Bahan Pembuat Bom Nuklir Menghilang dari Laboratorium di Idaho
Bahan ini dulunya dipakai untuk membuat bom atom Perang Dunia II
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa yang akan kamu lakukan jika diberi tugas menjaga sebuah bahan berbahaya yang dapat mengancam keselamatan banyak orang? Tentunya, kamu akan sangat berhati-hati dalam menjaga bahan tersebut agar tidak hilang dan jatuh ke tangan yang salah. Salah sedikit, bisa-bisa ada banyak korban yang berjatuhan!
Sayangnya, hal tersebut justru gagal dilakukan oleh sebuah universitas di Idaho, Amerika Serikat. Sebuah bahan berbahaya yang harusnya dijaga dan diawasi dengan ketat justru menghilang entah ke mana.
Lebih parahnya lagi, bahan ini ternyata bersifat radioaktif dan digunakan untuk membuat bom atom di Perang Dunia II. Duh, kok bisa ya?
1. Plutonium, bahan radioaktif pembuat bom nuklir
Plutonium (Pu) merupakan unsur kimia bersifat radioaktif yang tidak muncul secara alami, dan hanya bisa dibuat di reaktor nuklir. Unsur ini pertama kali diproduksi pada tahun 1940 di University of California, Berkeley.
Selain itu, Plutonium juga merupakan bahan yang ada di inti bom Fat Man, satu dari 2 bom atom yang dijatuhkan di Jepang pada Perang Dunia II.
Selain sebagai senjata, Plutonium juga digunakan untuk berbagai keperluan di dunia ilmu pengetahuan. Namun karena potensi bahaya yang ditimbulkan cukup besar, penggunaan sampel Plutonium selalu diawasi dengan ketat. Setiap sampel yang digunakan untuk berbagai keperluan selalu didokumentasikan secara teliti.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.