TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Reproduksi Aseksual pada Hewan, Apa Saja Contohnya?

Mampu menghasilkan keturunan tanpa harus kawin

Reproduksi aseksual pada hewan (pexels.com/Mark Walz)

Reproduksi aseksual ialah proses menghasilkan individu baru dari orangtua tunggal. Artinya, induk bisa menghasilkan individu baru tanpa melalui proses perkawinan. Jenis reproduksi ini umumnya diamati pada organisme bersel tunggal. Di sini, tidak ada fusi gamet yang terlibat dan induk tunggal membelah menjadi dua atau lebih sel anak. Keturunan yang dihasilkan secara genetik dan fisik identik dengan induknya dan dikenal sebagai klon.

Reproduksi aseksual jarang ditemukan di dunia hewan. Walaupun ada, jenis reproduksi ini lebih menonjol pada hewan berukuran kecil daripada besar.

Untuk membantu kamu memahami lebih dalam seputar reproduksi aseksual pada hewan, yuk simak pembahasan berikut hingga tuntas.

1. Ciri reproduksi aseksual

Bintang laut, salah satu hewan yang mampu bereproduksi secara aseksual (pixabay.com/kevskoot)

Berikut adalah ciri reproduksi aseksual dijelaskan laman Vedantu:

  • Hanya melibatkan satu individu
  • Proses reproduksi lebih instan dibandingkan dengan reproduksi seksual
  • Tidak ada keterlibatan pembentukan gamet dan pembuahan
  • Keturunan tumbuh dan berkembang dengan cepat
  • Tidak ada variasi dalam reproduksi aseksual karena organisme keturunan adalah salinan yang sangat mirip dengan induknya.

Baca Juga: 5 Mamalia Ini Berkembang Biak dengan Bertelur, Sangat Unik!  

2. Jenis

ilustrasi hydra (Wikimedia Commons/Frank Fox)

Reproduksi aseksual pada hewan terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya dilansir laman Toppr:

  • Pembelahan biner. Jenis reproduksi ini dilakukan oleh bakteri dan amoeba. Pada jenis reproduksi ini, DNA bakteri induk mereplikasi dirinya sendiri dan kemudian sel membelah menjadi dua bagian, di mana masing-masing bagian memiliki DNA sendiri.
  • Tunas. Pada tunas, keturunan berkembang pada tubuh induk dari struktur mirip kuncup. Ini biasanya terlihat pada Echinodermata dan hydra. Setelah cukup besar, kuncup-kuncup itu memisah dari tubuh induknya dan mulai hidup mandiri.
  • Fragmentasi. Pada jenis reproduksi ini, organisme induk terbagi menjadi beberapa fragmen di mana masing-masing fragmen berkembang menjadi organisme baru. Contoh binatang yang berkembang biak dengan fragmentasi adalah bintang laut. Pada bintang laut, lengannya dapat terpisah dan memunculkan organisme yang benar-benar baru.
  • Partenogenesis. Partenogenesis adalah jenis reproduksi aseksual di mana organisme betina menghasilkan telur tanpa pembuahan. Jenis reproduksi ini tidak terjadi pada mamalia. Jenis reproduksi ini terlihat pada kadal, beberapa serangga, dan beberapa ikan.

3. Kelebihan

Beberapa jenis kadal mampu bereproduksi secara aseksual (pexels.com/Ali Naderi)

Reproduksi aseksual memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan reproduksi seksual. Berikut beberapa kelebihannya dilansir laman Byjus:

  • Prosesnya membutuhkan lebih sedikit energi.
  • Dapat terjadi di berbagai lingkungan.
  • Sangat mendukung kelangsungan hidup spesies.
  • Dapat mengembangkan koloni hanya dari satu organisme
  • Semua sifat positif induk diturunkan ke generasi mendatang.
  • Organisme lebih cepat dewasa.

4. Kekurangan

Bintang laut merupakan hewan yang dapat bereproduksi secara aseksual (unsplash.com/ David Clode)

Selain kelebihan, reproduksi aseksual juga datang dengan beberapa kekurangan. Berikut beberapa di antaranya dilansir laman Byjus:

  • Karena keturunannya sama persis dengan induknya, setiap mutasi negatif juga akan diteruskan ke keturunannya.
  • Keragaman kehidupan yang terbatas.
  • Populasi terus meningkat dan sulit dikendalikan.
  • Organisme yang dihasilkan kesulitan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
  • Ada persaingan besar untuk mendapatkan makanan dan tempat tinggal.
  • Rentang hidup yang pendek.

Baca Juga: 8 Hewan dengan Gaya Hidup Paling Jorok, Jangan Tiru!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya