TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Airbus A380, Pesawat Penumpang Full Double Decker Terbesar

Diuji terbang dengan bahan bakar minyak goreng di tahun 2022

potret jumbo jet Airbus A380 yang sedang mengudara (unsplash.com/G-R Mottez )

Era jumbo jet yang merevolusi dunia penerbangan sipil dimulai pada tahun 1970 ketika untuk pertama kalinya pesawat buatan pabrikan Boeing, Boeing 747 milik maskapai penerbangan PAN AM, melakukan penerbangan komersial untuk pertama kalinya.
Setidaknya hingga tiga dekade Boeing mendominasi kelas jumbo jet dengan Boeing 747 nya tanpa bisa diikuti oleh rivalnya Airbus.

Hingga pada tahun 2005 pesawat yang dikenal dengan nama Airbus A380 terbang untuk pertama kalinya dan memasuki layanan komersial di tahun 2007. A380 merupakan pesawat penumpang terbesar di dunia buatan pabrikan Airbus yang merupakan jawaban Airbus atas dominasi Boeing di kelas jumbo jet.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai pesawat penumpang terbesar di dunia ini? Simak lima fakta pesawat Airbus A380 ini, yuk!

1. Menggunakan kabel yang panjangnya hingga ratusan km

potret ruang kokpit Airbus A380 milik Maskapai Qantas dengan kendali side joystick (commons.wikimedia.org/Braniff747SP)

Salah satu fakta unik dari A380 adalah sistem perkabelannya yang mencapai panjang total lebih dari 400-an km (300 mil). Dilansir CNN, instalasi kabel untuk instrumen elektronik pesawat A380 merupakan salah satu pekerjaan yang paling rumit dan menyita waktu dalam pembuatan sebuah unit A380.

Lebih lanjut, waktu pemasangan instalasi kabel juga menjadi salah satu penyebab keterlambatan penyerahan unit pesawat dari pihak pabrikan kepada pihak maskapai. Pada tahun 2009, Airbus menginstalasi bracket (rak khusus) yang dapat mempercepat pekerjaan sistem perkabelan pesawat. Setiap unit A380 memiliki sekitar 80.000 bracket tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Kontroversi Kylie Jenner Dihujat karena Pamer Naik Pesawat Jet

2. Dioperasikan pertama kali oleh Maskapai Singapore Airlines

potret pesawat Airbus A380 milik Maskapai Singapore Airlines yang akan mendarat (unsplash.com/Troy Mortier)

Dilansir Airwaysmag , pengiriman pertama unit A380 dimulai pada tahun 2007 ke Maskapai Singapore Airlines yang menjadikannya sebagai maskapai pertama yang mengoperasikan pesawat jumbo jet A380. Pada pengoperasian pertamanya tersebut, Maskapai Singapore Airlines menggunakan A380 untuk rute dari Singapura ke Sidney

Untuk pengguna terbesar armada A380 saat ini adalah Maskapai Emirates dengan 123 unit pesawat. Sebagai informasi, karena besarnya ukuran pesawat, tidak semua bandara memiliki fasilitas dan infrastruktur untuk menerima pesawat yang secara teknis mampu membawa 853 penumpang ini. Untuk Indonesia sendiri, saat ini sedang dibahas mengenai rencana Maskapai Emirates untuk terbang ke Bali dengan armada A380nya.

3. Pesawat yang tidak memiliki versi pesawat kargo

Maskapai Emirates merupakan operator terbesar dari Airbus A380 (unsplash.com/Tim Dennert )

Berbeda dengan pesawat rivalnya, Boeing 747 yang memiliki versi kargo (freighter) dan cukup dikenal dalam dunia kargo udara, Airbus A380 tidak memiliki versi pesawat kargo. Dilansir Simpleflying, pada awalnya Airbus juga berencana untuk membuat versi kargo untuk A380 yaitu A380F yang memiliki daya angkut hingga 150 ton sehingga menjadikannya sebagai salah satu pesawat kargo komersial terbesar yang memiliki daya angkut lebih besar dibandingkan dengan pesawat kargo Boeing 747-8F (137,7 ton).

Diketahui terdapat sejumlah order untuk A380F meskipun varian tersebut tidak pernah dibuat karena Airbus pada akhirnya memprioritaskan pembuatan pesawat penumpang. Order A380F tersebut dilakukan oleh maskapai berikut ini:

  • Emirates: 2 pesawat
  • FedEx Express: 10 pesawat
  • UPS: 10 pesawat
  • ILFC (International Lease Finance Corporation): 5 pesawat

Emirates dan ILFC akhirnya mengganti ordernya dengan pesawat A380 untuk penumpang komersial sementara FedEX dan UPS membatalkan pesanannya.

4. Telah dihentikan produksinya 

potret fasilitas shower di pesawat Airbus A380 untuk penumpang first class Emirates (commons.wikimedia.org/Travelarz)

Dinamika yang terjadi dalam dunia penerbangan sipil pada akhirnya mengakhiri era jumbo jet. Dilansir CNN , meskipun Airbus A380 dicintai oleh para penumpangnya dan para petinggi pabrikan Airbus namun pesawat tersebut tidak mampu mengambil hati kelompok maskapai penerbangan yang akan menjadi operatornya.

Ditambah dengan pandemi Covid-19 yang dimulai pada tahun 2019 lalu yang menghantam dunia penerbangan sipil dan mengharuskan pihak maskapai melakukan penghematan karena jumlah penumpang yang menurun drastis, sehingga sejumlah maskapai membatalkan orderan pesawat A380.

Pihak Airbus sendiri telah mengumumkan penghentian produksi A380 dan telah mengirimkan produksi terakhir A380 kepada Maskapai Emirates di tahun 2021 lalu. Namun meskipun produksinya telah dihentikan, A380 masih akan terbang dalam waktu yang cukup panjang di tahun-tahun kedepan. Selain Airbus, pihak Boeing pun telah mengumumkan penghentian produksi pesawat penumpang jumbo jet Boeing 747 sehingga semakin nyata bahwa era jumbo jet telah mulai berakhir.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Jet Lag saat Liburan, Cek Jam Penerbangan

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya