Sejarah Lotus Feet, Tradisi Mematahkan Jari Kaki di Tiongkok
Disebut sebagai lambang kecantikan perempuan pada masanya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kebiasaan yang seringkali dilakukan para leluhur biasanya akan diturunkan dan menjadi tradisi bagi generasi selanjutnya. Namun, dalam perkembangan dunia modern, tradisi yang dinilai tidak sesuai perlahan-lahan mulai ditinggalkan.
Satu di antaranya adalah Lotus Feet, di mana hal ini dilakukan dengan mematahkan jari kaki gadis muda Tiongkok dan mengikatnya untuk mencegah kakinya tumbuh. Kaki kecil yang berbentuk menyerupai kuncup Bunga Lotus ini merupakan simbol kecantikan dan derajat sosial di masa itu.
Berikut 5 fakta mengenai Lotus Feet yang disusun khusus untuk kamu!
1. Tak ada yang tahu pasti kapan kebiasaan ini dimulai
Ada banyak cerita di masyarakat mengenai asal muasal tradisi ini. Namun, awal mula kebiasaan ini bermula tidak diketahui informasinya secara pasti.
Tapi salah satu di antaranya, cerita yang konon berasal dari masa pemerintahan Kaisar Li Yu (961-975) di mana seorang penari cantik bernama Yao Niang memiliki sepasang kaki berbentuk bulan sabit yang mungil. Kaisar yang jatuh hati menikahi Yao Niang dan menjadikannya selir.
Sementara selir lain yang merasa iri mulai mengikat kaki mereka untuk mencegahnya tumbuh dan membuat kaki mereka berukuran kecil. Tak hanya di kalangan bangsawan, kebiasaan ini kemudian menyebar ke seluruh Tiongkok.
Baca Juga: Budaya Patriarki Kental, Banyak Perempuan Korsel Memilih Tak Menikah
Baca Juga: 5 Fakta Sungai Mekong, Perairan Penting di Asia Tenggara
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.