TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Karakter Unik Hewan yang Berkembang akibat Evolusi, Termasuk Kanibal

Dilakukan demi mempertahankan populasi #IDNTimesScience 

potret kebun binatang (unsplash.com/Nikolay Tchaouchev)

Dalam dunia fauna, evolusi memiliki peranan dan pengaruh yang luar biasa. Salah satunya adalah membentuk karakter seluruh mereka untuk bertahan di alam liar. Sifat dan karakter itu merupakan bukti bahwa dunia fauna juga harus berjuang supaya tidak tereliminasi oleh seleksi alam.

Nah, kali ini kita akan mempelajari beberapa karakter hewan yang berkembang akibat evolusi yang terjadi di alam. Apa saja, ya? Yuk, langsung simak penjelasannya.

1. Hewan yang lemah punya karakter untuk mengelabui predator

potret possum dan anak-anaknya (unsplash.com/Khai Dong)

Beberapa jenis hewan macam possum, burung blue jay, belalang sentadu, ikan livingstoni, laba-laba, dan ular hognose timur sangat lihai dalam memainkan peran di hadapan predator. Ya, mereka punya karakter untuk mengelabui musuh dengan cara berpura-pura mati.

Hebatnya, "drama" tersebut bisa dijalankan secara nyata hingga membuat predator tak tertarik lagi dengan "bangkai" mereka. Itulah salah satu cara pertahanan diri yang mereka pelajari dalam proses evolusi.

Dilansir National Geographic, karakter tersebut tercipta sebagai perilaku unik agar terhindar dari ganasnya seleksi alam. Charles Darwin pun sudah mempelajari sifat fauna yang satu ini. Uniknya, sebagian hewan bisa berpura-pura mati untuk melakukan ritual perkawinan dan merebut makanan dari hewan lainnya.

Baca Juga: Punya Sistem Reproduksi Unik, Ini 10 Potret Spesies Hewan Aseksual

2. Penyamaran merupakan cara ideal untuk bertahan di alam

potret beruang kutub (unsplash.com/Hans-Jurgen Mager)

Ada banyak kelompok fauna yang menggunakan teknik khusus sebagai bentuk penyamaran diri di tengah lingkungan. Pada awalnya, hal tersebut dinilai tidak memiliki dampak besar. Namun, studi membuktikan bahwa penyamaran menjadi sebuah karakter khas pada hewan-hewan tertentu.

Gurita, beruang kutub, belalang, rubah arktika, ngengat, ikan batu, dan bunglon adalah sebagian hewan yang memiliki kemampuan tersebut. Sebuah studi ilmiah berjudul "Camouflage in Predators" yang diterbitkan dalam Biological Reviews mengungkap bahwa penyamaran diri rupanya bisa dipelajari dan diturunkan lewat genetik.

Berkamuflase atau menyamarkan diri tidak hanya dianggap sebagai cara dalam bertahan. Hal yang sama juga dilakukan sebagian hewan pemburu untuk mendapatkan mangsanya. Inilah salah satu bukti bahwa karakter hewan terbentuk akibat adaptasi ketat di alam.

3. Daya tahan tubuh terhadap kondisi alam yang ekstrem

potret buaya nil (unsplash.com/Ankur Dutta)

Reptil adalah kelompok hewan yang sangat unik. Mereka punya karakter khusus, yakni mekanisme dalam bertahan di tengah keadaan yang ekstrem. Caranya pun bermacam-macam.

Buaya, misalnya, dapat hidup di tengah sungai yang membeku. Mereka akan mengarahkan hidungnya ke atas permukaan dan membiarkan tubuhnya berada di tengah air beku dengan suhu di bawah nol derajat.

Kemampuan ini disebut sebagai brumasi, metode unik mirip hibernasi yang hanya dimiliki oleh reptil. Jangan salah, reptil-reptil macam buaya, aligator, komodo, dan kadal termasuk sebagian kecil spesies yang sanggup menghadapi buruknya kondisi Bumi di saat kepunahan dinosaurus. Hal tersebut membuktikan bahwa bukan yang kuat yang akan bertahan di alam, melainkan mereka yang adaptif.

4. Monogami adalah karakteristik sebagian hewan untuk menghasilkan keturunan berkualitas

potret serigala hutan (unsplash.com/Yannick Menard)

Beberapa jenis hewan menganut sistem monogami dalam kehidupan mereka. Serigala, elang, merpati, angsa, kuda laut, dan berang-berang adalah sebagian dari hewan-hewan yang berkarakter tersebut. Mereka setia dan kawin hanya dengan satu pasangan saja.

LiveScience dalam lamannya menjelaskan bahwa karakter monogami pada hewan merupakan hasil dari evolusi. Dalam sains, terbukti bahwa monogami di dunia hewan dapat membentuk populasi yang sehat, kuat, dan adaptif.

Pada kelompok serigala, misalnya, pasangan jantan dan betina memiliki peran yang sangat kompleks dalam membesarkan anak-anaknya. Nah, cara paling praktis untuk mendukung sistem hierarki macam itu adalah monogami.

Baca Juga: 12 Hewan Tertua di Dunia yang Menjadi Fosil Hidup!

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya