5 Penyakit yang Sering Menyerang Kelinci, Hati-hati!
Mengenal lebih dalam penyakit pada kelinci
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu komoditas peternakan yang berpotensi tinggi menjadi penyedia daging adalah kelinci. Hewan ternak ini memiliki pertumbuhan dan reproduksi yang cukup cepat. Satu siklus reproduksi seekor kelinci mampu memberikan 8–10 ekor anak pada umur 8 minggu, dengan bobot badan dapat mencapai 2 kg atau lebih.
Kelinci-kelinci yang popular untuk dikembangkan di Indonesia adalah jenis New Zealand dan California. Namun tak dapat dipungkiri, kelinci juga rentan dengan beberapa jenis patogen. Nah, berikut lima jenis penyakit yang sering menyerang kelinci.
1. Sorehocks
Sorehocks atau yang dapat disebut pododermatitis adalah luka pada kaki yang disebabkan oleh bakteri. Pada dasarnya pododermatitis adalah luka akibat tekanan dari berat badan kelinci yang kemudian bergesakan dengan tanah sehingga menyebabkan keradangan.
Menurut jurnal berjudul Assessing Ulcerative Pododermatitis of Breeding Rabbits, setelah kulit rusak, infeksi bakteri dapat dengan mudah terjadi. Jika tidak diobati, masalah kulit ini akan berkembang mempengaruhi jaringan lain, termasuk tendon dan tulang pada area kaki. Tanda-tanda klinis lain yang mungkin terlihat adalah kelinci tidak mau bergerak, anoreksia, nafsu makan berkurang, depresi dan lemas.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.