TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meruntuhkan Dinasti, 5 Fakta Peristiwa Revolusi Tiongkok 1911-1912

Rangkaian peristiwa yang mengubah Tiongkok selamanya

sutori.com

Pada bulan Oktober 1911, sekelompok kaum revolusioner di Tiongkok bagian selatan mengobarkan perlawanan terhadap Dinasti Qing. Tujuan dari perlawanan tersebut adalah mengubah wajah Tiongkok dengan mendirikan pemerintahan Republik Tiongkok dan mengakhiri sistem kekaisaran yang hanya diwariskan secara turun-temurun. Peristiwa bersejarah itu berhasil membentuk Tiongkok seperti yang kita kenal hari ini.

Lantas apa saja fakta penting dibaliknya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Tiongkok banyak kalah perang, kehilangan wilayah, dan warga asing

abc.net.au

Pada abad ke-19, Dinasti Qing yang telah menguasai Tiongkok selama lebih dari 200 tahun. Menghadapi beragam ancaman terhadap pemerintahannya, termasuk negara-negara asing yang menyerang wilayah Tiongkok.

Dua Perang Opium melawan pihak barat yang dipimpin oleh Inggris mengakibatkan lepasnya Hong Kong. Hal itu memaksa Tiongkok mematuhi perjanjian untuk membuka diri terhadap perdagangan internasional dan mengizinkan pihak asing memiliki tanah di wilayah Tiongkok.

Selain itu, kekalahan pada Perang Tiongkok-Jepang pada tahun 1894 hingga 1895 memaksa Kaisar Tiongkok melepaskan sebagian wilayahnya, diantaranya Taiwan dan Manchuria. Ditambah lagi Perang Rusia-Jepang tahun 1904 hingga 1905 yang semakin mengukuhkan kekuatan Jepang dan melemahkan pemerintahan Dinasti Qing.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kisah Perang Opium antara Tiongkok Lawan Inggris

2. Kondisi Tiongkok dibawah kuasa Dinasti Qing membuat kaum intelektual frustasi sehingga muncul ide revolusi

china-journal.org

Kombinasi antara meningkatnya tuntutan penjajah Jepang dan negara Barat, frustasi dengan Pemerintahan Dinasti Qing, dan keinginan untuk melihat Tiongkok yang bersatu telah mengobarkan semangat nasionalisme serta revolusi.

Makin banyak kaum intelektual dan elit yang sebagian besar adalah pelajar Tiongkok di luar negeri. Mereka bersumpah untuk meruntuhkan Dinasti Qing dan membangun sebuah negara Republik. Salah tokoh intelektual yang menonjol dan dijadikan musuh oleh Dinasti Qing adalah Sun Yat Sen, seorang nasionalis dengan kecenderungan sosialis.

Pada 1894 Sun Yat Sen mendirikan Xing Zhong Hui atau Perkumpulan Kebangkitan Tiongkok di Honolulu, Hawaii dengan sumpah untuk meruntuhkan Qing, membangkitkan Tiongkok, dan membangun pemerintahan yang bersatu.

Organisasi tersebut lalu berubah menjadi Tong Meng Hui atau Aliansi Tiongkok Bersatu. Organisasi tadi menjadi cikal bakal Kuomintang atau yang lebih dikenal dengan Partai Nasionalis Tiongkok.

3. Ide revolusi ditebar oleh para pelajar dan perlawanan terhadap Dinasti Qing dikobarkan di seluruh Tiongkok

thatsmags.com

Jepang menjadi tempat tujuan paling populer bagi pelajar-pelajar Tiongkok untuk menyebarkan ide revolusi dan merekrut kader-kader baru. Kelak, banyak dari mereka yang menjadi pemimpin Revolusi Tiongkok.

Pada awal 1900-an Perkumpulan Kebangkitan Tiongkok yang didirikan oleh Sun Yat Sen dan kelompok revolusiner lainnya melancarkan beragam aksi perlawanan pada Qing di seluruh Tiongkok. Perlawanan ini termasuk pemberontakan Huizhou pada 1900, pemberontakan Pingliuli 1906 dan pemberontakan Huanggang 1907.

4. Beragam pemberontakan kaum revolusioner sempat diredam tentara Qing hingga puncaknya pada 1911

supchina.com

Baik para pemimpin revolusi dan warga Tiongkok di luar negeri yang menjadi donatur telah berusaha 'menggoyang' Qing. Berpusat di Tiongkok bagian selatan, para revolusioner telah mencoba lebih dari tujuh kali melakukan perlawanan terhadap Dinasti Qing sampai terjadi perubahan. Sayangnya, semua perlawanan tersebut dapat diredam oleh tentara Qing.

Akhirnya, pada musim gugur 1911, kondisi berpihak pada para revoluisoner setelah pemberontakan Wuchang meletus dan terjadi perubahan skala nasional. Pemberontakan tersebut menjadi katalis revolusi 1911, memicu jatuhnya Dinasti Qing dan harapan berdirinya Republik Tiongkok.

Pemberontakan terhadap Qing berakhir dengan berhasil direbutnya Kota Nanjing dengan pengorbanan besar dan banyak para revolusioner terbunuh.

Baca Juga: 6 Fakta Sejarah Perang Kuning, Perang Besar Tionghoa-Jawa Melawan VOC

Verified Writer

Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya