TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Aconcagua, Puncak Tertinggi Benua Amerika Selatan 

Pernah dipuncaki dalam 22 jam oleh pelari lintas alam

potret Aconcagua dilihat dari Parque Provincial Aconcagua , Argentina (commons.wikimedia.org/Mariordo Mario Roberto )

Aconcagua merupakan gunung yang terletak di wilayah perbatasan negara Argentina dan Chile. Menjulang dengan ketinggian 6.961 mdpl, Aconcagua yang berada di wilayah rangkaian pegunungan Andes selatan merupakan puncak tertinggi di benua Amerika Selatan. Selain itu, Aconcagua juga menjadi bagian dari kelompok jajaran gunung tujuh puncak benua atau yang lebih dikenal dengan seven summits.

Dilansir Britannica, Aconcagua berasal dari gunung berapi, tetapi bukan gunung berapi yang aktif. Nama "Aconcagua"   kemungkinan berasal dari bahasa Quechua yang merupakan bahasa kuno Kerajaan Inca dan bahasa yang dituturkan oleh penduduk asli di wilayah Andes tengah yang memiliki arti penjaga batu (Sentinel of Stone).

Gunung Aconcagua juga pernah mencatatkan kisah sedihnya untuk Indonesia. Pada tahun 1992, dua orang pendaki terkenal asal Indonesia yang bernama Norman Edwin dan Didiek Samsu kehilangan nyawanya ketika mencoba menggapai puncaknya. Kedua pendaki tersebut merupakan anggota Tim Ekspedisi Puncak Tujuh Benua Universitas Indonesia.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai Gunung Aconcagua? Simak lima fakta menariknya berikut ini!

1. Gunung tertinggi kedua di jajaran tujuh puncak benua

potret puncak Aconcagua dilihat dari udara (commons.wikimedia.org/Bjørn Christian Tørrissen)

Dalam jajaran kelompok gunung tujuh puncak benua, Gunung Aconcagua merupakan puncak tertinggi di benua Amerika Selatan dan gunung tertinggi kedua setelah Gunung Everest (8.849 mdpl) yang merupakan puncak tertinggi di dunia dan benua Asia. Posisinya tersebut menjadikan Aconcagua sebagai gunung yang dituju oleh para pendaki profesional yang ingin mendapatkan predikat pendaki tujuh puncak benua atau seven summitters. 

Dilansir Nationalgeographic, Aconcagua merupakan puncak tertinggi di belahan bumi bagian barat (Western Hemisphere) dan selatan (Southern Hemisphere) serta menjadi gunung tertinggi di luar benua Asia. Sebagaimana diketahui dalam hal wilayah pegunungan, benua Asia terkenal sebagai rumah bagi kelompok 14 gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000-an mdpl yang dikenal dengan "the fourteen of eight thousanders", termasuk Gunung Everest. Keempat belas gunung tersebut tersebar di wilayah pegunungan Himalaya dan Karakoram.

Baca Juga: 7 Fakta Squirrel Monkey, Primata Imut Asal Benua Amerika

2. Memiliki galeri seni di lokasi tertinggi di dunia

potret suasana perkemahan di Plaza de Mulas base camp, Aconcagua pada ketinggian sekitar 4.300-an mdpl (unsplash.com/Gustavo Leighton)

Salah satu fakta unik yang terdapat di Aconcagua adalah terdapat galeri seni di lokasi yang tertinggi di dunia. Dilansir Guinnessworldrecords, galeri seni tersebut bernama Nautilus yang berlokasi di base camp pendakian Plaza de Mulas pada ketinggian sekitar 4.300 mdpl. Galeri tesebut dimiliki dan dijalankan secara pribadi oleh Miguel Dora, pelukis yang mempelajari seni Fine Arts di salah satu universitas seni di Argentina dan juga seorang yang memiliki passion sebagai pendaki gunung.

Galeri seni tersebut didirikan pada tahun 2003, berada di dalam tenda dan menampilkan sejumlah karya lukisan Miguel Dora. Galeri tersebut dibuka musiman, yaitu selama musim pendakian dan akan tutup selama bulan-bulan musim dingin ketika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk tetap buka. Dalam melukis, Miguel Dora menggunakan media pastel minyak karena lebih tahan cuaca dan temperatur yang ekstrem.

3. Pernah dipuncaki hanya dalam tempo 22 jam oleh seorang pelari lintas alam wanita

potret puncak sisi selatan Gunung Aconcagua (commons.wikimedia.org/Albert Backer)

Dilansir Redbull, pada tanggal 22 Februari 2016, pelari lintas alam kelas dunia asal Brazil, Fernanda Maciel menjadi wanita pertama yang berhasil berlari menaiki dan turun kembali dari puncak tertinggi Aconcagua (6.691 mdpl) dengan total waktu tempuh 22 jam 52 menit. Sebelum menjadi atlet pelari lintas alam, Fernanda Maciel memiliki basic sebagai pesenam, praktisi bela diri Capoeira, dan juara kompetisi Brazilian Jiu-jitsu. Sebelum upaya finalnya mencapai puncak Aconcagua, Fernanda Maciel melakukan aklimatisasi dan latihan di ketinggian wilayah sekitar Aconcagua selama 45 hari.

Sebagai informasi, dilansir Nationalgeographic, dalam sejarah pendakian Aconcagua, upaya pertama yang diketahui untuk mencapai puncak Aconcagua dilakukan pada tahun 1883, namun upaya tersebut gagal. Baru pada tahun 1897, pendaki gunung Swiss Matthias Zurbriggen menjadi pendaki pertama yang berhasil mencapai puncak tertinggi Aconcagua. Waktu normal pendakian Aconcagua sekitar 2 mingguan.

4. Memiliki tingkat kematian pendaki tertinggi di antara semua gunung di Amerika Selatan

potret kuda-kuda pengangkut beban di kaki Gunung Aconcagua (unsplash.com/Lachlan Cruickshank)

Dilansir Mountainiq, berdasarkan data yang ada, Aconcagua diyakini memiliki tingkat kematian tertinggi dibandingkan dengan gunung-gunung lainnya di Amerika Selatan.Terdapat lebih dari 100-an kematian di Aconcagua semenjak pencatatannya dimulai. Setidaknya antara tahun 2001 hingga tahun 2012 terdapat sekitar 33 kasus kematian di Aconcagua yang disebabkan karena cuaca ekstrem, serangan jantung dan penyakit di ketinggaian (altitude sickness) 

Lebih lanjut, meskipun Gunung Aconcagua relatif lebih "mudah" untuk didaki dibandingkan dengan gunung-gunung di wilayah Himalaya namun gunung tinggi tersebut tetap menyimpan potensi bahaya bagi para pendakinya. Saat ini, terdapat lebih dari 3000-an pendaki setiap tahunnya yang mencoba melakukan pendakian di Aconcagua, namun ternyata banyak di antara mereka yang tidak memenuhi syarat untuk melakukan pendakian.

Baca Juga: 5 Fakta Gunung Denali, Puncak Tertinggi di Benua Amerika Utara

Verified Writer

Dodi Wijoseno

Penyuka Sejarah, mountain hiking dan olah raga

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya