TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Ilmuwan Dunia yang Berpengaruh dalam Sejarah Biologi dan Genetika

Jasa-jasa mereka besar bagi ilmu pengetahuan

Unsplash/National Cancer Institiute

Sains di bidang biologi dan genetika telah mengalami perkembangan pesat sejak beberapa dekade belakangan ini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang biologi dan genetika tentu saja tak bisa dilepaskan dari peran penting para ilmuwan di dunia. Pengabdian mereka terbukti membawa dampak dan kontribusi luar biasa bagi sains.

Nah, ada beberapa ilmuwan dunia yang berpengaruh dalam sejarah biologi, khususnya di bidang genetika. Siapa saja, ya? Yuk, disimak!

1. Hippokrates

ancientpages.com

Keilmuan biologi dan genetika ternyata sudah dipelajari sejak era Sebelum Masehi. Hippokrates adalah salah satu ilmuwan dan dokter besar yang pernah dimiliki oleh Yunani pada 460 SM - 370 SM. Dicatat dalam laman Live Science, Hippokrates juga dikenal sebagai Bapak Kedokteran karena memang fokusnya pada pengobatan medis.

Salah satu gagasan Hippokrates yang cukup terkenal adalah Hipotesis Pangenesis, yakni sebuah pandangan sains mengenai partikel-partikel atau sel tubuh manusia yang bisa terwariskan melalui sperma dan sel telur. Pada saat itu belum ada teknologi yang bisa mendukung gagasan ilmiahnya tersebut.

Namun, di zaman modern, terbukti bahwa sel dan sifat terwariskan dari spesies individu bisa diturunkan secara genetik ke generasi individu selanjutnya. Bisa dibilang bahwa pemahaman akan pewarisan sifat genetika sudah dipahami oleh bangsa Yunani kuno sejak 2.500 tahun lalu dan ini menjadi cikal bakal dari perkembangan sains modern.

2. Jean-Baptiste Lamarck

thefamouspeople.com

Jean-Baptiste Lamarck adalah seorang ilmuwan biologi dan genetika yang berasal dari Prancis. Salah satu gagasan terbesarnya mengenai genetika adalah hipotesis mengenai evolusi pada organ-organ fisik organisme yang dapat diturunkan kepada turunannya, ditulis dalam laman sains Britannica.

Mungkin selama ini kita lebih mengenal Charles Darwin sebagai Bapak Evolusi. Namun, Lamarck sudah lebih dulu menancapkan konsep mengenai evolusi organisme dalam dunia sains biologi. Lamarck juga sudah menjadi seorang profesor biologi pada 1793 dan tergabung dalam Akademi Ilmu Pengetahuan Prancis sebagai salah satu tokoh yang berpengaruh.

Pada 1801, Lamarck menerbitkan konsep sains bernama Systeme des Animaux Sans Vertebres, yakni sebuah klasifikasi biologis untuk organisme invertebrata. Nah, hebatnya lagi, pada 1802 Lamarck menjadi salah satu tokoh ilmuwan yang menggunakan istilah "biologi" dalam cabang sains modern.

Baca Juga: Super Woman! 7 Ilmuwan Perempuan dan Jasanya bagi Dunia

3. Anaximander dari Miletus

ancient.eu

Kita kembali ke tanah Yunani. Ada seorang filsuf dan pemikir di zaman Yunani kuno yang namanya sering tenggelam di antara banyak ilmuwan modern. Yup, Anaximander dari Miletus merupakan salah satu pemikir hebat yang berasal dari Yunani kuno dan dianggap sebagai salah satu pemikir yang meletakkan dasar keilmuan evolusi.

Laman Famous Scientists menulis bahwa Anaximander lahir pada 610 Sebelum Masehi di Miletus (wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Turki). Zaman dulu kekuasaan Kerajaan Yunani memang cukup luas dan mencakup wilayah-wilayah besar di Eropa. Pada zaman kuno tersebut Yunani sudah memiliki banyak pemikir dan filsuf hebat.

Anaximander merupakan salah satu tokoh ilmuwan kuno yang menggagas pendapat ilmiah bahwa organisme di darat dulunya berasal dari organisme air. Gagasan ini ia dapatkan sejalan dengan studi dan penelitian yang ia lakukan terhadap bentuk-bentuk tubuh dari tiap spesies hewan darat yang berbeda-beda.

4. Nasir al-Din Tusi

tehrantimes.com

Apakah kamu masih asing mendengar ilmuwan bernama Nasir al-Din Tusi? Ya, di dunia barat, ilmuwan dari Persia (sekarang Iran) tersebut sudah cukup dikenal sebagai ahli matematika dan konsep evolusi di alam. Tusi - begitu namanya dikenal di Eropa - juga merupakan ilmuwan yang mendukung konsep evolusi yang terjadi di alam semesta, dilansir dalam laman Nature.

Dalam bukunya berjudul Akhlaq-i-Nasri, Tusi berpendapat bahwa hereditas dan variabel di alam telah memainkan peran krusial untuk mendorong terjadinya evolusi di alam. Dalam hal ini, organisme yang memiliki perubahan baru dapat melalui tahapan variasi genetik dengan lebih cepat.

Dalam keilmuan sains modern, gagasan Tusi tampaknya menjadi penghubung atau jembatan antara gagasan ilmuwan Yunani kuno dengan gagasan ilmuwan modern seperti Charles Darwin. Bahkan, Tusi merupakan salah satu ilmuwan besar Persia yang juga tidak menghindari evolusi manusia, di mana manusia memiliki kemungkinan berkerabat dengan primata lainnya.

5. Charles Darwin

nhm.ac.uk/Charles Darwin

Tentu kita semua tahu siapa Charles Darwin, seorang ilmuwan yang menggagas konsep evolusi secara mendalam melalui bukunya berjudul On the Origin of Species. Darwin berjasa besar dalam menggagas sebuah konsep evolusi yang hingga saat ini sudah terbukti dalam biomolekuler.

Salah satu gagasan Darwin yang diakui oleh dunia adalah asal mula keanekaragaman hayati atau spesies yang berasal dari sumber atau nenek moyang yang sama. Jadi, anggapan bahwa manusia berasal dari kera merupakan anggapan yang salah. Faktanya, teori evolusi yang dicetuskan oleh Darwin tidak pernah menyatakan demikian.

Ditulis dalam laman Biography, Charles Darwin sudah menuliskan jurnal risetnya di Inggris pada 1836. Jurnal riset tersebut ia jabarkan setelah ia melakukan studi dan penelitian di kepulauan Galapagos. Pandangan Darwin kala itu memang telah memantik reaksi cukup keras dari kalangan keagamaan di Eropa. Namun, kini evolusi sudah dapat dijelaskan secara detail dalam ilmu sains biologi dan biomolekuler lanjutan di tingkat universitas.

Baca Juga: 7 Ilmuwan Paling Terkenal Sepanjang Masa, Ini Jasa Mereka

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya