TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Serangga Kissing, Menularkan Penyakit bagi Manusia

Penyakit tersebut adalah Chagas, berpotensi mematikan!

Serangga kissing (commons.wikimedia.org/Gerald Waldo Luis)

Nama kissing atau berciuman dari nama spesies ini diambil dari lokasi gigitannya biasanya dekat dengan bibir inangnya. Kita harus berhati-hati karena serangga kissing bisa menyerang manusia ketika sedang tidur, lho.

Serangga kissing biasanya berkembang biak di Amerika Utara, Amerika Tengah, Amerika Selatan. Tetapi juga bisa ditemukan Afrika, Eropa dan sebagian Asia. Serangga kissing mampu beradaptasi di banyak tempat seperti dedaunan, kebun, hutan hujan dan tentu saja di sekitaran kita yakni rumah.

Artikel ini akan memberikan informasi mengenai serangga kissing. Pastikan disimak ya karena serangannya kepada manusia menjadi perhatian serius.

1. Ciri fisik dan perilaku serangga kissing

Serangga kissing (commons.wikimedia.org/caspar s)

Mengutip Pest world, serangga kissing berasal dari family Revuviidae yang panjangnya kira-kira 25 mm/1 inci dan berwarna coklat atau hitam dengan tanda merah, kuning, coklat di perutnya.

Serangga kissing biasanya aktif pada malam hari agar lebih efisien memangsa korbannya. Spesies ini tertarik pada panas tubuh dan nafas dari manusia maupun sesama hewan. Mereka mempunyai kebiasaan melepas feromon berbau tidak sedap untuk mekanisme pertahanan.

Baca Juga: 7 Fakta Penguin Magellanic, Namanya Diambil dari Penemunya!

2. Serangga kissing menyuntikkan mangsanya dengan air liur

Serangga kissing (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Dilansir A-z animals, ketika berburu, serangga kissing biasanya menyuntikkan mangsanya dengan air liurnya dikenal beracun menyebabkan organ dalam tubuh mangsanya mencair dan kemudian serangga kissing akan menghisap cairan mangsa itu. Adapun yang dimangsa adalah ulat bulu, wereng dan serangga lainnya yang berukuran sedang. 

3. Siklus hidup serangga kissing

Serangga kissing (commons.wikimedia.org/John Tann)

Betina akan bertelur di akhir musim atau awal musim gugur. Setelah bertelur, kemudian memasuki tahap nimfa yang terjadi selama 3 sampai 5 minggu dengan melewati 5 tahap sebelum menjadi dewasa.

Setiap tahap dari nimfa membutuhkan nutrisi makanan yang memerlukan makan setiap 7 hingga 14 hari dalam suhu hangat serta menghabiskan musim dingin sebagai nimfa. Akhirnya pada musim panas serangga kissing akan menjadi dewasa.

4. Serangga kissing bisa menghasilkan 1.000 telur selama ia hidup

Serangga kissing (commons.wikimedia.org//Bernard DUPONT)

Betina serangga kissing bisa menghasilkan 10-30 telur. Serangga ini juga bahkan bisa bertelur hingga 1.000 telur seumur hidup. Serangga kissing yang belum mencapai tahap dewasa harus merangkak dan mencari sumber darah terlebih dahulu untuk makanan telurnya nanti.

5. Serangga kissing dapat menyebarkan penyakit Chagas kepada manusia

Serangga kissing (commons.wikimedia.org/Pavel Kirillov)

University of Arizona memaparkan, serangga kissing dapat terbang dengan baik ketika ada cahaya dan juga gelap. Ketika fajar, mereka menghindari sinar matahari dan panas. Saat memasuki rumah mereka masuk melalui pintu dan juga jendela. Mereka mendekati manusia karena bau kulit dan kehangatan tubuh.

Serangga kissing dapat menyebarkan parasit disebut Trypanosoma cruzi yang menyebabkan sebuah penyakit bernama Chagas yang parah bahkan berpotensi mematikan.

Spesies ini menularkan Chagas ketika kotorannya menginfeksi bekas gigitannya. Disarankan ketika ada orang yang terkena gigitannya, gak perlu digosok-gosok karena bisa menular ke tubuh kita, lho. Alhasil ketika manusia terkena gigitannya akan menunjukan gejala seperti nyeri, demam, bengkak di sekitar bekas gigitan.

Setelah itu ada yang namanya fase kronis. Ini masalahnya karena gejala yang dialami akan lebih serius seperti masalah perut dan pencernaan kronis, peningkatan resiko stroke, detak jantung tidak teratur serta jantung dapat membesar, dikutip A-z animals.

Chagas telah menjadi fenomena di Amerika Selatan serta endemiknya di sana. Dalam perkembangannya kasus Chagas telah meningkat di Amerika Serikat, Kanada, beberapa negara Eropa dan Pasifik barat. Usut punya usut, disebabkan oleh meningkatnya pergerakan penduduk Amerika Latin ke wilayah yang terkena kasus.

Verified Writer

FAISAL Faitoshi Ahmad

Pecinta: 1. kebudayaan Jepang, 2. sejarah (Nusantara, dunia, dll), 3. Trivia. Seorang self employed yang sedang berjuang untuk sukses.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya