TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Tumbuhan Baru yang Ditemukan pada 2023, Cantik dan Unik!

Indonesia punya palem yang berbuah dan berbunga dalam tanah

Hericium ophelieae (tandofline.com/P Herrmann)

Ada banyak sekali spesies tumbuhan yang telah dipelajari dan diidentifikasi, mulai dari tanaman hias, tanaman pangan, tanaman obat, hingga tanaman perkebunan. Dilansir BioNumbers, ada sekitar 350 ribu spesies tumbuhan di Bumi yang telah diberi nama. Jumlah ini mewakili sekitar 80—90 persen dari total tanaman keseluruhan.

Namun, laju penemuan ini mungkin terus meningkat. Setiap tahunnya, para peneliti dari seluruh dunia melaporkan penemuan-penemuan spesies tumbuhan baru yang mengejutkan. Ada setidaknya empat tumbuhan baru yang ditemukan pada 2023. Yuk, simak sampai tuntas biar gak ketinggalan informasinya!

1. Spiranthes hachijoensis, anggrek baru dari Jepang

penemuan tanaman baru (link.springer.com/Kenji Suetsugu, et al)

Jepang adalah salah satu negara yang terkenal dengan pendokumentasian habitat floranya yang menyeluruh. Jarang sekali ditemukan spesies tumbuhan baru di Negeri Sakura ini. Namun, dalam penelitian baru-baru ini, dilaporkan spesies anggrek baru yang mengejutkan.

Spesies tersebut berasal dari genus Spiranthes, yaitu Spiranthes hachijoensis. Tanaman dari genus yang dianggap mulia di Jepang ini ditemukan di dekat Pulau Hachijo di Prefektur Tokyo. Dari sinilah, mereka juga mendapatkan namanya.

Spiranthes hachijoensis ditemukan tumbuh di area-area publik, seperti taman, perkebunan, atau halaman berumput. Mereka dideskripsikan sebagai tanaman berbunga yang memiliki bunga lonceng berwarna merah muda keunguan dan putih. Uniknya, bunga tersebut tampil berkilau seperti kristal kaca yang memberi kemewahan.

Bunga-bunga ini tumbuh spiral melingkari batang tengahnya yang tak berbulu. Karakteristik batang ini juga menjadikannya pembeda dengan kerabat dekatnya yang telah lama dipelajari, yaitu Spiranthes australis. Jika kamu berjalan-jalan ke Jepang, Spiranthes hachijoensis banyak tersebar di Kyushu, Shikoku, Chubu, dan Kanto.

2. Pinanga subterranea, palem geoflory dan geocarpy dari Indonesia

spesies tumbuhan baru 2023: Pinanga subterranea (nph.onlinelibrary.wiley.com/Benedikt G. Kuhnhäuser, et al)

Pernah mengenal istilah geoflory dan geocarpy? Ini adalah fenomena tumbuhan yang dapat menghasilkan bunga dan buah di dalam tanah. Geoflory diartikan sebagai berbunga di dalam tanah, sedangkan geocarpy adalah berbuah di dalam tanah. Ada sekitar 171 spesies tumbuhan yang mampu melakukan geoflory dan geocarpy di seluruh dunia.

Namun, baru-baru ini, penelitian dalam jurnal International Palm Society pada 2023 melaporkan spesies baru geoflory dan geocarpy dari keluarga Arecaceae. Tanaman tersebut adalah Pinanga subterranea. Mereka banyak ditemukan di wilayah Kalimantan bagian barat.

Pinanga subterranea adalah tanaman palem yang tumbuh rendah. Mereka punya batang yang kecil dan pendek dengan buah berwarna merah cerah yang terkubur tanah, begitu pula dengan bunganya. Karena karakteristik tersebut, pohon palem ini sering kali dianggap bibit tanaman sehingga luput dari penelitian.

Padahal, Pinanga subterranea adalah tumbuhan yang sudah lama populer di tengah masyarakat lokal. Buah pohon palem ini umum digunakan sebagai sumber makanan hutan yang sudah turun-temurun. Sebelum diidentifikasi, tanaman ini memiliki banyak sebutan, seperti pinang tanah, pinang pipit, muring pelandok, dan tudong pelandok.

Baca Juga: 5 Hewan yang Terkonfirmasi Punah pada 2023

3. Hericium ophelieae, jamur obat dari Afrika

Hericium ophelieae (tandofline.com/P Herrmann)

Bergeser ke Benua Afrika, spesies baru jamur endemik dari Afrika Selatan juga baru saja dilaporkan. Dalam jurnal Mycology pada 2023, peneliti dari Stellenbosch University melaporkan penemuan spesies jamur obat dari genus Hericium. Mereka adalah Hericium ophelieae. Spesies ini juga disebut sebagai jamur endemik pertama yang dilaporkan di Afrika Selatan dan kedua di Afrika.

Secara morfologi, Hericium ophelieae didefinisikan sebagai tanaman yang tumbuh di atas kayu-kayu lapuk dan membentuk struktur mirip karang berwarna putih. Untuk alasan ini, jamur ini mendapatkan namanya: ophelieae. Ia terinspirasi dari puisi "Ophélie" karya penyair Prancis bernama Arthur Rimbaud. Dalam puisi tersebut, kata-kata seperti kerudung panjang, hantu putih, hingga indah seperti salju dianggap sangat tepat mendeskripsikan jamur yang ditemukan di tengah hutan Afrotemperate (wilayah Knysna–Amatole) yang sangat lebat tersebut.

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya