TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Perbedaan Tarantula dan Laba-laba, Serupa tapi Tak Sama

Cukup berbeda dalam hal fisik hingga perilaku

Perbedaan Tarantula dan Laba-laba (pexels.com/Didier Chavier)

Saat pertama kali melihat tarantula, kamu pasti langsung merasa bahwa hewan satu ini sangat mirip dengan laba-laba. Ya, kedua hewan ini memang berkaitan. Tarantula adalah laba-laba, tapi tidak semua laba-laba adalah tarantula.

Tarantula bukanlah laba-laba sejati. Laba-laba terbagi ke dalam tiga subordo, dan tarantula masuk ke dalam golongan berbeda dari kebanyakan laba-laba lain di Bumi. Tarantula lebih primitif dan tidak banyak berubah selama jutaan tahun. Artinya, mereka juga memiliki berbagai perbedaan fisik yang tidak lagi terlihat pada spesies yang berevolusi lebih baru.

Meskipun keduanya memiliki banyak kesamaan dan saling terkait, tetapi tak sedikit pula perbedaan di antara keduanya. Di bawah ini akan dijelaskan apa saja perbedaan di antara keduanya.

1. Tarantula lebih besar daripada laba-laba pada umumnya

ilustrasi tarantula (pixabay.com/Danny de Bruyne)

Salah satu perbedaan utama dan paling menonjol antara tarantula dan laba-laba adalah ukurannya. Diterangkan Fauna Facts, tarantula memiliki panjang hingga 12 cm, sedangkan panjang kakinya bisa mencapai 56 cm. 

Sementara, laba-laba domestik hanya berukuran hingga 2 cm. Ini menjadikan tarantula jauh lebih besar daripada laba-laba.

Karena perbedaan ukuran yang signifikan ini, tarantula mampu memakan serangga yang lebih besar dan bahkan burung-burung kecil. Mereka juga mampu menangkap mangsa dengan lebih mudah. Ini menjadikan tarantula pemburu yang efisien.

2. Tarantula tidak menggunakan jaring untuk berburu

ilustrasi jaringan laba-laba (pexels.com/KarolinaGrabowska)

Laba-laba dan tarantula juga memiliki gaya berburu yang cukup berbeda. Kebanyakan laba-laba menggunakan jaring untuk menangkap mangsanya yang berupa hewan-hewan kecil. Namun, jaring tidak efektif untuk menangkap makanan tarantula yang biasanya berukuran cukup besar, seperti burung, katak, tikus, dan serangga besar.

Sebagai gantinya, tarantula menunggu di dalam liangnya dan menggunakan kawat sutra untuk mendapatkan sinyal ketika mangsanya mendekat, dikutip dari Fauna Facts. Setelah cukup dekat, mereka akan menerkam dan melumpuhkan mangsanya.

3. Tarantula memiliki rambut di tubuhnya

ilustrasi tarantula (pixabay.com/Jake Heckey)

Sebagian besar laba-laba tidak memiliki bulu sama sekali. Hanya ada segelintir laba-laba yang memiliki bulu di kakinya. Namun, tidak demikian dengan tarantula. Semua tarantula memiliki rambut di sekujur tubuhnya.

Dilansir Animal Knowledge, beberapa di antaranya adalah rambut urtikaria yang digunakan sebagai mekanisme pertahanan utama. Tarantula akan melepaskan bulu-bulu urtikaria ini saat merasa terancam. Bulu-bulu ini akan tersangkut di kulit calon predator dan dapat menyebabkan iritasi kulit. Sementara, sisa rambutnya berfungsi untuk mendeteksi getaran, untuk 'mencium', dan banyak lagi.

Baca Juga: 6 Fakta Tarantula, Memanfaatkan Kakinya untuk Mendengar

4. Kebutuhan suhu

ilustrasi laba-laba (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Laba-laba sejati dapat mentolerir temperatur yang lebih dingin dibandingkan tarantula. Di sisi lain, tarantula lebih menyukai iklim hangat. 

Karena mengandung sejenis antibeku di dalam tubuhnya, laba-laba dapat bertahan di tempat dengan suhu 5 derajat Celcius. Mereka tidak aktif sampai cuaca kembali hangat.

Sementara, menurut Carolina Biological Supply Company, tarantula tumbuh subur pada suhu hangat, yaitu 24 hingga 27 derajat Celcius. Dikutip dari National Geographic, ada ratusan spesies tarantula yang ditemukan di sebagian besar wilayah tropis, subtropis, dan gersang di dunia. Secara umum, tarantula suka menggali dan hidup di dalam tanah.

5. Tarantula memiliki taring yang mengarah ke bawah

ilustrasi tarantula (unsplash.com/Timothy Dykes)

Perbedaan besar lainnya adalah taring tarantula. Tarantula memiliki taring yang mengarah ke bawah dan sedikit melengkung ke arah mulut tarantula. Di sisi lain, taring laba-laba lainnya biasanya saling mengarah dan berfungsi lebih seperti penjepit.

Dijelaskan Animal Knowledge, ini karena tarantula menangkap mangsanya dengan cara berlari ke bawah dan langsung menangkapnya dengan taringnya. Sementara, laba-laba pada umumnya mengandalkan jaringnya untuk menangkap mangsa. Setelah mangsanya terjerat dalam jaring, mereka akan membunuhnya.

6. Racun tarantula tidak sekuat laba-laba sejati

ilustrasi laba-laba (pixabay.com/augustfinster)

Tarantula adalah hewan berbisa. Mereka memiliki pelengkap di dekat mulutnya yang disebut chelicerae. Dikutip dari A-Z Animals, mereka membutuhkan racun tersebut untuk membunuh atau melumpuhkan korbannya, tetapi racun tarantula tidak sekuat racun beberapa laba-laba lainnya. Bahkan, racun tarantula tidak cukup kuat untuk menyakiti manusia.

Sebagai perbandingan, racun laba-laba black widow jauh lebih berbahaya daripada tarantula. Racun black widow berpotensi melumpuhkan atau bahkan membunuh manusia jika tidak segera diberi penawar.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya