TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Virus Panleukopenia Mematikan pada Kucing

Mengenal lebih dekat feline panleucopenia virus

bahaya virus FPV (unsplash.com/@michaelsum1228)

Hewan menggemaskan satu ini memiliki banyak sekali peminat. Tak jarang masyarakat Indonesia banyak memelihara hewan kucing. Kucing domestik (Felis domesticus) merupakan karnivora kecil, termasuk
mamalia yang bersahabat dengan manusia selama hampir 9.500 tahun.

 Kucing memiliki panjang tubuh 76 cm, berat tubuh pada betina 2–3 kg sedangkan jantan 3-4 kg dan lama hidup berkisar 13-17 tahun. Seperti manusia, kucing juga memiliki kemungkinan untuk terserang berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah Feline Panleucopenia Virus (FPV). Berikut adalah 5 fakta mengenai FPV yang harus kamu ketahui agar mampu menjaga anabul terhindar dari virus mematikan yang satu ini.

Baca Juga: Waspada, Virus Panleukopenia yang Bisa Menyerang Kucingmu

1. Feline Panleukopenia Virus memiliki tingkat mortalitas yang tinggi

penyebab FPV kucing (unsplash.com/@miklevasilyev)

Feline panleukopenia virus (FPV) pada kucing memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi dengan penyebaran di seluruh dunia. FPV merupakan anggota famili Parvoviridae. Kucing yang sudah terinfeksi virus ini dapat mengalami kematian akibat komplikasi dari infeksi sekunder seperti bakteri, sepsis serta dehidrasi. 

Berdasarkan jurnal berjudul Prognostic Factors in Cats with Feline Panleukopenia, FPV dapat menyebar dan menginfeksi kucing melalui kontak langsung dengan kucing penderita panleukopenia atau lewat peralatan seperti tempat tidur, wadah makan dan litter box. Manusia dapat bertindak sebagai vektor mekanis penyebaran FPV. Virus dikeluarkan bersama kotoran, muntah, air kemih dan air liur. Sehingga faktor kebersihan, baik kucing maupun lingkungan harus dijaga dengan benar agar dapat mencegah perkembangan FPV. 

Baca Juga: Fakta Virus Langya, Virus Baru yang Ditemukan di China

2. Patogenesis Feline Panleukopenia Virus

patogenesis FPV pada kucing (unsplash.com/@ludemeula)

Umumnya infeksi terjadi melalui inhalasi atau organ digesti. Kemudian virus berproliferasi pada sistem limfoid. Virus menyebar ke seluruh organ dan jaringan lewat aliran darah dan pembuluh limfe. Replikasi virus sebagian besar terjadi dalam kelenjar limfe, limpa, sumsum tulang dan timus.

 Invasi virus dalam tubuh kucing akan menyebabkan limfopenia dan leukopenia. Kemudian, replikasi virus juga memasuki organ usus. Sel epitel pada ujung jonjot usus secara terus menerus akan dirusak oleh virus FPV dan luruh ke dalam lumen usus dalam waktu  8-12 jam. Infeksi panleukopenia pada kucing hamil juga dapat menyebabkan keguguran janin, mumifikasi fetus serta permasalahan organ reproduksi lainnya. 

3. Gejala klinis

gejala klinis FPV (unsplash.com/@yerlinmatu)

Sebagian besar infeksi panleukopenia kucing bersifat subklinis, kucing yabg terinfeksi biasanya berusia <1 tahun. Kasus perakut dapat menyebabkab kematian secara tiba-tiba.

Berdasarkan jurnal berjudul Feline Panleukopenia Virus Infection and Other Viral Enteritides, virus akan menginfeksi jaringan limfoid dan dapat menyebabkan kerusakan sel serta penekanan sistim imunitas. Gejala klinis yang sering muncul ialah kehilangan nafsu makan, diare berdarah, lemas, muntah serta dehidrasi. 

4. Diagnosis penyakit FPV

diagnosis FPV pada kucing (unsplash.com/@madeyes)

Dikutip dari jurnal berjudul Feline Panleukopenia Chapter 3: Recognition and Diagnosis, Diagnosa dari penyakit FPV dapat dideteksi melalui gejala klinis serta riwayat paparan penyakit, melalui jumlah sel darah putih pada uji Complete Blood Count serta Antigen Detection Enzyme Linked Immunosorbent Assay. Hasil positif akan terlihat pada test kit FPV dengan sampel feses yang dilakukan oleh dokter hewan. 

Metode test kit tersebut hanya memakan waktu 5 menit saja sehingga mempermudah pemilik hewan untuk mengetahui diagnosa penyakit serta pemberian obat dengan segera dan tepat. 

Baca Juga: 5 Fakta Feline Immunodeficiency Virus, Diderita Kucing Seumur Hidup

Verified Writer

Farah Rachmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya