TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Awal Mula Terciptanya Susunan Keyboard QWERTY, Ditemukan pada 1873

Mengapa bukan ABCDE saja?

ilustrasi keyboard (unsplash.com/Jay Zhang)

Di hidup kita sekarang ini, pasti tidak akan jauh-jauh dari yang namanya keyboardDengan adanya fitur ini di barang elektronik kita seperti smartphone, komputer, maupun laptop, kita bisa menjelajahi media sosial sesuai apa yang kita inginkan. 

Tapi, apakah kamu pernah bertanya-tanya, awal mula terciptanya susunan keyboard QWERTY? Mengapa bukan ABCDE seperti alfabet? Apa alasan di balik susunan huruf tersebut? Yuk, kita simak bersama sejarah dan alasan di balik susunan keyboard QWERTY.

1. Siapa yang menciptakan susunan keyboard QWERTY?

potret keyboard pada masa itu (commons.wikimedia.org/Eremeev)

Susunan keyboard QWERTY ini pertama kali diciptakan oleh seorang penemu dan penerbit surat kabar asal Amerika Serikat, bernama Christopher Latham Sholes. Dia mengembangkan sebuah mesin ketik pada tahun 1860-an, bersama dengan teman-temannya, Carlos Glidden dan Samuel W. Soulé. Mesin ketik pertama yang mereka buat menggunakan keyboard yang mirip dengan piano, dengan dua baris huruf yang disusun secara alfabetis.

Namun, Sholes tidak puas dengan susunan huruf yang pertama ini. Dia terus mencoba berbagai kombinasi huruf yang berbeda, untuk mencari susunan yang paling efisien. Dia juga mendapat masukan dari seorang pendidik, Amos Densmore, yang meneliti frekuensi pasangan huruf (bigram) dalam bahasa Inggris.

Pada tahun 1873, Sholes dan para investor-nya berhasil menjual hak produksi mesin ketik mereka kepada perusahaan senjata, Remington. Perusahaan ini kemudian membuat beberapa modifikasi pada desain asli Sholes, termasuk mengubah susunan keyboard menjadi QWERTY, seperti yang kita kenal sekarang.

Baca Juga: Kisah Utnapishtim, Pahlawan yang Selamat dari Banjir Dahsyat

2. Mengapa susunan keyboard QWERTY dipilih?

ilustrasi keyboard (unsplash.com/Jay Zhang)

Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan alasan di balik susunan keyboard QWERTY. Salah satu teori yang paling populer adalah bahwa susunan ini dibuat untuk mengatasi masalah macetnya tombol pada mesin ketik. Dengan menyusun huruf-huruf yang sering digunakan secara bersamaan di posisi yang jauh, maka kemungkinan tombol macet akan berkurang.

Teori lain yang lebih baru adalah bahwa susunan QWERTY dibuat untuk membantu para operator telegraf, yang sering menyalin kode Morse. Dengan menyusun huruf-huruf yang memiliki kode Morse yang mirip di posisi yang berdekatan, maka kesalahan pengetikan akan berkurang.

Namun, teori-teori ini masih diperdebatkan oleh para sejarawan dan ahli. Ada juga yang berpendapat bahwa susunan QWERTY tidak memiliki alasan khusus, melainkan hanya hasil dari percobaan dan kesalahan yang dilakukan oleh Sholes dan Remington.

3. Apakah susunan keyboard QWERTY yang terbaik?

Susunan keyboard Colemak (commons.wikimedia.org/Yes0song)

Susunan keyboard QWERTY memang sudah menjadi standar yang umum digunakan di seluruh dunia. Namun, bukan berarti susunan ini adalah yang terbaik. Banyak orang yang mengkritik susunan QWERTY karena dianggap tidak ergonomis, tidak efisien, dan tidak nyaman. Dilansir chron, beberapa orang bahkan berpendapat bahwa susunan ini dapat meningkatkan risiko sindrom terowongan karpal.

Beberapa alternatif susunan keyboard yang diklaim lebih baik dari QWERTY adalah Dvorak, Colemak, dan Workman. Susunan-susunan ini dirancang untuk mengurangi jarak jari yang harus ditempuh saat mengetik, mengurangi beban pada tangan yang dominan, dan meningkatkan kecepatan dan akurasi pengetikan.

Namun, meskipun ada banyak alternatif yang tersedia, susunan keyboard QWERTY masih tetap bertahan dan sulit digantikan. Hal ini mungkin karena faktor-faktor seperti kebiasaan, ketersediaan, dan kompatibilitas. Banyak orang yang sudah terbiasa dengan susunan QWERTY dan enggan untuk belajar susunan baru. Banyak juga perangkat dan aplikasi yang hanya mendukung susunan QWERTY dan tidak bisa diubah.

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya