TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Legiun X Equestris, Pengawal Julius Caesar yang Legendaris

Pasukan pengawal pribadi Julius Caesar yang tangguh

ilustrasi Julius Caesar bersama pasukan legiun Romawinya (wallpaperbat.com)

Dalam catatan sejarah Romawi kuno, legiun pasukan Romawi memainkan peranan penting dalam mempertahankan hegemoni dan kepentingan politik Romawi kuno di wilayah-wilayah yang menjadi taklukannya. Peran militer mereka sudah terlihat sejak Roma masih berbentuk monarki kerajaan dan menjadi lebih signifikan pada masa akhir periode Republik Romawi menjelang Roma memasuki periode kekaisarannya yang sangat terkenal. Pada masa akhir periode Republik Romawi tersebut kekuatan sebuah legiun Romawi berkisar antara 4.500 hingga 5.000 pasukan.

Salah satu pemimpin militer dan politikus Romawi yang terkenal pada masa akhir Republik Romawi adalah Julius Caesar. Julius Caesar adalah salah satu Jenderal dan Panglima Romawi yang reputasi militernya paling dikenal dalam sejarah bahkan oleh mereka yang tidak tertarik dalam dunia militer sekalipun.

Julius Caesar memiliki sejumlah legiun pasukan tangguh yang digunakannya untuk mewujudkan ambisi militer dan politiknya. Salah satu yang terkenal adalah Legiun X (10 dalam angka Romawi) Equestris. Legiun X Equestris terkenal sebagai pasukan yang tangguh dan selalu berada bersama Julius Caesar dalam setiap pertempuran besarnya dan merupakan legiun yang dipilih serta dipercaya oleh Julius Caesar sebagai pasukan pengawal pribadinya.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Legiun X Equestris? Berikut lima faktanya.

1. Pembentukan Legiun X Equestris oleh Julius Caesar

patung Julius Caesar yang kemungkinan dibuat saat ia masih hidup, disimpan di Museum Arkeologi, Turin-Italia (ancientrome.ru)

Dalam sejarah dunia militer kuno, pasukan pengawal pribadi seorang pemimpin baik kaisar, raja ataupun seorang jenderal terkenal selalu menarik perhatian karena pasukan tersebut dicatat dalam catatan sejarah bukan sebagai pasukan biasa dan terkenal karena ketangguhan serta loyalitasnya yang luar biasa.

Dilansir romanhistory, pada tahun 61 Sebelum Masehi (SM) saat Julius Caesar menjabat sebagai Gubernur Hispania Ulterior ia mendirikan Legiun X untuk melengkapi kekuatan dua legiun yang sudah dimilikinya yaitu Legiun VIII dan Legiun IX dalam rangka kampanye militer untuk menaklukkan wilayah barat dan barat laut (negara Portugal saat ini). Kampanye militer pada tahun 61SM tersebut berlangsung sukses dan dalam kampanye militer tersebut Legiun X menunjukkan keberanian dan loyalitasnya kepada Julius Caesar.

Legiun X yang memiliki maskot banteng merupakan legiun pertama yang direkrut secara pribadi oleh Julius Caesar menjadi pasukan pengawal pribadinya dan secara konsisten menjadi yang paling dipercaya. Julukan Equestris pada Legiun X Equestris diberikan setelah Julius Caesar memerintahkan para anggota legiun menunggangi kuda seolah sebagai pasukan kavaleri berkuda sebagai tipu muslihat dalam perundingan dengan Raja Jerman Ariovistus pada tahun 58 SM. Equestrianism memiliki arti penunggang kuda.

Baca Juga: 8 Fakta Julius Caesar, Diktator Terakhir Romawi yang Berakhir Tragis

2. Terlibat dalam invasi Roma ke Britania (Inggris)

ilustrasi Legiun X sedang mendarat di Pantai Inggris (heritagedaily.com)

Sebagai pasukan tangguh dan kepercayaan Julius Caesar, Legiun X Equestris selalu mengikuti Caesar dari satu pertempuran ke pertempuran lainnya, salah satunya ketika dilibatkan dalam invasi ke Britania (Inggris). Dilansir heritagedaily Julius Caesar dua kali menginvasi Britania yaitu di tahun 55 dan 54SM sebagai bagian dari kampanye militernya di Galia.

Invasi pertama Julius Caesar di tahun 55SM ke Britania hanya melibatkan 2 legiun saja dan hanya mencapai tujuan yang kecil setelah pendaratan sebelum meninggalkan Britania dengan sejumlah kesepakatan.

Invasi kedua Julius Caesar di tahun 54SM ke Britania melibatkan armada besar dengan 800 kapal laut, 20.000 prajurit dan 2.000 pasukan kavaleri. Dilansir BBC , sejumlah arkeolog mengklaim telah menemukan bukti arkeologi pendaratan besar Romawi tersebut yang dicatat sejarah terjadi pada tahun 54M.

Dalam pendaratan kedua tersebut, kekuatan armada Julius Caesar begitu mengesankan sehingga prajurit Britania tidak berani menyerang pendaratannya. Setelah mendarat, Caesar dan pasukannya berhasil memaksa panglima perang Britania Cassivellaunus menyerah dan membuat kesepakatan yang menguntungkan Roma sehingga ketika 100 tahun kemudian Kaisar Claudius dapat dengan mudah menaklukkan seluruh Britania di tahun 43M. 

3. Terlibat dalam peperangan besar menaklukkan Galia

lukisan Julius Caesar ketika menerima penyerahan diri Galia setelah pertempuran Alesia (thoughtco.com)

Peran besar Legiun X Equestris  adalah ketika mereka terlibat dalam kampanye militer untuk menaklukkan Galia di periode tahun 58-51SM. Dalam salah satu pertempurannya yang terkenal "The Battle of the Sabis"  Legiun X Equestris menunjukkan ketangguhannya di medan tempur.

Dilansir laman thoughtco "The Battle of  Sabis" yang terjadi pada tahun 57SM di wilayah Prancis utara adalah salah satu pertempuran utama antara pasukan Caesar dan asosiasi suku Belgae  terutama suku Nervii  yang terkenal sebagai suku terkuat di Prancis utara. Pertempuran tersebut akhirnya dimenangkan oleh pasukan Julius Caesar meskipun Caesar dan pasukannya sempat dihadapkan pada kemungkinan besar untuk kalah di awal pertempuran. Ketangguhan Legiun X Equestris dalam pertempuran mampu membalikkan keadaan dari kemungkinan terjadinya kekalahan straregis menjadi kemenangan taktis bagi pasukan Caesar.

Legiun X Equestris juga terlibat dalam pertempuran Alesia di tahun 52SM yang merupakan pertempuran puncak antara Julius Caesar dengan Galia di bawah kepemimpinan Vercingetorix. Dilansir britannica pertempuran Alesia merupakan pengepungan militer Romawi terhadap Alesia, sebuah kota di timur Galia. Di Alesia terdapat pimpinan Galia bernama Vercingetorix dan pasukannya dalam jumlah sangat besar. Julius Caesar mendirikan benteng luas yang mengelilingi kota Alesia dan mengurungnya hingga Vercingetorix dan pasukannya menyerah kepada Caesar.

Sejumlah literatur sejarah mencatat pengepungan Alesia dinilai sebagai penaklukan total Galia dan merupakan salah satu strategi dan pencapaian militer terhebat dari seorang Julius Caesar. 

4. Legiun X Equestris ditulis dalam catatan Julius Caesar ketika menaklukkan Galia

koin perak Romawi yang dikeluarkan Markus Antonius untuk mengenang Legiun X (bid.bertolamifineart.com)

Sepak terjang Legiun X Equestris yang legendaris juga diketahui dari catatan yang dibuat oleh Julius Caesar sendiri mengenai kampanye militer di Galia dalam sebuah catatan yang dikenal sebagai Commentarii de Bello Gallico (komentar mengenai Perang Galia). Sejumlah literatur sejarah menuliskan bahwa Commentarii de Bello Gallico adalah narasi yang dituliskan langsung oleh Julius Caesar dengan sudut pandang orang ketiga.

Di dalam tulisannya Caesar menggambarkan pertempuran dan intrik yang terjadi dalam 9 tahun yang dihabiskan dalam melawan bangsa Celtic dan Jerman di Galia yang menentang pendudukan Romawi. Dalam catatan tersebut Caesar juga menuliskan ketangguhan Legiun X Equestris, legiun pasukan yang paling dipercayainya. Sejumlah sejarawan meyakini beberapa bagian dari tulisannya juga merupakan propaganda cerdas untuk meningkatkan citra Julius Caesar sendiri.

Selain terlibat sejumlah pertempuran besar dalam kampanye militer Julius Caesar, Legiun X Equestris juga memainkan peran penting dalam memenangkan perang saudara yang terjadi antara Julius Caesar melawan rival politiknya yang pada akhirnya menjadikan Julius Caesar sebagai pemegang kekuasaan yang dominan atau diktator di akhir masa Republik Romawi.

Baca Juga: 9 Potret Caesar Hito Pakai Daster, Tingkahnya Kocak Banget

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya