TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Jakapil Kaniukura, Dinosaurus Langka Seukuran Kucing

Herbivora dan tidak berbahaya

ilustrasi Jakapil Kaniukura (Science Alert/Mauricio Álvarez and Gabriel Díaz Yanten)

Selama ini, dinosaurus identik dengan hewan purba berukuran super besar dan menyeramkan. Namun, penemuan fosil baru-baru ini membuktikan bahwa tidak semua dinosaurus berukuran besar atau menyeramkan.

Jakapil Kaniukura adalah salah satu dinosaurus yang ukurannya jauh dari kata besar. Dinosaurus ini hanya berukuran seperti seekor kucing dan bukanlah pemakan daging. Seandainya tidak punah dan hidup berdampingan dengan manusia saat ini, mereka juga sama sekali tidak akan menimbulkan bahaya.

Kali ini, kita akan membahas apa saja fakta unik dari Jakapil Kaniukura.

1. Fosil pertama kali ditemukan di Argentina

Menurut laman Science Alert, penemuan Jakapil Kaniukura bermula saat beberapa peneliti menemukan sisa-sisa spesies dinosaurus lapis baja yang sebelumnya tidak diketahui di Argentina. Penemuan ini dilakukan oleh ahli paleontologi di Félix de Azara Natural History Foundation di Argentina. 

Tim menemukan sisa-sisa sebagian Jakapil di provinsi Río Negro di Patagonia utara. Ahli paleontologi mengungkapkan bahwa Jakapil mewakili spesies thyreophoran definitif pertama dari Patagonia Argentina.

2. Arti nama

ilustrasi Jakapil Kaniukura (Science Alert/Mauricio Álvarez and Gabriel Díaz Yanten)

Karena ditemukan di Argentina, maka penamaan spesies dinosaurus menggunakan bahasa yang ditutur oleh orang-orang Argentina. Menurut laman Science Alert, nama "Jakapil" memiliki arti "pembawa perisai" dalam bahasa Puelchean atau bahasa asli Tehuelchean Argentina. Sementara, "Kanikura" memiliki arti "puncak" dan "batu" dalam bahasa asli Mapudungun.

Paleontologi di Río Negro National University membuat simulasi komputer dari rupa Jakapil kaniukura. Dengan demikian, saat ini kamu dapat melihat seperti apa rupa dinosaurus ini ketika masih hidup.

Baca Juga: Ganas! Ini 7 Hewan Purba yang Memangsa Dinosaurus

3. Hidup pada periode Kapur

Menurut tulisan yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports, Jakapil adalah spesies purba thyreophoran. Namun, fosil yang ditemukan berusia antara 97 juta dan 94 juta tahun yang lalu selama periode Kapur atau Cretaceous. Periode Cretaceous juga dikenal sebagai era terakhir dinosaurus.

Temuan ini mengejutkan tim peneliti karena sebelumnya mereka mengira jenis thyreophorans ini telah punah pada zaman Jurassic Tengah. Mereka juga terkejut karena garis keturunan kuno thyreophorans ternyata bertahan sampai ke Kapur Akhir di Amerika Selatan.

4. Seperti apa penampilan Jakapil kaniukura

ilustrasi Jakapil Kaniukura (salon.com)

Diterangkan laman USA Today, diperkirakan, Jakapil memiliki berat sekitar 3,6 hingga 6,8 kg atau setara dengan kucing rumahan. Selain itu, dinosaurus ini memiliki gigi berbentuk daun.

Kemungkinan, Jakapil berjalan dengan tegak, memiliki paruh dan gigitan yang cukup kuat, meskipun tidak sekuat beberapa dinosaurus lain seperti ornithopods atau ceratopsian. Jakapil juga memiliki lengan yang lebih kecil dan berjalan menggunakan dua kaki. Jakapil adalah dinosaurus kecil dan sangat langka, dan suka bepergian melalui lingkungan gurun.

5. Herbivora

ilustrasi rahang bawah Jakapil Kaniukura (en.wikipedia.org)

Diterangkan laman Washington Post, Jakapil kaniukura adalah dinosaurus pemakan tumbuhan atau herbivora. Namun, bentuk gigi Jakapil cenderung berbeda dibandingkan gigi dinosaurus herbivora lainnya.

Sementara sebagian besar dinosaurus herbivora memiliki gigi berbentuk daun yang serupa di kedua rahangnya, gigi Jakapil berbentuk berbeda di setiap rahang. Giginya juga tampak lusuh, yang menunjukkan bahwa ia memproses makanan secara lebih efisien.

6. Fitur unik lainnya

ilustrasi Jakapil Kaniukura (Wikimedia Commons)

Dinosaurus imut ini memiliki leher armor yang melindungi area sensitif itu dari serangan predator, jelas laman New Atlas. Fosil lengan menunjukkan bahwa Jakapil berukuran kecil, yang tidak biasa untuk dinosaurus dari kelompok thyreophorans. 

Thyreophorans didefinisikan sebagai kelompok dinosaurus berlapis baja, yang dicirikan oleh pelat tebal pelindung tulang yang melapisi tubuh mereka. Thyreophorans yang terkenal termasuk stegosaurus, yang memiliki serangkaian paku di punggung dan ekornya.

Baca Juga: Tak Disangka, 6 Hal ini Terjadi Setelah Dinosaurus Punah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya