TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ilmiah tentang Stonehenge, Situs Tua yang Menjadi Misteri

Salah satu situs bersejarah yang dianggap paling misterius

Unsplash/Inja Pavlic

Stonehenge adalah sebuah situs bersejarah yang terbuat dari batu yang sangat besar dan berbentuk melingkar. Bangunan ini terletak di Inggris, tepatnya di 13 kilometer barat laut Salisbury. Lingkaran batuan raksasa ini menjadi salah satu situs yang paling terkenal di dunia, bahkan dianggap misterius hingga kini.

Jika kamu penasaran tentang situs tua ini, kamu bisa menyimak beberapa fakta ilmiah tentang Stonehenge. Ini dia kelima fakta tersebut. Disimak, ya!

1. Situs ini dibangun ribuan tahun Sebelum Masehi

Unsplash/Josh Johnson

Tak salah jika Stonehenge dimasukkan sebagai salah satu situs tertua di dunia. Pasalnya, bangunan besar ini dibuat ribuan tahun Sebelum Masehi. Laman sejarah Inggris, English Heritage menulis bahwa fondasi situs ini sudah ada pada periode Mesolitikum, yakni 8500 tahun Sebelum Masehi.

Sementara, khusus untuk pemasangan batu-batuan besar tersebut, diperkirakan dilaksanakan 5000 tahun lalu atau 3000 tahun Sebelum Masehi. Pembangunan lingkaran batu raksasa dibangun pada zaman Neolitikum. Pada zaman itu, pengetahuan akan konstruksi bangunan sudah cukup maju.

Sebetulnya, bukan hanya batuan saja yang ada di situs tersebut, namun juga beberapa bagian situs yang terbuat dari kayu. Para ilmuwan dan peneliti percaya bahwa orang-orang yang membangun monumen ini memiliki pengetahuan yang maju tentang konstruksi bangunan.

Tidak mudah untuk menata batuan yang sangat besar dan berat serta dibutuhkan penghitungan matang untuk mengaplikasikannya di lapangan.

Baca Juga: 6 Fakta Unik dan Menarik Biawak, Kadal Besar yang Mirip Ular

2. Memiliki dua jenis batuan utama yang berbeda

Unsplash/K. Mitch Hidge

Situs atau bangunan bersejarah ini memiliki dua jenis batuan utama yang berbeda, seperti ditulis dalam laman sains Earth Magazine. Tempat yang tercatat sebagai UNESCO World Heritage ini memiliki batuan berjenis Sersen dan Bluestone.

Batuan jenis Sersen merupakan batuan purba yang usianya mencapai lebih dari 60 juta tahun. Berat batuan ini mencapai 40 ton. Sementara, Bluestone merupakan batuan yang lebih kecil, yakni batuan yang dihasilkan dari proses pyroclastic (batuan yang terbentuk akibat erupsi vulkanis).

Diperkirakan, Bluestone yang menjadi penghias Stonehenge diambil dari Wales dan dibawa ke Inggris untuk dijadikan monumen. Pada kisaran 5000 hingga 8000 tahun lalu, manusia memandang batuan besar persegi panjang sebagai bentuk bangunan yang indah dan bernilai seni tinggi.

3. Memiliki hubungan yang cukup unik dengan astronomi

visitwiltshire.co.uk

Apakah monumen Stonehenge memiliki hubungan khusus dengan astronomi? Sepertinya benar bahwa situs ini berhubungan dengan astronomi dan penanggalan, seperti dilansir Astronomy Trek.

Monumen tua ini ternyata dapat menandakan penanggalan sederhana dan musim-musim yang ada di wilayah tersebut. Sinar matahari akan menimbulkan bayangan di balik batuan dan bayangan panjang tersebut menandakan perubahan pada siklus musim dan cuaca.

Pada zaman prasejarah, manusia juga membutuhkan penanggalan sederhana. Tujuannya ialah menentukan kapan musim dingin akan tiba dan berakhir. Perubahan musim yang terjadi juga mengakibatkan adanya perubahan manusia dalam hal bercocok tanam, menyembelih ternak, bahkan membuat fermentasi anggur.

4. Situs Stonehenge pernah tenggelam akibat cacing tanah

popsci.com

Tentu kita tahu bahwa cacing tanah adalah hewan yang sangat berjasa untuk menyuburkan tanah. Bahkan, situs Stonehenge pernah tenggelam akibat tanah yang dijadikan pijakan terlalu subur. Hal ini terjadi karena ada banyak cacing tanah tepat di bawah bangunan tersebut.

BBC dalam laman resminya menuliskan bahwa ilmuwan Charles Darwin menemukan teori dan fakta menarik tentang turunnya sebagian besar batuan Stonehenge. Menurut Darwin, sebagian besar situs masuk ke dalam tanah akibat aktivitas cacing tanah yang membuat permukaan tanah sangat subur dan gembur.

Aktivitas cacing tanah selama ribuan tahun membuat beberapa bagian batu terbenam dan harus dilakukan penggalian ulang untuk mengangkatnya kembali. Hal ini telah dikonfirmasi oleh ilmuwan dan peneliti di zaman modern bahwa tanah yang terlampau subur dapat mengakibatkan sebuah situs purba dapat tenggelam dalam tanah.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Semut Bulldog, Semut Paling Berbahaya di Dunia

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya