Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Toksikologi merupakan gabungan ilmu biologi dan kimia yang membahas tentang perilaku dan efek merugikan dari suatu zat terhadap makhluk hidup. Ilmu ini sangat bermanfaat untuk memprediksi atau mengkaji adanya bahaya yang ditimbulkan dari suatu zat bagi manusia dan lingkungan.
Aktivitas harian manusia tidak terlepas dari unsur atau zat di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk mencegahnya dengan mulai mengenal istilah yang sering dijumpai dalam toksikologi.
1. Racun
ilustrasi botol cairan B3 (pexels.com/@davideibiza) Racun adalah zat yang dalam jumlah tertentu akan menyebabkan penyakit bahkan hingga kematian suatu makhluk hidup, baik yang berasal dari racun alami ataupun racun buatan.
Zat akan berpotensi beracun apabila konsentrasi yang masuk/dimasukkan berlebih dan digunakan dengan sembarangan, terutama jika tanpa diawasi oleh ahlinya.
2. Toksik dan toksikan
gunung sampah (pexels.com/@infonautica) Toksin adalah racun yang secara alami ditemukan atau berasal dari makhluk hidup. Sedangkan toksikan adalah racun buatan dari akitivitas manusia yang dipaparkan ke lingkungan.
3. Hewan berbisa
ular berbisa (pexels.com/@nivedhpkt) Hewan berbisa adalah hewan yang memproduksi racun serta mampu untuk menginjeksikannya ke tubuh makhluk lain. Dengan kata lain, tidak semua hewan beracun adalah hewan berbisa.
4. Xenobiotik
obat adalah xenobiotik (pexels.com/@karolina-grabowska) Xenobiotik terdiri dari 2 kata, yakni xenos dari bahasa Yunani yang berarti asing dan biotic dari bahasa Inggris yang artinya makhluk hidup.
Dengan demikian, xenobitoik didefinsikan sebagai zat asing yang masuk atau dimasukkan ke dalam tubuh makhluk hidup.
5. Toksoid
suntik vaksin (pexels.com/@franco30) Toksoid adalah mikroorganisme patogenik yang sudah tidak aktif atau lemah dan tidak beracun, namun masih bersifat imunogenik.
Umumnya racun jenis ini digunakan sebagai vaksin, seperti vaksin tetanus dan vaksin difteri.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
6. Toksisitas
mencit putih (pexels.com/@pixabay) Toksisitas merupakan istilah yang menunjukkan kemampuan sebuah racun untuk menimbulkan gejala klinis dan dapat diuji dengan lethal dose 50 dan lethal concentration 50.
Kedua metode uji tersebut adalah ukuran yang akan menentukan dosis/konsentrasi suatu senyawa yang diperkirakan dapat mematikan atau menimbulkan efek toksik yang signifikan pada 50% populasi hewan uji setelah perlakuan.
7. Dosis dan konsentrasi
krim kulit (pexels.com/@shiny-diamond) Di toksikologi dosis dan konsentrasi memiliki makna yang hampir sama. Perbedaannya terletak pada diketahui atau tidak diketahuinya jumlah zat yang masuk ke dalam tubuh.
Istilah dosis digunakan ketika diketahuinya jumlah senyawa kimia yang masuk ke dalam tubuh. Sebaliknya, jika tidak, maka istilah yang digunakan adalah konsentrasi.
8. Jenis toksisitas
Nyeri kepala sebagai salah satu gejala keracunan. (pexels.com/@olly) Toksisitas dibagi menjadi 4 jenis, yakni akut, subakut, subkronik, dan kronik. Akut terjadi jika paparan tunggal suatu senyawa terjadi dalam 24 jam atau kurang.
Subakut untuk paparan senyawa yang terjadi berulang-ulang selama berhari-hari hingga sebulan. Subkronik untuk paparan senyawa terus-menerus selama periode total, yaitu 13 bulan dan kronik untuk paparan yang terjadi sepanjang 3 bulan atau lebih.
9. Toksikokinetik
Ilustrasi proses pergerakan racun seperti manusia yang menaiki tangga spiral ke berbagai tujuan. (pexels.com/@padurarul) Toksikokinetik adalah proses dasar yang mengatur pergerakan racun di dalam tubuh. Pergerakan ini mencakup absorpsi, distribusi, dan eliminasi yang terdiri dari metabolisme serta ekskresi.
Baca Juga: 5 Strategi Hadapi Konflik dengan Orang Toksik, Jangan Terprovokasi!