TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Sains: Membedah Sejarah tentang 5 Makhluk Mitos Yunani Kuno

Apa mereka benar-benar pernah ada?

ancient-origins.net/Medusa

Yunani adalah sebuah negara besar dengan kekayaan budaya dan peradaban agungnya di masa lalu. Mereka memiliki sejarah panjang yang bahkan telah memajukan peradaban mereka, jauh di era Sebelum Masehi. Pastinya kamu sering melihat legenda-legenda mereka di film-film garapan Hollywood, bukan?

Nah, salah satu legenda di Yunani yang begitu terkenal adalah mitologi mengenai makhluk atau sosok aneh yang dulunya dianggap pernah ada. Keberadaan makhluk-makhluk mitologi ini tentu saja tak bisa dilepaskan dari keberadaan dewa dan dewi Yunani Kuno.

Bagaimana sains memandang mereka? Yuk, kenalan dengan lima makhluk mitologi Yunani Kuno ini. Kita akan membedahnya berdasarkan sains dan sejarah. Disimak, ya!

1. Pegasus

grunge.com/Pegasus

Jika kamu lihat di film-film kolosal garapan Hollywood, pastinya kamu tak asing lagi dengan Pegasus, seekor kuda bersayap yang bisa terbang. Menurut laman sejarah Ancient, Pegasus atau Pegasos muncul akibat hubungan terlarang antara Dewa Laut Poseidon dengan Medusa. Konon, kecantikan Medusa kala itu tidak ada yang menandingi sehingga membuat banyak dewa jatuh hati.

Nah, singkat cerita, hubungan terlarang keduanya berhasil diketahui oleh Dewi Athena yang membuatnya marah dan akhirnya mengutuk Medusa menjadi makhluk buruk rupa. Hasil dari hubungan terlarang tersebut adalah sosok kuda jantan bersayap yang dinamakan Pegasus. Tapi, Pegasus tidak dilahirkan secara harfiah, melainkan muncul dari darah Medusa yang saat itu tercampur dengan air laut - konon air laut adalah tubuh dari Poseidon.

Bagaimana sains memandang Pegasus sebagai organisme biologis? Faktanya, satu-satunya mamalia terbang hanyalah kelelawar. Garis evolusi dalam rentang ribuan hingga jutaan tahun rupanya tidak "mengizinkan" kelahiran mamalia sebesar kuda dengan sepasang sayap. Kuda sendiri merupakan mamalia yang masuk ke dalam genus Equus, termasuk di dalamnya zebra dan keledai yang tentunya tidak bersayap.

Sedangkan, kelelawar masuk dalam genus Chiroptera, yakni satu-satunya mamalia yang bisa terbang. Menurut laman sains yang dicatat dalam University of California Berkeley, kelelawar merupakan evolusi dari nenek moyang yang kemungkinan besar sama dengan lemur purba. Kelelawar purba merupakan mamalia berekor yang mengembangkan kemampuan terbang karena memiliki jaringan selaput luncur layaknya lemur terbang.

Tapi berbeda dengan lemur yang hanya bisa berseluncur di udara. Leluhur kelelawar dapat mengembangkan selaput luncurnya menjadi sayap yang memecah aliran udara sehingga menimbulkan gaya angkat. Nah, tentu hal ini tidak bisa dilakukan oleh spesies kuda. Dengan bobot yang masif, sepasang sayap pada kuda akan patah jika digunakan untuk menanggung beban di udara.

Baca Juga: 7 Miskonsepsi tentang Yunani Kuno yang Sering Dipercaya, Apa Saja?

2. Hydra

medium.com/Hydra

Melansir Britannica, makhluk mitos Hydra digambarkan sebagai monster dengan wujud raksasa berkepala ular dan jumlahnya banyak, bisa tujuh, delapan, sembilan, atau bahkan belasan. Makhluk ini merupakan makhluk mitos Yunani Kuno yang sangat terkenal dan dulunya pernah dianggap ada.

Uniknya, jika satu kepalanya dipenggal, maka akan muncul dua kepala dari bekas penggalan tersebut. Orang yang bisa mengalahkan Hydra hanyalah mereka yang benar-benar kuat dan terpilih, misalnya keturunan dewa. Nah, Herakles (dalam bahasa Romawi dikenal Herkules) yang merupakan keturunan Zeus, tercatat pernah mengalahkan Hydra.

Lantas, bagaimana Hydra dalam pandangan sains? Dalam dunia sains, reptil - khususnya ular - memang bisa memiliki kepala lebih dari satu. Hal ini terjadi karena kelainan genetik atau DNA (mutasi) yang mengakibatkan sebuah telur yang dibuahi memiliki dua embrio terpisah. Namun, menurut laman Stanford at The Tech Understanding Genetics, kejadian ini sangat langka, yakni 1 banding 200 ribu kehamilan.

Bukan hanya ular, semua organisme hidup bisa mengalami hal ini akibat beberapa hal yang berkaitan dengan kelainan genetik dan mutasi DNA. Tentu saja ular berkepala dua tidaklah sama dengan Hydra. So, Hydra bagi sains hanyalah makhluk yang tidak pernah ada. Organisme berkepala lebih dari satu memang beberapa kali pernah ditemukan, namun tentunya sangat berbeda dengan konsep akan Hydra.

3. Minotaur

worldbook.com/Minotaur

Jelas kamu tidak akan pernah menemukan manusia berkepala banteng. Dalam legenda dan mitologi Yunani Kuno, Minotaur terkenal buas dan akan memangsa manusia yang tersesat di wilayahnya. National Geographic dalam lamannya menjelaskan bahwa menurut kisah, dulunya Minotaur dikurung oleh ayahnya di sebuah pulau terpencil di bawah pengawasan Athena.

Cerita-cerita Minotaur sangat melegenda hingga banyak diadaptasi dalam berbagai macam puisi, cerita rakyat, drama, kesenian, film, dan bahkan permainan video. Berbeda dengan kisah mitologi lainnya, menurut ilmuwan dan sejarawan, kisah Minotaur memang benar-benar ada dan berasal dari Zaman Perunggu. Kisah manusia berkepala banteng pernah diceritakan secara kuat dalam kebudayaan Kreta dan Minoa Kuno.

Pada saat itu, 3.000 tahun Sebelum Masehi, Minoa Kuno merupakan penguasa semenanjung Mediterania. Nah, simbol Minotaur sudah dibuat dan menjadi kebanggaan Kerajaan Minoa sebelum akhirnya ditaklukkan oleh kerajaan Yunani lainnya. Setelah Yunani berkuasa, Minotaur masih dianggap simbol kuat di rakyat Yunani Kuno.

Keyakinan masyarakat Minoa Kuno terhadap keberadaan Minotaur dibuktikan dengan banyaknya lukisan dan peninggalan arkeologis di wilayah Yunani dan sekitarnya. Bagi kita dan masyarakat modern lainnya, mungkin Minotaur merupakan sosok mitos yang tidak pernah eksis. Tapi bagi Minoa Kuno, makhluk hebat tersebut dianggap ada dan menjadi bagian penting dalam kerajaan mereka.

4. Cerberus

ancient-origins.net/Cerberus

Cerberus merupakan sosok monster berupa serigala berkepala tiga. Dalam legenda yang lain, disebutkan Cerberus juga menyerupai anjing buas berkepala tiga. Laman Britannica mencatat bahwa Cerberus merupakan makhluk mitos yang dipercaya oleh Dewa Hades untuk menjaga alam kematian (neraka).

Menurut legenda, Herakles atau Herkules berhasil menaklukkan Cerberus tanpa kekuatan yang berarti. Ilmuwan berspekulasi bahwa mungkin di zaman Yunani Kuno, kelainan genetik dan cacat lahir dianggap sebagai sebuah kutukan dari Dewa. Mungkin hal tersebut yang membuat banyaknya gambaran makhluk mitos yang berkaitan dengan kecacatan genetika.

Di dunia medis, kecacatan genetik dan mutasi DNA memang bisa menyebabkan organisme terlahir tidak sempurna. Bahkan, ada banyak organisme yang terlahir dengan kepala lebih dari satu, hal ini mirip seperti yang sudah dijelaskan pada poin 2 di atas. Sains menyebutnya sebagai polycephaly, yakni sebuah kondisi kelainan genetik yang menyebabkan organisme memiliki kepala lebih dari satu, dicatat dalam laman Bionity.

Zaman dulu pastinya sudah ada fenomena ini. Mungkin ada domba, anjing, kucing, atau apa pun itu yang berkepala lebih dari satu. Lalu, orang-orang Yunani Kuno menggambarkan mereka ke dalam sebuah sketsa makhluk mitos yang sesuai dengan karakter dewa dan dewi mereka. Jadi, Cerberus mungkin merupakan gambaran organisme (anjing) yang dilahirkan dalam kondisi cacat genetik.

Baca Juga: Amazon, Kelompok Wanita Perkasa Yunani Kuno yang Membenci Lelaki

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya