TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ilmiah Ibis Botak Utara, Burung Terlangka di Dunia

Masuk sebagai spesies paling langka di dunia

thehumancycles.com

Ibis botak utara atau Geronticus eremita adalah spesies unggas atau burung yang identik dengan perilaku migrasi dan suka berada di tempat-tempat tandus seperti habitat semigurun, padang rumput berbatu, dan juga di wilayah yang berada di pinggir aliran air. Sepintas, burung ini terlihat cukup menyeramkan karena memang memiliki kepala botak dan paruh panjang.

Nah, ada beberapa fakta ilmiah mengenai burung unik yang satu ini. Kira-kira apa saja, ya, fakta-fakta tersebut? Yuk, daripada kamu penasaran, lebih baik kamu simak artikel ini hingga tuntas.

1. Unggas yang masuk ke dalam spesies terlangka di dunia

birdlife.org

Ibis botak utara adalah salah satu spesies paling langka di dunia karena keberadaannya memang sangat terancam punah. Menurut laman Birdlife, burung ini merupakan satu-satunya spesies unggas yang sangat terancam punah dengan tingkat ancaman tertinggi. Saat ini, habitat mereka hanya berada di Maroko dan Suriah meskipun dulunya sempat tersebar di beberapa wilayah Eropa dan Afrika lainnya.

Di Maroko hanya terdapat sekitar 100 pasang burung ibis botak utara. Sementara, di Suriah jauh lebih menyedihkan karena hanya tersisa 2 pasang saja. Beberapa subspesies yang awalnya juga ada di Turki diyakini telah punah pada 2002 lalu dan hanya tersisa subspesies bernama Geronticus Eremita ini.

Rusaknya habitat, peperangan, pembangunan pemukiman, dan masifnya keberadaan predator menjadi beberapa alasan kuat di balik ancaman kepunahan unggas berwajah menyeramkan ini. Kini, beberapa lembaga konservasi unggas di Maroko telah menggalakkan program khusus untuk menjaga ibis botak utara supaya tetap ada untuk jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga: 7 Fakta Pecuk Ular, Burung Air Unik yang Gak Punya Lubang Hidung

2. Bersifat omnivor alias pemakan apa saja

unep-aewa.org

Ibis botak utara merupakan salah satu bukti bahwa spesies oportunis yang memakan segala bukanlah jaminan untuk terbebas dari daftar kepunahan. Seperti dicatat dalam laman Marwell Zoo, burung ibis botak memang bersifat omnivor dan mereka suka dengan berbagai macam serangga dan tanaman.

Mereka akan memangsa belalang, kumbang, jangkrik, reptil kecil, cacing, kalajengking, siput, ikan, dan beberapa tumbuhan seperti tunas muda dan beri. Biasanya, mereka mencari makan secara berkelompok yang terdiri dari 20 atau 30 ekor dalam setiap kelompoknya. Paruh mereka yang sangat panjang akan memudahkan mereka dalam menangkap serangga-serangga kecil.

3. Ibis botak utara adalah spesies yang suka bermigrasi

telegraph.co.uk

Pada dasarnya, ibis botak utara merupakan spesies unggas yang sangat suka bermigrasi dan itu sudah mereka lakukan selama ratusan tahun. Namun, untuk saat ini, karena beberapa alasan tertentu, spesies ibis botak tidak dapat melakukan migrasi dengan baik tanpa bantuan manusia.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam European Commission, ilmuwan dan ahli satwa yang aktif dan peduli dengan keberadaan ibis botak juga tengah membantu proses migrasi mereka agar keberadaan mereka dapat menyebar di berbagai wilayah Eropa. Mungkin apa yang dilakukan oleh manusia masih sangat minimal, tetapi setidaknya tindakan mereka bisa menyelamatkan keberadaan ibis botak secara merata.

Salah satu pelepasan migrasi yang sukses dibantu oleh manusia adalah pelepasan ibis botak utara di wilayah pegunungan Alpen, Swiss. Menurut catatan, sudah enam kali ilmuwan dan ahli satwa melepasliarkan burung ibis botak utara ke wilayah dingin tersebut, tentu saja dengan persetujuan dari pemerintah Swiss.

4. Evolusi membentuk mereka menjadi spesies yang tahan terhadap panas sinar Matahari

safariwest.com

Jurnal sains berjudul The Bare Head of the Northern Bald Ibis Fulfills a Thermoregulatory Function yang diterbitkan dalam laman BMC menjelaskan bahwa ibis botak utara sudah mengalami evolusi yang menghasilkan adaptasi berupa ketahanan mereka terhadap panas sinar Matahari.

Dalam penelitian dan studi yang dilakukan oleh ahli satwa, ditemukan fungsi fisiologis dari lapisan kulit di kepala mereka yang berwarna gelap atau kehitaman. Rupanya, adanya lapisan khusus di atas kepala ibis botak tersebut dapat melindungi organ di kepala mereka dari paparan panas Matahari yang sangat menyengat.

Meskipun begitu, ibis botak utara juga dapat bertahan hidup dengan baik di wilayah yang dingin karena tubuh mereka diselimuti dengan bulu-bulu yang cukup tebal. Uniknya lagi, spesies langka tersebut dapat mengendalikan aliran darah dan fungsi termoregulasi dalam kepala mereka yang ditandai dengan meningkatnya intensitas warna merah.

Baca Juga: 6 Fakta Hoatzin, Burung Endemik Amazon yang Disebut Burung Reptil

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya