TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hewan Ini Terlihat Imut Namun Ternyata Predator Andal!

Meskipun mungil, mereka dapat membunuh mangsa yang besar!

wikimedia.org

Jika kita mendengar kata satwa predator, bayangan kita akan mengarah pada berbagai jenis satwa yang menyeramkan seperti singa, elang harimau, serigala dan beruang. Satwa-satwa ini disebut predator karena mencari makan dengan membunuh satwa lain. Untuk mendukung gaya hidupnya ini, satwa tersebut biasanya dilengkapi dengan cakar dan gigi yang tajam, serta kemampuan panca indra yang sangat sensitif dalam mencari mangsa.

Nah, tahukah bahwa beberapa hewan predator justru memiliki penampilan yang imut dan menggemaskan. Hewan-hewan ini biasanya berukuran sangat kecil dan tidak berbahaya, namun ternyata sanggup membunuh satwa lain yang ukurannya jauh lebih besar. Seperti apa sih predator-predator imut ini?

1. Cerpelai Kecil (Mustela nivalis)

wikipedia.org

Cerpelai Kecil alias Least Weasel merupakan predator dari keluarga Mustelidae. Hewan ini dapat dijumpai di kawasan Eropa, Asia dan Amerika Utara, termasuk Inggris, Jepang dan pulau-pulau di Mediterania. Mereka menyukai habitat hutan terbuka, padang rumput, semak belukar, hingga taman dan perkebunan di bawah ketinggian 3000 mdpl. 

Dengan panjang badan hanya 13-26 cm dan berat 36-250 gram, Cerpelai Kerdil dinobatkan sebagai anggota ordo karnivora terkecil di dunia. Namun jangan sampai tertipu dengan tubuhnya yang mungil, karena hewan ini merupakan predator aktif yang ganas--bahkan dikenal dapat membunuh kelinci dengan bobot mencapai 10x berat tubuhnya sendiri. Selain kelinci, hewan ini juga sering memangsa hamster, tikus, burung kecil, dan lain-lain.

2. Alap-alap Capung (Microhierax fringillarius)

Dok. Pribadi

Alap-alap Capung atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai "Black-tighed Falconet" merupakan salah satu burung pemangsa terkecil di dunia. Burung ini memiliki panjang tubuh hanya sekitar 14-16 cm dan rentang sayap 27-32 sentimeter. Hal ini membuat burung tersebut memiliki ukuran yang sama seperti burung gereja.

Meskipun mungil, alap-alap capung merupakan pemburu yang handal. Burung dari famili falconidae ini biasa berburu capung, laba-laba, kupu-kupu, kadal kecil, hingga burung dengan ukuran yang hampir sama dengan tubuhnya seperti walet dan layang-layang. Seperti alap-alap lain, burung ini menangkap mangsa dengan cakar taham di kakinya. Mangsa disambar saat terbang, kemudian dibawa ke tempat bertengger untuk dimakan.

Burung Alap-alap Capung dapat ditemukan di hampir seluruh Asia Tenggara, termasuk Jawa, Kalimantan, Sumatra dan Bali. Mereka dapat dijumpai di habitat hutan, pinggiran hutan, area terbuka, hingga pinggiran desa dan perkebunan di bawah ketinggian 1500 mdpl. IUCN mengkategorikan spesies ini sebagai  spesies yang belum terancam punah (Least Concern).

Baca Juga: Meskipun Bertubuh Kecil, 5 Hewan Ini Bisa Membunuh Manusia!

3. Cecurut Etruscans (Suncus etruscus)

wikimedia.org

Cecurut Etruscans merupakan mamalia terkecil di dunia, dengan berat hanya 1-2,5 gram. Hewan ini tersebar luas di bagian tengah benua Asia dan Eropa, mulai dari Semenanjung Malaya hingga Albania. Habitat utamanya adalah daerah terbuka, seperti semak belukar dan pinggiran hutan musim yang hangat dan lembap.

Meskipun penampilannya imut, Cecurut Etruscans merupakan predator paling rakus di dunia. Tingkat metabolismenya yang tinggi membuat satwa ini harus memangsa makanan hingga 2 kali berat tubuhnya setiap hari (jika diumpamakan dengan manusia, hal ini sama dengan memakan dua ekor kambing utuh setiap harinya!). Mangsa utama dari hewan ini adalah serangga seperti belalang, yang dibunuh dengan gigitan di belakang kepala.

4. Kucing Bintik Karat (Prionailurus rubiginosus)

wikimedia.org

Dengan berat hanya mencapai 1.6 kg dan panjang tubuh 48 cm, Kucing Bintik Karat merupakan spesies kucing liar terkecil di dunia. Kucing ini tersebar di sub-benua India, dengan preferensi habitat hutan musim dan padang rumput. Tidak banyak informasi mengenai perilaku kucing ini di alam, namun individu di penangkaran diketahui lebih sering beraktivitas di malam hari.

Kucing Bintik Karat merupakan predator yang andal dan efisien. Mangsa utamanya terdiri dari berbagai jenis mamalia kecil, burung, kadal, kodok dan serangga. Ketika berburu, kucing ini menyergap mangsa dengan gerakan cepat seperti anak panah. Mangsa dibunuh dengan gigitan di bagian belakang leher yang merusak tulang belakang.

5. Anjing Semak (Speothos venaticus)

Wikimedia.org

Anjing Semak atau Bush Dog merupakan spesies anjing liar dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Anjing ini pertama kali diidentifikasi sebagai oleh arkeolog Peter Wilhelm Lund dari sebuah fossil yang ditemukan di dalam gua di Brazil. Pada saat itu para ilmuwan percaya bahwa spesies tersebut sudah lama punah, namun beberapa dekade kemudian individu hidup pun ditemukan.

Anjing Semak memiliki panjang tubuh 57-75 cm dan berat maksimal 8 kilogram, menobatkannya sebagai spesies anjing liar terkecil di dunia. Hewan ini hidup dalam kelompok kecil dan sering berburu bersama untuk membunuh mangsa berukuran besar. Kebanyakan mangsa yang dibunuh berupa hewan pengerat berukuran besar seperti Kapibara, Pakas dan Agouti, namun juga beberapa mangsa besar seperti Rhea dan Tapir seberat seperempat ton.

6. Rubah Fennec (Vulpes zerda)

Pixabay/lonewolf6784

Rubah Fennec merupakan sejenis rubah mungil dari kawasan gurun di Afrika bagian utara. Hewan ini merupakan spesies rubah terkecil sekaligus anggota keluarga canidae termungil di dunia, dengan panjang tubuh hanya sekitar 24-41 cm dan berat maksimal 1.6 kilogram. Salah satu ciri khas dari rubah imut ini adalah telinganya yang besar bak cawan, dengan panjang daun telinga mencapai 15 cm.

Telinga panjang dari Rubah Fennec berfungsi untuk mendeteksi mangsanya yang bersembunyi  di bawah tanah. Saat berburu, rubah ini akan menunduk ke tanah sambil memutar kepala dari satu sisi ke sisi lain untuk mendapatkan lokasi hewan mangsa. Mangsa yang diburu antara lain tikus, burung, telur burung, kadal, serta serangga.

Baca Juga: 7 Hewan yang Sering Dikira Sama dengan Hewan Lain

Verified Writer

Panji Gusti Akbar

Science nerd, crazy birdwatcher and third-wave coffee aficionado

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya