TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 5 Teori Konspirasi di Bidang Telekomunikasi, Apa Kamu Percaya?

Sejarah dan sains harus berjibaku melawan teori-teori gila

foreignpolicy.com

Pada dasarnya, konspirasi merupakan suatu bentuk anggapan atau klaim awam mengenai suatu hal yang didasarkan pada pendapat pribadi. Biasanya, konspirasi justru banyak digunakan untuk tujuan-tujuan politis dan malah mengaburkan fakta yang ada. Kalau sudah begini, sebuah teori konspirasi hanya berujung pada kekonyolan semata.

Nah, di bidang telekomunikasi, beberapa teori konspirasi juga sempat menyebar di seluruh dunia. Beberapa di antaranya malah terdengar absurd dan gila. Gak percaya? Disimak artikelnya, ya!

1. Bumi itu datar. Padahal, sistem GPS berbasis satelit justru menyatakan Bumi itu bulat

livescience.com

Bumi itu bulat atau datar? Bagi mereka yang termasuk kaum Bumi datar, pasti akan menjawab bahwa Bumi itu datar alias flat. Menurutnya, penjelasan dan bukti sains bahwa Bumi itu bulat hanyalah dianggap sebagai khayalan tingkat tinggi. Bahkan, keberadaan satelit pun juga sulit untuk dipercaya bagi mereka.

Nah, bentuk Bumi ini ternyata sangat memengaruhi sistem GPS yang sering kita gunakan sehari-hari. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa GPS merupakan sistem navigasi yang berbasis pada pencitraan satelit. Dengan kata lain, sistem GPS dan perangkat telekomunikasi nirkabel lainnya justru membuktikan bahwa Bumi itu bulat.

Seperti dicatat dalam laman Harvard, sistem kerja GPS bergantung pada kinerja satelit di orbit Bumi. Hal ini bisa terjadi hanya jika Bumi berbentuk bulat. Bagaimana mungkin satelit bergerak di orbit Bumi yang bentuknya datar? Nyatanya, pertanyaan ini tidak bisa dijawab dengan gamblang oleh mereka yang mengaku meyakini Bumi datar.

Baca Juga: 7 Teori Konspirasi di Balik Bencana Terkenal, Ada Tsunami Aceh

2. Smartphone adalah buatan alien. Padahal, penemuan teknologi komunikasi membutuhkan sejarah yang panjang

Pexels.com/Lisa Fotios

Ada sebuah teori gila yang dipercaya oleh beberapa orang yang fanatik dengan teori konspirasi. Konon, menurut cerita yang entah dari mana datangnya, teknologi smartphone merupakan pemberian dari alien yang turun ke Bumi. Dicatat dalam laman Special Broadcasting Service (SBS), anggapan itu memang ada dan dipercaya nyata oleh segelintir orang.

Bahkan, ada anggapan yang lebih sadis lagi, di mana smartphone tertentu yang memiliki teknologi unibody (perangkat yang tidak bisa dibongkar pasang) memiliki DNA alien di dalamnya sehingga letaknya dirahasiakan di dalam ponsel tersebut. Terlepas dari itu semua, faktanya teknologi telepon membutuhkan evolusi yang cukup lama.

Pada 1876 telepon pertama ditemukan oleh Alexander Graham Bell bersama dengan Elisha Gray. Untuk telepon genggam sendiri baru diciptakan pada 1973 oleh seorang insinyur Motorola bernama Martin Cooper, ditulis dalam laman ThoughtCo. Baru pada 1992 IBM menciptakan smartphone pertama di dunia dan diperkenalkan ke publik pada 1994.

3. Amerika melacak semua orang di dunia. Padahal, hal tersebut tidak bisa sembarangan dilakukan

Pexels.com/Silvie Lindemann

Masih berhubungan dengan tekonologi smartphone dan kartu SIM-nya. Konon katanya, setiap pergerakan dan kegiatan orang-orang di dunia sedang diawasi oleh Amerika Serikat melalui ponsel dan segala aplikasinya. Anggapan ini bisa benar dan bisa juga salah total. Pasalnya, tidak semudah itu untuk melacak keberadaan dan kegiatan banyak orang di dunia hanya berbekal smartphone.

Dalam hal tertentu, pelacakan memang bisa dilakukan. Biasanya, badan intelijen negara--baik itu Amerika maupun negara lainnya--memang berhak melakukan pelacakan demi keperluan hukum tertentu. Seperti diberitakan dalam American Civil Liberties Union, kasus ini pernah mencuat di publik Amerika Serikat, di mana banyak orang menuntut transparansi pemerintah AS karena diduga melakukan pelacakan pada warga sipil.

Namun, terlepas dari fakta tersebut, pelacakan berbasis smartphone sebetulnya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Ada hukum yang mengatur akan hal tersebut. Lagi, tidak semua teknologi smartphone ditanamkan chip untuk tujuan pelacakan. Jika dipaksa pun, mungkin hanya GPS dan beberapa aplikasi pihak ketiga saja yang mampu memberikan data mengenai lokasi.

Satu lagi, mayoritas orang di dunia adalah orang-orang biasa yang tidak memiliki kekayaan dan kuasa tertentu. Buat apa repot-repot melacak orang biasa yang bahkan tidak memiliki kontribusi apapun bagi dunia? So, tidak usah parno terhadap isu-isu mengenai chip, pelacakan, dan lain sebagainya. Itu semua hanyalah teori konspirasi yang tidak terbukti kebenarannya.

4. Teknologi 5G adalah penyebab virus corona. Padahal, keduanya sangat bertolak belakang

foreignpolicy.com

Teknologi 5G pernah disebut-sebut sebagai dalang di balik mewabahnya COVID-19 di seluruh dunia. Teori apa lagi ini? Yup, faktanya, anggapan gila ini memang pernah ada dan diungkapkan secara frontal di hadapan publik. Laman berita BBC pernah memberitakan bahwa di Bolivia pernah tersebar isu yang menyatakan bahwa 5G merupakan penyebab utama dari virus corona.

Tentu saja anggapan konyol tersebut tidak berdasar pada kajian ilmiah. Sebetulnya, apa yang dimaksud dengan 5G? Melansir Qualcomm, teknologi 5G merujuk pada jaringan seluler generasi ke-5. Generasi terbaru ini merupakan lanjutan dari generasi-generasi sebelumnya, seperti 1G, 2G, 3G, dan 4G. Teknologi terbaru 5G memberikan pengalaman digital dengan kecepatan yang jauh melebihi generasi sebelumnya.

Nah, kita sudah tahu apa itu 5G. Secara logika, tidak mungkin hal-hal yang bersinggungan dengan teknologi digital mampu menciptakan virus dan organisme biologis untuk merusak tubuh manusia. Virus, bakteri, dan parasit merupakan protein dan organisme mikroskopis yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan 5G.

Baca Juga: 7 Teori Konspirasi Luar Angkasa yang Tak Kunjung Hilang

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya