TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Sains Orang yang Mudah Menangis, Bisa Jadi Masalah Kesehatan

Jangan selalu diabaikan

freepik.com/Waewkidja

Menangis adalah pengalaman universal yang dirasakan oleh setiap orang karena alasan apa pun dan kapan pun. Selain mengekspresikan emosi, air mata juga bermanfaat bagi kesehatan. Tidak ada standar resmi perihal jumlah tangisan yang sehat bagi setiap individu. Ada orang yang sulit menangis dan mengeluarkan air mata, tapi ada juga orang yang mudah menangis untuk hal-hal sepele.

Namun, ketika seseorang terlalu sering menangis atau tidak memiliki kendali atas emosi ini, kadang kala ini membuat orang tersebut merasa terganggu dan bingung akan kondisi ini. Lantas mengapa ada orang yang sangat mudah menangis? Dilansir laman Healthline dan Woman's Day, inilah jawabannya.

1. Hormon

unsplash.com/Kat J

Umumnya, perempuan lebih sering menangis daripada laki-laki. Ini bisa menandakan bahwa hormon memengaruhi perbedaan menangis di antara orang-orang. Testosteron, hormon yang lebih tinggi pada laki-laki, dapat menghalangi tangisan, sedangkan prolaktin yang lebih tinggi pada perempuan dapat menyebabkan tangisan.

Hormon banyak menentukan bagaimana tubuh berfungsi dan kadarnya dapat menyebabkan beragam gejala. Jika ada sesuatu yang memengaruhi hormon, seperti tidur, stres, atau obat-obatan, kemungkinan itu dapat memengaruhi seberapa banyak seseorang menangis.

2. Depresi

unsplash.com/Ben White

Depresi adalah gangguan mood yang ditandai dengan perasaan sedih atau mati rasa yang terus-menerus yang dapat menyebabkan tangisan yang tidak terkendali. Selain itu, tanda-tanda depresi sering disertai dengan perasaan sedih, putus asa, hampa, kehilangan minat, gangguan tidur, dan kelelahan.

Baca Juga: Menurut Sains, Ternyata Cowok Lebih Mudah Jatuh Cinta daripada Cewek

3. Hamil

unsplash.com/Camylla Battani

Saat hamil, sebagian perempuan jadi lebih banyak menangis. Baik perasaan bahagia maupun sedih, keduanya dapat memicu tangisan saat sedang hamil.

Alasan mengapa seseorang bisa menangis tak terkendali saat hamil adalah adanya perubahan hormonal utama dalam tubuh, kelelahan karena perubahan fisik dalam tubuh, merasa terbebani dengan semua persiapan untuk memiliki momongan, dan peningkatan kejadian depresi.

4. Kepribadian alami

unsplash.com/Tina Markova

Setiap orang memiliki kepribadian masing-masing yang unik, yang merupakan kumpulan perilaku, sifat, dan kognisi. Perbedaan biologis dalam struktur dan fisiologi otak dapat memengaruhi kepribadian dan kepekaan emosional, yang dapat menyebabkan lebih banyak air mata.

Meskipun belum jelas neuroanatomi di balik tangisan, tapi yang pasti ini melibatkan sistem limbik. Sama seperti orang yang mudah cemas memiliki perbedaan dalam kepekaan amigdala mereka, perbedaan dalam menangis terkait dengan perbedaan genetik dalam sensitivitas sistem limbik. Beberapa orang pun memiliki kepribadian yang lebih sensitif daripada yang lain.

5. Kehidupan sosial

unsplash.com/Rashid Syadikov

Lingkungan sosial juga memengaruhi kebiasaan menangis individu, misalnya, perempuan lebih disosialisasikan untuk mengeksplorasi, terbuka, dan menunjukkan perasaan mereka sejak usia muda daripada laki-laki. Ini berarti menangis, mengekspresikan kesedihan, atau kelemahan lebih akrab bagi perempuan.

Di sisi lain, norma budaya mempersulit laki-laki untuk mengekspresikan emosi mereka, termasuk menangis.

Baca Juga: Psikopat Vs Sosiopat, Ini 5 Fakta Sains untuk Mengetahui Perbedaannya

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya