TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Menarik Soang, Unggas yang Sering Dikira Angsa

Agresif dan suka mengejar manusia

ilustrasi soang (pixabay.com/Birgit Röhrs)

Soang adalah unggas air berukuran besar yang dapat ditemukan seluruh dunia. Soang adalah hewan yang populer dijadikan peliharaan. Banyak orang mengira soang adalah angsa karena keduanya memiliki fisik yang mirip, seperti tubuh ditutupi bulu berwarna putih, paruh panjang, leher panjang, dan kaki berselaput. Padahal, sebenarnya, jika diamati dari dekat, kamu akan sadar bahwa keduanya cukup berbeda.

Sama seperti kebanyakan unggas, banyak spesies soang yang bermigrasi. Bahkan, merupakan pemandangan umum melihat sekumpulan soang yang sedang bermigrasi di langit pada awal musim semi dan awal musim gugur.

Soang adalah burung yang menarik dan ada banyak hal yang dapat dipelajari tentang soang. Berikut beberapa fakta soang yang menarik untuk dibahas.

1. Soang akan mengikuti apa pun yang mereka lihat pertama kali

ilustrasi soang dan anak-anaknya (pixabay.com/ArtTower)

Dijelaskan laman Pet Keen, apa pun yang dilihat anak soang saat pertama kali menetas, maka itu akan diikutinya. Entah itu benda mati atau hidup, asalkan bergerak, maka anak-anak soang akan mengikutinya. 

Bahkan, mereka akan mengikuti manusia, yang kebetulan berada di sekitar soang saat sedang menetas. Mereka akan terus mengikuti dan menempel pada orang atau objek apa pun yang telah mereka lihat pertama kali.

2. Terdapat 17 spesies soang sejati

ilustrasi soang (pixabay.com/Birgit Röhrs)

Menurut A-Z Animals, terdapat 17 spesies soang sejati liar yang masih hidup di dunia saat ini dan mereka hanya terbagi dalam dua genera. Soang sejati terbagi menjadi genus Anser yang terdiri dari soang abu-abu dan putih, sedangkan Branta terdiri dari soang hitam. 

Selain soang asli, ada beberapa spesies lain yang juga disebut soang. Namun, hal ini diperdebatkan secara luas tentang apa yang harus mereka benar-benar diklasifikasikan.

Baca Juga: Bukan Angsa, Bukan Bebek, Kenalan dengan Angsa Murai, yuk!

3. Kebanyakan soang domestik berasal dari dua spesies

ilustrasi soang (pexels.com/Maria Orlova)

Soang telah dijinakkan sejak ribuan tahun yang lalu dan dijadikan sebagai unggas peliharaan di seluruh dunia. Biasanya, soang dibiakkan untuk dimanfaatkan daging dan telurnya. 

Sebagian besar soang domestik saat ini adalah hasil pembiakan selektif dan dibiakkan secara khusus untuk menghasilkan banyak daging dan telur. Namun, dilansir A-Z Animals, hampir semua soang peliharaan hanya berasal dari dua spesies: greylag geese dan swan geese. Di Eropa, Afrika, dan Asia barat, greylag geese adalah spesies awal yang didomestikasi, sedangkan di Asia timur adalah swan geese adalah yang pertama.

4. Soang mampu bermigrasi hingga 5.000 kilometer setiap musim

ilustrasi soang yang sedang bermigrasi (pexels.com/Pixabay)

Saat bermigrasi, soang terbang dalam formasi bentuk V untuk meminimalkan hambatan angin dan menghemat energi. Formasi ini juga memungkinkan soang untuk tetap berdekatan satu sama lain selama perjalanan jauh.

Dikutip dari Just Fun Facts, soang terbang dengan kecepatan rata-rata sekitar 65 kilometer per jam saat bermigrasi, tetapi dapat meningkatkan kecepatannya hingga 110 kilometer per jam jika mereka menangkap angin kencang.

Di Asia, Anser indicus secara teratur bermigrasi melintasi Pegunungan Himalaya, bahkan melintasi Gunung Everest pada ketinggian 9.375 meter dengan udara tipis dan suhu turun hingga -50 derajat Celcius. Saat terbang, mereka akan mengeluarkan suara mirip klakson untuk memungkinkan komunikasi dan mendorong kawanan untuk mempertahankan formasi V. 

5. Tidak dapat terbang selama berganti kulit

ilustrasi soang (pixabay.com/ArtisticOperations)

Setahun sekali, soang dewasa akan kehilangan bulu terbang dan ekornya, atau yang dikenal dengan istilah molting. Setelah molting, mereka tidak dapat terbang lagi sampai bulu baru tumbuh. 

Molting membutuhkan waktu 30 hingga 45 hari. Menurut A-Z Animals, selama molting, mereka rentan terhadap predator karena tidak bisa terbang untuk melarikan diri. Karena alasan ini, soang biasanya berada di dekat air selama musim molting dengan tujuan untuk melarikan diri dari pemangsa.

6. Setia kepada keluarganya

ilustrasi soang dan anak-anaknya (pixabay.com/ArtTower)

Kebanyakan soang kawin sekali untuk seumur hidup, dikutip dari Pet Keen. Mereka menghabiskan hidup untuk melindungi pasangan dan anak-anak mereka. Soang juga mengingat anak-anak mereka sepanjang hidup, kendati tidak selalu bersama sepanjang waktu. 

Setelah beranjak dewasa, anak soang akan meninggalkan sarangnya dan mencari pasangannya sendiri. Saat pasangannya mati, soang akan menunjukkan perilaku berkabung. Mereka juga berduka ketika kehilangan anak atau telur.

Baca Juga: 7 Fakta Natovenator polydontus, Dinosaurus Mirip Angsa & Jago Berenang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya