TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kini Terbukti Valid, Kebenaran 5 Teori Sains Ini Dulu Pernah Diragukan

Mulai dari biologi sampai fisika

Teori sains yang terbukti kebenarannya. (thegreatcoursesdaily.com)

Dunia sains adalah dunia dengan pola yang dinamis dan terbuka. Sains selalu bisa untuk dikritik, didebat, dikoreksi, dan bahkan digugurkan oleh teori atau hukum baru yang lebih valid. Nah, salah satu instrumen sains yang bersifat terbuka adalah teori. Dalam hal ini, teori sains yang tidak lagi valid bisa digantikan oleh teori lainnya yang lebih terbukti benar.

Secara sederhana, teori adalah sebuah gagasan atau kesimpulan ilmiah yang didapatkan melalui serangkaian pengujian dan penelitian yang akan menghasilkan sebuah kesimpulan tertentu. Nah, dalam praktiknya, kesimpulan tersebut harus bisa diuji berulang kali dan harus bisa menghasilkan jawaban yang sama (konstan).

Apakah kamu tahu bahwa beberapa teori besar dalam dunia sains dulunya pernah diragukan kebenarannya? Namun, kini teori-teori tersebut justru terbukti benar. Apa saja, ya? Yuk, kali ini kita belajar sains.

1. Teori efek plasebo

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Dids)

Apa itu efek plasebo? Secara sederhana, plasebo adalah sebuah tindakan pemberian zat atau obat-obatan kosong (semu) sebagai bagian dari terapi medis secara psikologis. Misalnya, pasien dengan keluhan pusing dan setelah dilakukan serangkaian cek, ternyata tidak ada penyakit dalam kepala pasien. Nah, plasebo mungkin bisa digunakan untuk menciptakan sugesti pasien supaya pasien tidak lagi mengalami sakit kepala.

Dilansir Knowable Magazine, teori efek plasebo pertama kali dikemukakan oleh filsuf Prancis yang bernama Michel de Montaigne pada 1572. Namun, plasebo sendiri baru benar-benar dipraktikkan dalam dunia medis pada 1799 oleh dokter Inggris yang bernama John Haygarth. Haygarth menulis temuannya tersebut dalam sebuah buku yang berjudul On the Imagination as a Cause and as a Cure of Disorders of the Body.

Pada awalnya pemahaman mengenai plasebo sempat diragukan karena memang zaman dulu pembahasan psikologi dan mental belum sedalam di zaman modern. Meskipun tidak dimasukkan sebagai resep dokter, teknik plasebo diakui manjur untuk membantu ilmuwan dalam membandingkan efektivitas pembuatan obat atau vaksin baru sebelum dijual ke pasaran. Efek plasebo juga terbukti berhubungan dengan psikis atau sugesti yang akan memperbaiki kualitas kesehatan fisik seseorang.

Baca Juga: 5 Bukti Ilmiah Teori Evolusi, Terjadi Secara Mikro Tanpa Disadari

2. Teori evolusi

Mamalia mengalami evolusi yang rumit dan panjang. (jockington.com)

Barangkali Charles Darwin sudah dianggap sebagai sosok sentral dalam kajian evolusi biologi. Namun, faktanya, jauh sebelum Darwin ada, evolusi sudah lebih dulu digagas oleh Plato, Aristoteles, Al-Jahiz, dan ilmuwan bernama Lamarck. Secara umum, evolusi berbicara tentang perubahan mikro dan makro pada setiap organisme hidup di dunia ini, termasuk manusia.

Nah, sayangnya, di zaman dulu masih ada banyak orang yang tidak paham tentang teori evolusi. Mereka menganggap bahwa manusia dilahirkan dari kera. Padahal, evolusi tidak pernah menyatakan demikian. Teori evolusi justru menyatakan bahwa manusia adalah organisme kompleks yang terpisah secara evolusioner dengan kera dan membentuk genus sendiri, yakni Homo.

Kini, evolusi sudah terbukti valid dan bahkan digunakan sebagai fondasi keilmuan di bidang biologi dan medis. Seperti ditulis dalam eLife Science, bukti evolusi medis yang paling tampak adalah adanya resistensi bakteri terhadap antibiotik. Keberadaan fosil-fosil purba juga dimasukkan sebagai bukti valid dari evolusi. Satu lagi, ilmuwan dan ahli medis akan menggunakan kajian evolusi untuk meneliti dan menciptakan obat atau vaksin yang baru.

3. Teori ledakan dahsyat

ilustrasi dari big bang (wikimedia.org)

Menurut National Geographic, ilmuwan dan ahli astronomi telah menjadikan big bang atau ledakan dahsyat sebagai satu-satunya cara dalam pembentukan alam semesta pada 13,8 miliar tahun lalu. Ledakan besar itu terjadi akibat pemampatan gravitasi yang begitu masif yang akhirnya dapat melontarkan begitu banyak bahan mentah sebagai awal pembentuk alam semesta, termasuk energi dan beberapa gaya fundamental alam.

Teori ledakan dahsyat pada awalnya dikemukakan oleh ilmuwan sekaligus pastor asal Belgia yang bernama Georges Lemaitre pada 1920-an. Awalnya teori ini memang dianggap absurd dan tidak valid karena memang terdengar sulit untuk dicerna oleh logika. Bahkan, teori ledakan dahsyat juga mendapatkan persaingan dari teori-teori pembentukan alam semesta lainnya dari beberapa kalangan akademisi.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, teknologi sudah membuktikan bahwa jejak-jejak ledakan dahsyat ada di alam semesta. NASA dan beberapa lembaga antariksa dari berbagai negara telah menemukan bukti valid bahwa alam semesta terus mengembang dalam kecepatan tertentu. Bahkan, cahaya-cahaya ledakan bintang tua dengan usia miliaran tahun masih dapat dilihat oleh teknologi khusus milik NASA.

4. Teori pembentukan Bulan

ilustrasi tubrukan bagian bulan dengan bumi (starlogic.ca)

Saat ini ilmuwan meyakini bahwa Bulan terbentuk akibat tubrukan besar antara objek angkasa dengan Bumi di masa lalu pada saat usia Bumi masih sangat muda. Padahal, dulu teori ini disanggah dan bahkan ditentang oleh beberapa kalangan akademisi. Dulu mereka percaya bahwa Bulan mungkin bisa ada akibat adanya objek independen yang terperangkap gravitasi Bumi.

Bahkan, beberapa ilmuwan di zaman dulu juga mengeluarkan hipotesis bahwa Bulan dan Bumi merupakan dua objek berbeda yang sama-sama terbentuk melalui nebula atau awan gas raksasa. Namun, teori bernama kondensasi Bulan ini akhirnya terpatahkan melalui bukti-bukti yang ada. Kini, Bulan terbukti bisa ada akibat tabrakan besar antara Bumi muda dengan objek angkasa sebesar Planet Mars pada rentang waktu 4,5 miliar tahun lalu.

Natural History Museum dan laman Space menyatakan bahwa teori terbaru mengenai pembentukan Bulan juga didasarkan pada bukti-bukti berupa batuan Bulan yang dibawa oleh misi pendaratan di Bulan yang beberapa kali dilakukan oleh NASA. Bagian bulan tersebut terbukti berbeda dengan bagian Bumi, namun juga terdapat beberapa kesamaan. Itu artinya, dulu Bulan merupakan objek asing yang menabrak Bumi muda dalam rotasi yang cukup cepat.

Baca Juga: 5 Bukti Teori Relativitas yang Terjadi dalam Kehidupan Sehari-hari

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya