TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

ADHD, Gangguan Mental yang Menyerang Jutaan Anak 

Disebut juga dengan hiperaktif

thehealthedge.com

ADHD atau deficit hyperactivity disorder adalah gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan tingkat perilaku hiperaktif dan impulsif di atas normal. Orang dengan ADHD juga mungkin mengalami kesulitan memusatkan perhatian mereka pada satu tugas atau duduk diam untuk waktu yang lama.

Siapa saja memiliki kemungkinan untuk mengalami kondisi seperti ini. ADHD bahkan diketahui menyerang jutaan anak di seluruh dunia dan bisa berlangsung dalam jangka panjang hingga usia dewasa. Untuk lebih jauh mengetahui kondisi yang disebut juga dengan hiperaktif ini, berikut beberapa fakta gangguan mental ADHD.

1. Gejala-gejala ADHD

parenting.firstcry.com

Gejala gangguan mental ADHD pada umumnya mulai tampak sejak usia dini dan semakin jelas ketika sang anak bertambah usia serta memasuki berbagai lingkungan baru seperti sekolah. Sebagian besar kasus ADHD biasanya terdeteksi di usia 6 hingga 12 tahun di mana mereka mulai mengalami kesulitan fokus, rendah diri, sulit bersosialisasi dan memiliki prestasi yang kurang memadai.

ADHD sendiri cenderung lebih mudah terdeteksi pada anak laki-laki karena bersikap hiperaktif. Sedangkan pada perempuan, mereka akan lebih banyak diam dan sulit berkonsentrasi.

Beberapa gejala lainnya yang umumnya dikaitkan dengan ADHD adalah:

  • Menjadi pelupa tentang menyelesaikan tugas
  • Mudah terganggu
  • Mengalami kesulitan duduk diam
  • Mengganggu orang saat mereka sedang berbicara
  • Memiliki pemahaman membaca yang lemah

Baca Juga: 7 Fakta Art Therapy, Bentuk Terapi Psikologis yang Fun dan Menarik

2. Tidak semua anak hiperaktif menderita ADHD

gomerblog.com

Untuk anak-anak, ADHD biasanya dikaitkan dengan masalah di sekolah seperti sulit konsentrasi dan kontrol diri. Namun satu hal yang harus dipahami adalah tidak semua anak yang hiperaktif dan sulit berkonsentrasi menderita ADHD. Anak-anak yang sehat sering juga bersikap sangat aktif dan membuat orang tuanya kewalahan.

Oleh sebab itu, untuk memastikannya dibutuhkan diagnosis lebih lanjut dari para ahli, seperti dokter dan psikolog untuk pemeriksaan fisik dan psikis.

3. ADHD pada orang dewasa

healthline.com

Dilansir healthline.com, lebih dari 60 persen anak-anak dengan ADHD masih menunjukkan gejala ketika usia dewasa. Tetapi bagi banyak orang, gejala ADHD berkurang seiring bertambahnya usia.

ADHD yang tidak diobati pada orang dewasa dapat berdampak negatif pada banyak aspek kehidupan. Gejala seperti kesulitan mengatur waktu, kelupaan, dan ketidaksabaran yang dapat menyebabkan masalah di tempat kerja, rumah, dan di semua jenis hubungan. Oleh karena itu, akan sangat penting bagi mereka meminta bantuan melalui psikoterapi dan medis.

4. Apa yang menyebabkan ADHD?

youtube.com/ WebMD

Terlepas dari seberapa umum ADHD, dokter dan peneliti masih tidak yakin apa yang menjadi penyebab ADHD. Namun mereka  meyakini jika alasan neurologis dan genetika menjadi salah satu alasannya.

Penelitian oleh ResearchTrusted  menunjukkan bahwa pengurangan dopamin adalah faktor dalam ADHD. Dopamin adalah zat kimia di otak yang membantu memindahkan sinyal dari satu saraf ke saraf lainnya. Zat ini memainkan peran dalam memicu respons dan gerakan emosional.

Penelitian lainnya menyebutkan adanya perbedaan struktural di otak. Temuan menunjukkan bahwa orang dengan ADHD memiliki volume materi abu-abu yang lebih sedikit. Materi abu-abu meliputi area otak yang membantu seseorang dalam pengambilan keputusan, kontrol diri dan kontrol otot.

Baca Juga: Yuk Kenali Tanda-tandanya! 13 Gejala ADHD yang Gak Kamu Sadari

Verified Writer

Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya