan begitu, kamu dapat mengidentifikasi item apa saja yang paling sering kamu buang sehingga selanjutnya bisa lebih pintar berbelanja dengan menyesuaikan apa yang harus di beli atau jumlah yang kamu beli.

Jika saja semua orang mencoba hanya beberapa hal dalam daftar di atas, maka kita bisa mengurangi sebagian besar limbah dan tentunya lebih menghemat pengeluaran.  

Baca Juga: 5 Fakta Penting tentang Limbah Fashion, Dipengaruhi Kebiasaan Belanja!