TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Hiu Karpet, Endemik di Perairan Dangkal Beriklim Tropis

Ada di Raja Ampat, lho

conservation.org

Ketika mendengar kata "hiu" apa yang ada dalam pikiranmu? Hiu menjadi salah satu predator lautan yang ditakuti. Umumnya sebagai karnivor yang bergigi tajam dan hidup di laut lepas. Bagaimana jika ada hiu yang "berjalan"?

Hiu karpet atau hiu berjalan yang juga disebut sebagai hiu bambu merupakan salah satu spesies yang unik. Alih-alih bertubuh besar dengan gigi tajam, hiu karpet tampak imut. Corak tubuhnya lebih menyerupai tokek. Mau tahu lebih lanjut tentang hiu karpet? Yuk, simak fakta-fakta berikut!

1. Anggota termuda dari genus Hemiscyllium

bitblokes.de

Evolusi merupakan salah satu proses yang wajar bagi makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan, tidak terkecuali hiu. Dilansir dari Science alert, hiu karpet memang dipercaya telah berevolusi, tapi sulit untuk mengetahui dengan tepat terbentuknya spesies tersebut. Spesies baru berevolusi setelah hiu menjauh dari populasi aslinya. Kemudian terisolasi secara genetis di wilayah baru dan berkembang menjadi spesies baru.

Proses evolusi pada hiu karpet masih berupa spekulasi dan penelitian mengenai hiu karpet terus dilakukan hingga saat ini. Dilansir dari laman Sci-news, kelompok hiu sudah ada sekitar 400 juta tahun. Sedangkan hiu karpet berevolusi hanya 9 juta tahun lalu, menjadikannya sebagai hiu termuda di planet ini.

Baca Juga: 8 Hiu Prasejarah Ini Jauh Lebih Ganas dari Hiu Masa Kini

2. Mampu bertahan di lingkungan dengan oksigen rendah

finsunited.co.nz

Adaptasi terhadap lingkungan membuat hiu karpet memiliki ciri fisik yang berbeda dari jenis hiu pada umumnya. Warnanya pun unik, seperti corak pada tubuh tokek dan berbeda dengan hiu lain yang biasanya berwarna abu-abu. Dilansir laman Time, rata-rata panjangnya kurang dari satu meter dan menjadikan ikan kecil serta invertebrata sebagai makanannya. 

Keunikan lain yang dimilikinya tentu saja kemampuan 'berjalan' di atas terumbu karang dengan menggunakan sirip. Hiu karpet memang tidak berbahaya bagi manusia, tapi mampu bertahan di lingkungan dengan oksigen rendah. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan dari hiu karpet.

3. Endemik di perairan dangkal beriklim tropis

scientificamerican.com

Hiu karpet dapat ditemukan di wilayah Australia, Papua New Guinea dan Indonesia. Kamu bisa menemukan hiu karpet ini di Indonesia dengan menjelajahi perairan dangkal di sekitar kepulauan Raja Ampat, Aru dan Halmahera. Sedangkan Halmahera merupakan satu-satunya lokasi di luar wilayah inti yang dihuni oleh hiu karpet. 

Habitatnya berupa perairan dangkal dengan terumbu karang dan beting yang dipisahkan dari daratan. Meski berada di perairan dangkal, hiu karpet tetap menjadi predator teratas di terumbu karang saat air sedang surut. 

4. Ada sembilan spesies yang diketahui

globalnews.ca

Baru-baru ini para ilmuwan telah menemukan empat spesies baru hiu karpet di Bird's Head Seascape atau perairan dangkal di sekitar Papua Barat. Penelitian yang telah dilakukan selama belasan tahun menjadikan total sembilan spesies hiu karpet yang telah diketahui hingga saat ini. Penelitian masih terus dilakukan, kemungkinan akan lebih banyak spesies hiu karpet yang akan ditemukan.

Penentuan spesies baru tersebut dilakukan dengan mengumpulkan sampel DNA, mengambil potongan kecil bagian tubuh tanpa melukai hiu karpet. Kemudian dianalisis dan dibandingan untuk membuat peta genetik dari genus Hemiscyllium.

Baca Juga: 5 Penjelasan Sains Mengapa Embrio Ikan Hiu Memakan Saudaranya di Rahim

Verified Writer

Fatma Roisatin Nadhiroh

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya