TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jadi Organisme Puncak, 5 Fakta Dominasi Manusia terhadap Bumi

Sejak kapan spesies kita dianggap menguasai dunia?

ilustrasi manusia di zaman purba (pixabay.com/12109)

Manusia merupakan organisme atau makhluk hidup yang saat ini menguasai Bumi dan berada di puncak rantai makanan. Bahkan, sejak zaman purba, spesies manusia atau Homo sapiens dianggap sebagai spesies yang menduduki peringkat teratas dalam hal dominasi terhadap lingkungan dan makanan.

Nah, sebetulnya, kenapa manusia bisa menguasai atau mendominasi dunia seperti saat ini? Apakah hewan dan tumbuhan yang juga berevolusi tidak bisa melakukan hal yang sama? Kalau penasaran dengan jawabannya, simak artikel berikut, ya!

1. Manusia sudah menunjukkan dominasinya sejak era purba

gambar ilustrasi dari keluarga manusia purba (wallpapersafari.com/commons.wikimedia.org)

Dilansir History, jejak-jejak keberadaan manusia purba diduga sudah mulai ada sejak 2,4 juta hingga 1,4 juta tahun lalu di dataran Afrika. Kelompok manusia awal tersebut dinamakan Homo habilis atau manusia purba yang terampil. Nah, spesies ini merupakan salah satu nenek moyang dari manusia modern atau Homo sapiens yang muncul ratusan ribu tahun setelahnya--hal ini masih menjadi perdebatan.

Jika dipelajari lebih mendalam, didapatkan bukti-bukti akurat bahwa di rentang 1 hingga 2 juta tahun lalu, spesies purba dari manusia sudah mulai menunjukkan eksistensinya dalam hal dominasi. Kala itu, mereka sudah cukup andal dalam hal berburu, mencari makan, berkembang biak, dan bahkan membentuk berbagai komunitas satu sama lain.

Namun, sistem kehidupan yang diterapkan oleh manusia purba tentu saja masih sangat sederhana. Mereka akan tinggal di gua-gua dan masih mengandalkan metode berburu yang cukup primitif. Dibutuhkan ratusan ribu hingga jutaan tahun untuk mengembangkan peradaban manusia menjadi lebih maju dan modern.

Baca Juga: 7 Mamalia Terkecil di Dunia, Ada Seukuran Jari Manusia! 

2. Manusia berevolusi lebih baik

ilustrasi pahatan tulisan yang dibuat manusia purba (pixabay.com/Aiamkay)

Salah satu alasan kenapa manusia bisa begitu mendominasi Bumi adalah akibat faktor evolusi. Beberapa ahli sepakat bahwa evolusi yang terjadi pada manusia memang jauh lebih kompleks, rumit, dan progresif dibandingkan organisme lainnya. Bisa dikatakan bahwa budaya dan teknologi yang dibuat oleh manusia mengalami perkembangan pesat hanya dalam kurun waktu ratusan ribu tahun.

Hal ini tidak bisa dilakukan oleh hewan, apalagi tanaman. Meskipun manusia modern punya DNA yang nyaris sama dengan organisme lain semacam simpanse, gorila, tikus, dan bahkan pisang, tapi alur evolusi pada manusia jauh lebih maju ketimbang semua spesies yang ada di Bumi. Kendati ada beberapa jejak sejarah yang hilang, ilmuwan tetap meyakini bahwa kita dan spesies lainnya sebetulnya memiliki nenek moyang yang sama.

3. Perkembangan otak manusia yang signifikan

ilustrasi ahli medis melihat kinerja otak manusia (pexels.com/Anna Shvets)

Oke, tubuh kita memang tidak sebesar dan sekuat gajah, tidak pula secepat citah. Namun, dengan otaknya, manusia bisa mengembangkan peradaban yang begitu maju dan kompleks jika dibandingkan dengan organisme lainnya di Bumi. Ukuran otak manusia pun sebetulnya juga tergolong standar.

Menurut laporan Washington State University, kapasitas otak manusia hanya sebesar lima kali lebih kecil dibandingkan milik paus sperma. Namun, apakah kecerdasan paus sperma bisa mengalahkan manusia? Well, sayangnya tidak. Kita tahu bahwa lumba-lumba justru dapat dianggap sebagai mamalia paling cerdas di lautan selain paus pembunuh.

Hal ini membuktikan bahwa ukuran otak tidak berkorelasi dengan kecerdasan organisme. Bahkan, dinosaurus yang memiliki otak sangat kecil malah pernah menguasai dunia sebelum akhirnya punah akibat bencana alam. So, dominasi manusia di Bumi jelas sangat berkorelasi dengan perkembangan otak yang kompleks dan pesat meski tidak berukuran besar layaknya mamalia paus.

4. Fleksibilitas menjadikan Homo sapiens dapat beradaptasi dengan baik

ilustrasi kehidupan manusia di tanah tandus yang dingin (pexels.com/Julia Volk)

Dilansir National Public Radio, seorang ahli sejarah dan profesor di Departemen Sejarah Universitas Yerusalem bernama Yuval Harari menyatakan bahwa manusia merupakan organisme paling fleksibel di sepanjang sejarah dunia. Hal inilah yang membuat spesies Homo sapiens mampu beradaptasi dengan baik di alam.

Mungkin ada banyak spesies hewan yang juga memiliki kerja sama dalam kelompoknya. Bahkan, beberapa jenis mamalia terbilang sanggup membangun sistem sosial yang cukup kompleks. Namun, mereka tidak memiliki fleksibilitas layaknya manusia. Sejarah membuktikan bahwa dengan adaptasilah manusia bisa perlahan menguasai dunia.

Baca Juga: 8 Manusia Purba yang Dulu Pernah Tinggal di Bumi Mendampingi Kita

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya