TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Burung Pengembara dengan Rute Migrasi Terjauh di Dunia

Ada yang sampai bisa bolak-balik Bumi-Bulan tiga kali lho!

Pixabay.com/Lisa Redfern

Dari berbagai jenis burung di dunia, terdapat sekelompok burung yang bermigrasi dari tempat berbiaknya menuju lokasi lain setiap tahunnya. Burung-burung ini biasanya tinggal di kawasan empat musim, dan bermigrasi setiap tahun untuk menghindari cuaca musim dingin yang keras.

Tidak jarang, rute migrasi yang dilalui burung-burung ini melewati lokasi ekstrem seperti lautan luas, gurun pasir, atau bahkan perkotaan.

Ada juga beberapa jenis yang dapat bermigrasi dengan jarak tempuh yang sangat jauh hingga ribuan kilometer--saking jauhnya, jarak yang ditempuh oleh burung tersebut seumur hidup bisa setara dengan tiga kali perjalanan pulang-pergi antara bumi dan bulan! Wah, burung-burung apa saja ya yang bisa bermigrasi jauh seperti ini? 

1. Kedidi merah (Calidris canutus)

Wikipedia.org/Chuck Homler

Meski memiliki ukuran tubuh yang tidak lebih besar dari burung puyuh, kedidi merah sanggup terbang hingga 30.000 km pulang-pergi setiap tahunnya. Menurut informasi dari birdsoftheworld.org, burung kecil ini berbiak saat musim panas di sekitar lingkar kutub utara seperti Greenland, Alaska dan Siberia.

Pada saat musim dingin, burung ini bermigrasi jauh hingga ke ujung selatan benua Amerika, Afrika dan Selandia Baru, dengan beberapa tempat pemberhentian di sepanjang jalur terbangnya--termasuk di Indonesia. Sayangnya, keberadaan spesies ini terancam akibat berkurangnya populasi kepiting tapal kuda atau belangkas (Xiphosura) yang telurnya menjadi salah satu makanan utama burung ini.

2. Penguin Adelie (Pygoscelis adeliae)

wikimedia.org/Christopher P. Michel

Jika sebagian besar burung di daftar ini bermigrasi dengan terbang, burung yang satu ini bermigrasi dengan berjalan kaki. Dilansir birdlife.org, penguin adelie berjalan dengan jarak rata-rata 17.600 km setiap tahun untuk mengikuti sinar matahari yang menghilang di lingkar kutub saat musim dingin.

Hal ini disebabkan oleh lautan yang membeku di sepanjang musim dingin di Antartika, sehingga mereka harus mengejar tepian es tersebut agar tetap bisa mendapatkan akses ke laut lepas yang menjadi sumber makanan mereka.

Baca Juga: 7 Burung dengan Ukuran Paruh yang Luar Biasa, Gak Hanya Pelikan

3. Penggunting-laut kelam (Ardenna grisea)

wikimedia.org/National Marine Sanctuaries

Seperti burung pelagik pada umumnya, penggunting-laut kelam menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut lepas dan hanya menginjak daratan selama beberapa bulan pada saat berbiak.

Berdasarkan data dari birdatchingdaily.com, burung penggunting-laut kelam yang sedang berbiak menghabiskan waktu membesarkan anaknya antara bulan September hingga April di pulau-pulau kecil di sekitar Amerika Selatan, lalu bermigrasi ke hampir seluruh samudera di dunia dengan jarak mencapai 29.000 kilometer--dengan jarak tempuh hingga 910 km per hari.

Namun baru-baru ini seekor individu muda yang belum berbiak tercatat bermigraasi dengan rute yang lebih jauh,  membentuk angka delapan raksasa hingga 64.000 km!

4. Biru-laut ekor-blorok (Limosa lapponica)

PxHere.com/anonim

Dengan jarak total 'hanya' 25.000 km pulang-pergi, jalur migrasi biru-laut ekor-blorok memang tidak sejauh beberapa burung lain yang ada di daftar ini. Namun berbeda dengan burung lain yang beristirahat beberapa kali di sepanjang jalur migrasi, beberapa individu biru-laut ekor blorok tercatat dapat terbang dari Alaska hingga Selandia Baru atau sekitar 11.000 km non-stop!

Sebagai perbandingan, pesawat komersil Airbus A380 mampu terbang 14.850 km dalam satu kali pengisian alias hanya 3.850 km lebih jauh dari burung yang hanya seukuran ayam dewasa ini.

Dilansir birdsoftheworld.org, kemampuan terbang ini didukung oleh cadangan lemak yang dikumpulkan sebelum bermirgasi serta adaptasi khusus pada sistem pencernaan burung ini. Kedua hal ini memastikan asupan energi yang dibutuhkan burung ini untuk terbang jauh tanpa beristirahat sama sekali.

5. Kapinis biasa (Apus apus)

Pixabay.com/TheOtherKev

Jika biru-laut ekor-blorok memegang rekor terbang terjauh, burung kapinis memegang rekor terbang terlama. Berdasarkan data dari penelitian Lund University, Switzerland, 99% masa migrasi kapinis selama 10 bulan dihabiskan di udara--dengan 3 dari 13 individu diketahui tidak mendarat satu detikpun selama bermigrasi!

Hal ini kemungkinan besar dibantu oleh kemampuan mereka untuk tidur sambil terbang, sehingga tidak perlu mendarat untuk beristirahat selama masa migrasi.

Baca Juga: Mengupas 10 Mitos dan Fakta Terkenal tentang Migrasi Burung

Verified Writer

Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya