TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Ini Membuktikan Kucing Tak Kalah Cerdas dengan Anjing

Coba perhatikan tingkah laku kucingmu

Pexels.com/Kelvin Valerio

Kucing dan anjing adalah dua spesies hewan mamalia yang sama-sama menjadi primadona bagi banyak orang di dunia. Kelucuan, kesetiaan, dan kecerdasan mereka menjadi alasan kuat kenapa ada banyak orang jatuh hati kepada dua hewan tersebut.

Biasanya, mayoritas orang akan beranggapan bahwa anjing lebih cerdas ketimbang kucing. Nah, kali ini kita akan membuktikan bahwa sebetulnya kucing pun tidak kalah cerdas dengan anjing dan hewan-hewan lainnya. Yuk, disimak!

1. Kucing suka menjilat sekujur tubuhnya dengan lidahnya

Pexels.com/Cats Coming

Kucing tahu dan paham mengapa ia harus melakukan hal ini. Ya, menjilat bagian-bagian tubuh merupakan cara kucing untuk membersihkan tubuhnya dari berbagai macam kotoran dan mungkin parasit. The Spruce Pets dalam lamannya menulis bahwa jilatan kucing di tubuhnya akan membantu membuang kulit mati.

Tapi, bagaimana kucing bisa mengetahui bahwa jilatan mereka merupakan cara "medis" untuk membersihkan tubuh? Rupanya, kecerdasan mereka sudah diturunkan dari generasi ke generasi melalui evolusi. Pengetahuan akan khasiat lidah pada kucing sudah ditanamkan pada genetik mereka sejak jutaan tahun lalu.

2. Kucing pemalas adalah kucing yang cerdas

Pexels.com/Pixabay

Kebanyakan kucing itu pemalas. Tapi, kemalasan mereka ternyata berkorelasi dengan kecerdasan mereka yang cukup tinggi. Berbeda dengan anjing yang menonjolkan kecerdasan dengan keaktifan mereka. Kucing lebih suka tidur dan bermalas-malasan di sofa sampai jam makan tiba.

Ilmuwan dan ahli satwa telah mengonfirmasi bahwa sesuai data penelitian, didapatkan fakta mengenai kecerdasan kucing yang nyaris atau bahkan setara dengan anjing. Melansir Smithsonian Magazine, kucing cukup cerdas untuk selalu tetap santai, berleha-leha, dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya.

Baca Juga: 6 Tindakan Pemilik Kucing yang Justru Membahayakan Kesehatan Kucing 

3. Meskipun tidak mutlak, kucing cenderung bersifat soliter

Pexels.com/Monique Laats

Meskipun sering terlihat berkumpul, nyatanya kucing bisa hidup secara mandiri. Ini sebabnya kucing dan keluarganya yang lain seperti harimau, cheetah, leopard, dan kucing hutan dianggap sebagai hewan soliter atau mandiri.

Nah, untuk hidup secara soliter, dibutuhkan kecerdasan yang mumpuni di alam liar. Mereka berjuang, berburu, bertahan hidup, dan menikmati dunia mereka sendiri. Jadi, jangan heran kalau kamu sering melihat kucingmu suka sendirian, karena itu merupakan refleksi dari kecerdasannya.

Tapi, sekali lagi, sifat soliter pada kucing bukan sebuah kemutlakan. Ada banyak kucing rumahan yang hidupnya juga berkelompok dengan kucing-kucing lainnya. Maklum saja, evolusi selama ratusan ribu hingga jutaan tahun membentuk kucing peliharaan menjadi kurang mandiri.

4. Kucing memiliki keseimbangan yang mengagumkan

Pexels.com/Pixabay

Dilansir Live Science, kucing merupakan salah satu hewan yang dapat mengontrol tubuhnya dengan sangat baik, melebihi mamalia lain pada umumnya. Kucing memiliki tingkat akurasi keseimbangan di hampir seluruh tubuhnya karena mereka memiliki tulang punggung yang fleksibel.

Namun, tanpa didukung kecerdasan yang cukup, kucing akan kesulitan menyeimbangkan tubuhnya di tempat tinggi. Pada saat kucing berada di tempat yang tinggi dan sulit dijangkau, otak kucing akan bekerja secara cepat dan tanggap dibandingkan waktu-waktu biasanya. So, kamu akan jarang melihat kucing sangat ketakutan jika berjalan di atap rumah.

5. Kucing sangat suka tidur

Pexels.com/Pixabay

Coba perhatian perilaku kucing peliharaanmu. Jika sehat tapi selalu tidur setiap saat, jangan khawatir, ada kemungkinan kucingmu merupakan golongan kucing yang cerdas. Faktanya, di alam liar, keluarga kucing besar memang suka tidur untuk mendinginkan otaknya sekaligus mengembalikan energi untuk berburu, dicatat dalam Animal Emergency Center.

Semakin aktif otak dan fisiknya, kucing akan semakin mudah tertidur dan tidak akan peduli dengan keadaan sekitarnya. Namun, perlu diperhatikan jika perilaku tidur kucingmu berubah. Kamu perlu membawanya ke dokter jika kucingmu lemas, tampak dehidrasi, atau ada sesuatu yang sakit dalam tubuhnya.

6. Otak kucing merupakan desain otak mamalia yang cerdas

Pexels.com/Snapwire

Mungkin fakta ini cukup mengejutkan. Nyatanya, nyaris 90 persen otak kucing memiliki struktur dan mampu bekerja optimal layaknya otak mamalia cerdas lainnya, seperti anjing, primata, dan bahkan manusia. Studi yang dibahas dalam laman Psychology Today menyatakan bahwa otak kucing memiliki 300 juta korteks serebral.

Jumlah korteks serebral pada kucing tersebut sama dengan jumlah yang dimiliki oleh anjing dan mamalia lainnya. Korteks serebral adalah bagian otak pada mamalia yang mengatur tindakan dan rasionalitas untuk menanggapi kejadian di lingkungan sekitarnya. Bagian otak ini juga menjadi tempat penyimpanan memori jangka pendek dan panjang.

Baca Juga: Fakta Ilmiah: Meluruskan 7 Kesalahpahaman tentang Anjing dan Kucing

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya