5 Fakta Ilmiah Ini yang Menyebabkan Perasaan Cinta Hilang
Pergi bukan berarti tak kembali
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kata beberapa orang, tidak pernah ada yang tahu kapan cinta datang, begitu juga saat ia telah hilang. Apakah kamu benar-benar percaya jika cinta bisa memudar?
Terkadang mengingat masa-masa bersama mantan, cinta itu masih ada, namun kamu sedang tidak jatuh cinta. Bagaimana itu bisa terjadi? Dilansir dari bustle.com, berpendapat bahwa cinta tidak hilang sepenuhnya, tetapi memiliki sifat yang mudah berubah.
Dilansir dari berbagai sumber, di bawah ini ada ulasan mengenai 5 alasan cinta dapat hilang meski tidak sepenunya melupakannya.
1. Cinta itu asli dari dalam otak dan dipengaruhi bahan kimia tertentu
Tentunya kamu tahu, jika pusat kendali manusia adalah otak. Oleh sebab itu ketika kita jatuh cinta, otak adalah peran utama dalam hal tersebut. Lalu, di dalamnya dipenuhi dengan hormon dan bahan kimia seperti endorfin dan oksitosin yang menghasilkan sensasi, perasaan, dan dorongan yang tak tertahankan.
Selain zat kimia di atas, ada dopamin yang sebenarnya akar dari timbulnya orang jatuh cinta. Dan faktanya bahan kimia dopamin bisa berkurang seiring berjalannya waktu.
Maka dari itu, pengalaman jatuh cinta bersifat sementara. Karena pada dasarnya otak kita disistem untuk mencintai satu orang dalam satu waktu.
Baca Juga: Menurut Ahli, Ini 5 Alasan Introver adalah Calon Orangtua yang Hebat
Editor’s picks
Baca Juga: Jangan Salah Mengungkapkan, 7 Jenis Cinta yang Perlu Kamu Tahu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.