TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Hal Ngeri Ini Terjadi jika Bumi Berputar Lebih Cepat

Akankah Bumi masih layak ditinggali?

ilustrasi wilayah ASEAN (pexels.com/Pixabay)

Kita semua tahu, Bumi selalu bergerak relatif terhadap alam semesta, yaitu berputar mengelilingi matahari dan berputar pada porosnya. Akibat pergerakan ini, banyak fenomena alam yang terjadi di sekitar kita, seperti perubahan cuaca, angin, pasang surut, dan banyak peristiwa alam lainnya.

Waktu rotasi Bumi selama 24 jam ini sangat cocok untuk kehidupan. Itu menjaga suhu ambien Bumi, karena permukaan Bumi terpapar sinar matahari di siang hari untuk jumlah waktu yang tepat dan kemudian mendingin dalam kegelapan di malam hari.

Lantas, pernahkah kamu bertanya-tanya, apa yang akan terjadi jika Bumi berputar lebih cepat dari saat ini? Apakah ini akan memberikan pengaruh besar pada kehidupan kita semua? Untuk tahu jawabannya, mari simak pembahasan berikut ini yang dirangkum dari laman Popular Science dan Science ABC.

Baca Juga: 5 Akibat Revolusi Bulan terhadap Kehidupan di Bumi

1. Kehilangan gravitasi

ilustrasi globe (pexels.com/Valentin Antonucci)

Gaya sentrifugal dari putaran bumi dapat melemparkan makhluk hidup dari planet Bumi, sama seperti saat kamu naik komidi putar yang berputar dengan cepat. Untungnya, gaya gravitasi yang kuat membuat kita semua dapat tetap berada di Bumi dengan nyaman.

Namun, jika Bumi berputar lebih cepat, gaya sentrifugal akan mendapat dorongan. Gaya sentrifugal yang semakin besar ini akan membuat gravitasi Bumi tidak sekuat biasanya. Jika Bumi berputar secara ekstrem dan gravitasi tidak dapat mengimbanginya, maka kita semua akan terlempar ke luar angkasa.

2. Berat berkurang

ilustrasi menimbang (pexels.com/Andres Ayrton)

Saat ini, jika kamu menimbang dan memiliki berat badan 67,5 kg di khatulistiwa, berat badanmu akan meningkat menjadi 68 kg saat kamu menimbang di Arktik. Itu karena gaya sentrifugal ekstra yang dihasilkan saat khatulistiwa berputar lebih cepat membuat gaya gravitasi menurun.

Jika Bumi berputar lebih cepat, gaya sentrifugal akan cukup besar sehingga berat badan akan berkurang. Bahkan, ini bisa membuat kamu tidak berbobot jika kecepatan berputarnya Bumi sangatlah ekstrem.

Baca Juga: 5 Hal Besar yang Akan Terjadi Jika Bumi Berbentuk Datar, Agak Ngeri!

3. Perbedaan panjang hari dan terjadinya jet lag

ilustrasi langit malam (pexels.com/KEHN HERMANO)

Rotasi Bumi pada prinsipnya menentukan panjang hari. Saat Bumi berputar lebih cepat, artinya waktu untuk satu hari juga akan semakin pendek. Kemudian, jumlah hari dalam setahun akan meningkat.

Dengan demikian, kamu perlu menyesuaikan kembali waktu bekerja dan tidur. Hari yang semakin pendek ini juga berisiko membuat kamu mengalami jet lag. Selain itu, panjang hari yang berubah mungkin akan mengacaukan tanaman dan hewan juga.

Kabar baiknya, risiko jet lag ini hanya akan terjadi jika Bumi berputar dengan lebih cepat secara tiba-tiba. Jika pertambahan kecepatan terjadi secara bertahap, kita semua akan beradaptasi untuk menghadapinya.

4. Peningkatan kecepatan angin

ilustrasi angin (pexels.com/Melanie Wupperman)

Perlu diketahui, kecepatan Bumi berputar bukanlah kekuatan dominan yang menggerakkan atmosfer. Konveksi dan angin sebagian besar disebabkan oleh pemanasan permukaan Bumi yang tidak merata.

Namun, Efek Coriolis memengaruhi pergeseran arah angin ini. Efek Coriolis merupakan gaya pada perputaran Bumi yang menyebabkan arah arus air laut dibelokkan.

Apabila Bumi berputar lebih cepat, lingkaran konveksi akan mengencang dan ini akan menyebabkan angin menjadi lebih kencang. Lebih jauh, berbagai peristiwa, seperti topan dan badai akan lebih sering terjadi.

5. Daerah khatulistiwa mengalami banjir besar

ilustrasi banjir (pexels.com/hitesh choudhary)

Kecepatan ekstra membuat air di lautan khatulistiwa menumpuk. Bahkan, jika kecepatan bertambah 160 km/jam, beberapa tempat di khatulistiwa diperkirakan akan mulai tenggelam.

Jika kecepatan Bumi berputar meningkat 1.609 km/jam lebih cepat, jelas akan terjadi bencana. Gaya sentrifugal akan menarik air ke arah pinggang bumi. Akibatnya, semua wilayah khatulistiwa akan tertutup air, kecuali tempat yang sangat tinggi, seperti Gunung Kilimanjaro atau puncak tertinggi Andes.

6. Air di daerah Kutub berkurang

ilustrasi daerah Kutub (pexels.com/Syed Qaarif Andrabi)

Sementara itu, besarnya gaya sentrifugal membuat air di khatulistiwa lebih mudah melawan gravitasi. Udara di wilayah ini akan menjadi sangat lembap dan diselimuti kabut dan awan tebal. Jika gaya sentrifugal di khatulistiwa menyamai gaya gravitasi, Bumi mungkin akan mengalami hujan balik, yaitu saat tetesan air bergerak ke atas di atmosfer.

Sebaliknya, air di daerah kutub akan ditarik keluar, di mana gaya sentrifugal lebih rendah, sehingga Samudra Arktik akan jauh lebih dangkal. Pada masa ini, kebanyakan orang mungkin akan berlari keluar dari daerah khatulistiwa sesegera mungkin dan pindah ke wilayah Kutub yang lebih layak huni.

Baca Juga: Ngeri Banget, Ini 5 Hal yang Akan Terjadi jika Bumi Berhenti Berotasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya