TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kecelakaan Nuklir Chernobyl dan Dampak bagi Kesehatan

Menyebabkan penyakit radiasi akut hingga kanker

potret Chernobyl (Sergei Supinsky via AFP Getty Images)

Baru-baru ini, terdapat kabar bahwa pasukan militer Rusia telah menduduki Chernobyl, yakni wilayah yang pernah terjadi kecelakaan nuklir. Kecelakaan nuklir yang terjadi tidak hanya berdampak pada pekerja yang berada di sana, tapi juga ke warga di sekitar area tersebut.

Mungkin beberapa orang ingin mengetahui dampak kesehatan setelah adanya kecelakaan nuklir yang terjadi. Apa saja? Yuk, simak uraian berikut ini hingga tuntas!

1. Apa yang terjadi saat itu?

ilustrasi Blok reaktor keempat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Ukraina (commons.wikimedia.org/DAVID HOLT)

Diterangkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada bulan April 1986, terjadi tragedi yang menimbulkan ledakan dan kebakaran di reaktor nuklir Chernobyl, Ukraina. Akibatnya, radioaktif dari reaktor tersebut menyebar ke wilayah sekitar.

Selama 10 hari, radioaktif iodine dan caesium menyebar di udara. Sebagian besar radioaktif tersebut mengendap di dekat instalasi, namun ada pula yang terbawa angin hingga ke Belarus, Rusia, dan Ukraina, serta ke beberapa wilayah Eropa.

2. Apa saja paparan radionuklida utama pada manusia?

ilustrasi suasana kota Pripyat yang ditinggalkan, Ukraina, di Zona kecelakaan Chernobyl (unsplash.com/Andras Kovacs)

Baik pekerja dan warga terpapar oleh tiga jenis radionuklida utama, yaitu iodine-131, caesium-134, dan caesium-137, dilansir WHO.

Ketika iodine-137 mencemari lingkungan, ia dapat langsung berpindah ke manusia dengan cepat dan terserap di kelenjar tiroid. Iodine juga dapat mengkontaminasi susu dan sayuran. Karena banyak bayi dan anak-anak yang mengonsumsi susu dalam jumlah relatif besar dan ukuran kelenjar tiroid lebih kecil, maka anak-anak lebih banyak terpapar iodine dibanding orang dewasa.  

Sedangkan paparan caesium lebih banyak terjadi dalam jangka panjang. Paparan caesium melalui konsumsi makanan yang terkotaminasi, menghirup udara yang terkontaminasi, atau dari caesium yang tersimpan di tanah.

Baca Juga: 13 Potret Terkini Chernobyl Pascaledakan Reaktor Nuklir, Merinding!

3. Tingkat paparan yang dialami

ilustrasi tanda radioaktif (unsplash.com/Ilja Nedilko)

WHO menjelaskan, bahwa jumlah rata-rata paparan di antara 530 ribu pekerja operasi pemulihan yaitu 120 milisieverts (mSv). Sedangkan pada 114 ribu penduduk yang dievakuasi dari sekitar lokasi yaitu 30 mSv.

Rata-rata paparan pada area lain yang terkontaminasi, seperti Belarusia, Rusia, dan Ukraina relatif lebih rendah, sekitar 9 mSv selama dua dekade pertama setelah terjadi kecelakaan. Untuk penduduk negara Eropa juga diukur tingkat paparannya, yaitu kurang dari 1 mSv pada tahun pertama setelah kecelakaan.

4. Dampak kesehatan pada pekerja

ilustrasi pasien di rumah sakit (unsplash.com/Olga Kononenko)

Mengutip sumber yang sama, bahwa berdasarkan laporan UNSCEAR, kecelakaan Chernobyl menyebabkan sejumlah efek radiasi parah. Pada saat itu, ada 600 pekerja yang sedang bertugas saat kejadian berlangsung.

Dari 600 pekerja, 134 diantaranya terpapar radiasi dalam dosis tinggi sehingga menyebabkan acute radiation sickness. Dari jumlah tersebut, ada 28 orang meninggal dunia dalam tiga bulan pertama.

Sedangkan bagi yang mampu bertahan, mereka membutuhkan waktu beberapa tahun untuk pulih dari acute radiation sickness. Banyak diantara mereka mengalami katarak akibat radiasi pada beberapa tahun pertama setelah kejadian. Ada pula peningkatan insiden leukimia pada pekerja.

Baca Juga: Efek Kerusakan Radiasi Chernobyl Tidak Menurun ke Anak-anak

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya