TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Sains tentang Planet Kerdil yang Ada di Tata Surya Kita

Apa bedanya dengan planet? #IDNTimesScience

Citra dari Pluto, salah satu planet kerdil di tata surya. (nbcnews.com)

Dilansir NASA, planet kerdil atau planet katai adalah objek angkasa yang sepintas mirip dengan planet, tetapi dengan ukuran yang jauh lebih kecil. Meski sama-sama mengitari Matahari, planet kerdil (dwarf planet) tidak memiliki kemampuan untuk membersihkan segala objek atau benda asing di sekitar orbitnya.

Nah, kali ini kita akan belajar mengenai beberapa fakta sains dari planet kerdil. Apa saja, ya? Yuk, disimak!

1. Awal mula terbentuknya planet kerdil

ilustrasi dari tata surya kita (scientificamerican.com)

Tata surya sudah berusia sekitar 4,5 hingga 4,6 miliar tahun. Hampir semua objek angkasa yang ada di dalamnya juga berusia nyaris sama dengan tata surya. Hal yang sama juga terjadi pada planet kerdil. Menurut laman Space, pembentukan Matahari di awal kemunculan tata surya menciptakan begitu banyak partikel padat yang tergabung menjadi satu akibat gravitasi.

Nah, adanya partikel atau batuan angkasa tersebut menjadi cikal bakal dari pembentukan planet kerdil. Gas, es, dan debu akan tertarik oleh gravitasi dari partikel tersebut sehingga membentuk objek kecil yang mirip dengan planet. Akan tetapi, planet kerdil memang sangat berbeda dengan planet pada umumnya.

Ya, di saat planet lainnya dapat menarik dan mengumpulkan partikel bermassa yang cukup, planet kerdil justru memiliki progres yang cacat. Planet kerdil tidak mampu mengumpulkan massa dan gagal membentuk sebuah planet utuh. Itu sebabnya, planet kerdil hanya dianggap sebagai objek katai, yakni sebuah benda angkasa yang terbentuk tidak sempurna.

Baca Juga: 5 Fakta Lubang Cacing, Terowongan Misterius di Luar Angkasa

2. Berbeda dengan planet pada umumnya

Citra dari planet katai yang lebih mirip dengan batuan angkasa. (jstor.org)

Jika planet kerdil tidak terbentuk secara sempurna, berarti mereka sangat berbeda dengan planet pada umumnya, dong? Ya, planet kerdil memang sangat berbeda dengan planet biasa. Dilansir laman University of Colorado, beberapa perbedaan mencoloknya:

  1. Meskipun kadang planet kerdil punya massa yang cukup, jumlahnya masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan planet pada umumnya.
  2. Awal mula pembentukan planet kerdil tidak pernah sempurna. Hal ini sangat berbeda dengan awal mula pembentukan sebuah planet.
  3. Orbit planet kerdil tidak pernah bersih dari objek-objek angkasa lainnya karena memang planet kerdil tidak memiliki kekuatan gravitasi cukup untuk melakukannya. Sementara, planet pada umumnya memiliki orbit yang bisa membersihkan objek-objek lain di sekitarnya.

Selebihnya, klasifikasi antara planet kerdil dan planet biasa dianggap sama dan mereka juga bergerak mengitari bintang terbesar, yakni Matahari. Bahkan, beberapa planet kerdil juga diketahui memiliki satelit alamnya (bulan) masing-masing.

3. Ada banyak planet kerdil di tata surya kita, tetapi hanya enam yang terkenal

Citra dari Ceres, sebuah planet kerdil di tata surya. (thenextweb.com)

Menurut NASA, sebetulnya ada banyak planet kerdil di tata surya kita. Mereka tersembunyi di balik keberadaan planet-planet besar, macam Jupiter, Saturnus, hingga Neptunus. Namun, setidaknya, ada beberapa planet kerdil yang terkenal di tata surya kita. Mereka lebih mudah diamati dibandingkan dengan planet kerdil lainnya.

American Geophysical Union (AGU) dalam lamannya menerangkan bahwa ada lima planet kerdil yang mudah dideteksi dan satu planet kerdil terbaru yang bisa dicitrakan dengan mudah. Jadi, hingga saat ini, ada enam planet kerdil yang bisa dengan mudah diteliti dan diamati oleh teknologi manusia dari Bumi.

Mereka adalah Pluto, Ceres, Eris, Makemake, Haumea, dan 2015 RR245. Untuk nama terakhir, planet kerdil tersebut juga dianggap sebagai objek trans-Neptunus besar yang berada di Sabuk Kuiper, zona yang nyaris keluar dari tata surya kita.

4. Planet kerdil di Sabuk Kuiper adalah objek terjauh di tata surya kita

Citra dari Eris, planet kerdil di zona Sabuk Kuiper. (space.com)

Ditulis dalam Space Center, Sabuk Kuiper adalah zona atau wilayah di tata surya yang berdekatan dengan orbit terluar Neptunus. Bisa dikatakan bahwa Sabuk Kuiper adalah wilayah terjauh di tata surya kita dan menjadi batas antara tata surya dengan ruang antarbintang.

Nah, isi dari Sabuk Kuiper tersebut adalah miliaran objek angkasa berupa batu, es, komet, sisa-sisa serpihan pembentukan tata surya, dan planet kerdil. Mayoritas dari planet kerdil yang bisa diamati secara jelas dari Bumi berada di Sabuk Kuiper. Mereka adalah Pluto, Eris, Makemake, dan Haumea.

Layaknya objek lain di Sabuk Kuiper, beberapa planet kerdil di dalamnya juga dianggap sebagai objek terjauh di tata surya jika dihitung dari Matahari sebagai pusatnya. Ilmuwan masih terus mencari dan melakukan klasifikasi dari banyak objek di Sabuk Kuiper untuk menemukan planet-planet kerdil lainnya.

Baca Juga: Jeff Bezos Sukses ke Luar Angkasa dengan New Shepard

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya