TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Fakta Sejarah Benteng Van Den Bosch, Markas Belanda di Ngawi

Ternyata tak kalah penting lho!

situsbudaya.id

Siapa yang menyangka, ternyata di Ngawi, salah satu kota kecil di provinsi Jawa Timur terdapat satu tempat bersejarah yang cukup penting.

Bernama Benteng Van Den Bosch, konon benteng ini sebagai markas Belanda serta penjara bagi pejuang Indonesia. Penasaran? Berikut 8 fakta sejarah dari Benteng Van Den Bosch.

1. Memiliki nama lain Benteng Pendem

genpi.co

Benteng Van Den Bosch oleh orang-orang lokal dikenal dengan nama Benteng Pendem. Pendem dalam bahasa jawa artinya terpendam. Benar saja, jika ditilik dari segi geografis, Benteng Van Den Bosch ini terletak di antara tanah tinggi hingga seolah-olah benteng ini terpendam.

Tanah tinggi tersebut bukan tidak ada tujuannya melainkan sebagai tanggul yang menghalau luapan air Bengawan Solo sekaligus menghalau lawan.

Baca Juga: Mengenal Tempat Pengasingan Soekarno di Masa Penjajahan

2. Nama Van Den Bosch diambil dari nama jenderal Belanda

kebudayaan.kemdikbud.go.id

Jenderal Johannes Van Den Bosch adalah nama dibalik pembangunan Benteng Van Den Bosch. Perlu diketahui bahwa Jenderal Johannes Van Den Bosch juga merupakan orang yang membuat ide sistem tanam paksa di Indonesia. Ia membangun benteng di Ngawi sebagai markas besar dalam menyusun rencana-rencananya.

3. Bukti sejarah Pangeran Diponegoro melawan Belanda

jagad.id

Pada zaman dulu, Ngawi dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayaran yang maju. Oleh karena itu, Belanda berusaha menguasainya dengan membangun benteng-benteng di Ngawi yang begitu banyak jumlahnya. Melihat hal itu, Pangeran Diponegoro tidak terima dan melakukan perlawanan kepada Belanda.

4. Terdapat sumur yang konon sebagai kuburan massal

dakatour.com

Di dalam Benteng Van Den Bosch terdapat dua buah sumur yang konon sebagai tempat pembuangan jenazah tahanan dan para pekerja rodi pada masa itu.

Sumur tersebut memiliki kedalaman 100 sampai 200 meter yang terletak di sebelah selatan bangunan kantor umum. Ada juga yang mengatakan bahwa sumur itu juga digunakan sebagai kuburan massal pada masa G30S/PKI.

5. Terdapat makam K.H Muhammad Nursalim

mistikus-sufi.blogspot.com

Kyai Haji Muhammad Nursalim merupakan seorang utusan Pangeran Diponegoro yang sangat setia. Ia ditugaskan oleh Pangeran Diponegoro untuk melawan Belanda yang pada saat itu sudah menguasai Kota Ngawi. Ia lalu mengajarkan ajaran islam dan menyulut semangat perlawanan di daerah-daerah sekitar.

K.H Muhammad Nursalim dan pasukannya membuat Belanda ketar-ketir sebab mereka tahu bahwa Kyai tersebut memiliki kekuatan tidak mempan terhadap peluru dan arit.

Oleh karena itu, Belanda melakukan siasat hingga K.H Muhammad Nursalim dikubur hidup-hidup dekat Benteng Van Den Bosch. Hingga kini makam K.H Muhammad Nursalim menjadi bukti kekejaman Belanda.

6. Pernah di bom tentara Jepang pada tahun 1942-1943

situsbudaya.id

Jika kita melihat secara langsung bangunan Benteng Van Den Bosch ada beberapa bagian yang sudah setengah hancur. Hal itu bukan karena termakan zaman melainkan pada tahun 1942-1943, Benteng Van Den Bosch pernah di bom tentara Jepang pada era Perang Dunia II.

Hingga kini bangunan yang terkena bom sudah ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan dan biarkan sebagai saksi atas sejarah Indonesia silam.

7. Gudang amunisi, barak tentara dan penjara

wikipedia.org

Di Benteng Van Den Bosch terdapat banyak ruang-ruang seperti Koloseum di Roma. Asrama tentara terletak di lantai dua bangunan tersebut sedangkan bangunan bawah tanah digunakan sebagai penjara tahanan untuk penduduk lokal yang melawan Belanda.

Dulunya benteng ini huni oleh 250 prajurit bersenjatakan bedil, Amunisi berupa 6 meriam dan 60 pasukan berkuda (kavaleri).

Baca Juga: Benteng Vredeburg, Objek Wisata Penuh Jejak Perjuangan

Verified Writer

Dian Nita

Don't be trapped in someone else dream

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya