TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Perbedaan Soang dan Angsa, Unggas yang Sering Dikira Sama

Soang bisa dipelihara, sementara angsa tidak

ilustrasi soang dan angsa (pixabay.com/Kev)

Semua unggas memiliki persamaan dan perbedaan yang khas. Begitu pula angsa dan soang, keduanya kerap disalahartikan sebagai hewan yang sama karena sama-sama memiliki sayap, leher yang panjang, paruh besar, sama-sama tinggal di dekat air, dan memiliki bentuk fisik yang mirip. Namun, sebenarnya, jika diamati lebih dekat, akan tampak keduanya memiliki perbedaan yang jelas.

Untuk membantumu memahami perbedaan di antara keduanya, kali ini kamu akan diajak melihat lebih dekat karakteristik dan perbedaan masing-masing. Berikut ini kita akan membahas satu per satu perbedaan soang dan angsa.

1. Ukuran

ilustrasi angsa (pexels.com/buzuk)

Salah satu perbedaan yang nyata antara angsa dan soang adalah ukurannya. Angsa jauh lebih panjang dan berat daripada angsa serta memiliki sayap yang jauh lebih lebar. Dikutip dari A-Z Animals, lebar sayap angsa bisa mencapai 3 meter, sedangkan soang umumnya antara 1 sampai 1,3 meter. Angsa biasanya memiliki panjang lebih dari 1,5 m dengan berat lebih dari 15 kg. Di sisi lain, soang umumnya memiliki berat tidak lebih dari 10 kg. 

Meskipun aturan umumnya adalah bahwa angsa lebih besar daripada soang, tetapi ada pengecualian untuk aturan tersebut. Pengecualian datang dari soang Kanada, Tundra, dan Berwick yang sering kali berukuran lebih besar daripada angsa.

2. Habitat

ilustrasi soang (pixabay.com/ArtisticOperations)

Angsa suka mengambang dan berenang di badan air dangkal, seperti kolam, danau, rawa-rawa, dan aliran air yang bergerak lambat. Sementara, saat sedang bersarang, mereka lebih suka bertengger di dekat badan air.

Di sisi lain, persebaran soang lebih luas sehingga mereka memiliki lebih banyak ekosistem tempat bertahan hidup, dikutip dari DecoyPro. Satu hal yang pasti, di mana pun mereka tinggal, pasti ada sumber air di sekitarnya. Soang lebih suka air tawar daripada air asin, jadi lokasi favorit mereka, meliputi danau air tawar, kolam, rawa air, dan sungai. 

Baca Juga: 7 Alasan Angsa adalah Hewan yang Berbahaya, Jangan Dekat-dekat!

3. Leher

ilustrasi angsa (unsplash.com/Dorothe Wouters)

Perbedaan mencolok lainnya antara angsa dan soang adalah bentuk lehernya, dikutip dari A-Z Animals. Angsa dikenal karena penampilannya yang anggun dan leher berbentuk "S" yang khas. Leher mereka panjang dan ramping yang menambah kekhasan penampilannya. 

Namun, saat melihat soang, jelas terlihat bahwa mereka tidak memiliki leher berbentuk "S". Selain itu, leher soang jauh lebih pendek dan tegak serta lebih tebal.

4. Paruh

ilustrasi angsa (pexels.com/omron2003)

Paruh angsa lebih panjang, melengkung, dan memiliki warna oranye atau merah muda yang lebih lembut daripada paruh soang. Sementara, paruh soang berwarna hitam. 

Diterangkan Birds & Wetlands, perbedaan bentuk paruh ini disebabkan oleh perbedaan pola makan kedua unggas tersebut. Angsa memakan tumbuhan air, sedangkan kebanyakan soang memakan rumput dan biji-bijian. Paruh angsa yang panjang dan melengkung membantunya mendapatkan tumbuh-tumbuhan air secara efektif. Sementara, paruh soang yang lebih pendek dan tumpul lebih cocok untuk mencari makan di rerumputan dan biji-bijian.

5. Diet

ilustrasi soang (pixabay.com/Birgit Röhrs)

Dijelaskan Animal Hype, baik angsa maupun soang pada dasarnya adalah unggas herbivora. Namun, pada waktu tertentu, mereka dapat memakan serangga kecil.

Angsa adalah burung air murni yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air. Makanan utama mereka berupa alga, tumbuhan, akar, daun, dan biji yang ada di permukaan air. Namun, kadang-kadang, mereka juga memakan kerang kecil. 

Sama seperti angsa, soang juga merupakan herbivora yang makanan utamanya berupa rumput, akar, dan daun tanaman di darat. Soang peliharaan juga memakan beras dan jagung. Selain itu, soang juga memakan serangga kecil dan moluska, yang membuat soang dianggap sebagai pengendali hama alami.

6. Perilaku

ilustrasi angsa (pixabay.com/Milesl)

Tidak seperti angsa, soang lebih sosial dan jinak dalam banyak kasus. Namun, beberapa angsa, seperti angsa hitam juga bisa bersosialisasi. Kedua unggas ini sama-sama cukup agresif.

Angsa lebih agresif daripada soang dalam hal perilaku terhadap manusia. Sementara, menurut Pet Keen, soang menjadi agresif hanya jika mereka merasa terancam. Mereka juga dapat menjadi agresif saat ingin melindungi sesuatu yang penting, seperti sarang atau telurnya.

Baca Juga: 7 Fakta Keren Migrasi Angsa, Formasi Terbang Bentuk ‘V’

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya