TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta tentang Sains dalam Film "Don't Look Up"

Spoiler alert bagi yang belum nonton Don't Look Up, ya!

Don't Look Up (Dok. Netflix)

Don’t Look Up adalah salah satu film Netflix yang ramai diperbincangkan di tahun ini. Ia berhasil mendapatkan beberapa nominasi di Oscar 2022. Dibintangi oleh Leonardo DiCaprio, Jennifer Lawrence­, Meryl Streep, Rob Morgan, Jonah Hill, Timothée Chalamet, bahkan Ariana Grande dan Kid Cudi.

Bercerita mengenai dua orang astronom, Kate Dibiasky (Jennifer Lawrence) dan Dr. Randall Mindy (Leonardo DiCaprio) yang berusaha memperingatkan umat manusia melalui tur media tentang keberadaan komet yang akan menghancurkan planet Bumi. Namun, usahanya mengalami banyak kesulitan dan menyadari jika mereka tidak mau menerima dan percaya.

Berikut beberapa fakta mengenai sains yang ada di film Don't Look Up. Simak, yuk!

1. Banyak orang percaya jika sains sulit dipahami

Adegan Don't Look Up (Dok. Netflix)

Ketidakpercayaan umat manusia terhadap peringatan Dr. Mindy dan Kate salah satunya dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap sains. Memungkinkan mereka akan segera beralih topik karena sulit dipahami. Meskipun pada dasarnya sains bersifat logis dan dapat dibuktikan.

Dilansir Forbes, alasan sains sulit dipahami karena sifatnya relatif baru dan kemajuannya cepat. Selain itu, dipengaruhi dengan bagaimana sains dikomunikasikan, yang mana bahasanya terkesan kompleks. Otak manusia tidak secara alami dapat berpikir ilmiah.

Namun, manusia akan mencari tahu cara kerja alam dari info apapun yang dimilikinya berdasarkan kesan pertama, seperti perilaku bayi dengan anggapan menangis dapat mendapatkan makanan.

2. Di dunia nyata, ilmuwan seringkali diragukan

Adegan Don't Look Up (Dok. Netflix)

Dr. Amy Mainzer, astronom yang terlibat dalam film Don’t Look Up mengungkapkan dalam wawancaranya dengan Den of Geek, jika ia dan rekannya seringkali terpinggirkan. Saat ini, ia adalah Profesor Ilmu Planet di Universitas Arizona, dan peneliti utama di misi perburuan asteroid NASA NEOWISE (Near-Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer). Menurutnya kepentingan ilmiah seringkali diabaikan karena dipengaruhi oleh kepentingan khusus, bahkan mungkin teori konspirasi yang tersebar.

Vox bahkan pernah melakukan survei dari 270 ilmuwan di berbagai bidang yang mengaku banyak menerima tekanan. Mereka dipaksa memprioritaskan pelestarian diri daripada mengejar jawaban terbaik dan mengungkap kebenaran yang bermakna. Keberhasilan ilmuwan seringkali tidak diukur dari kualitas identifikasi masalah atau metode, tapi diukur dari seberapa besar uang hibah yang ada, jumlah penelitian yang sudah diterbitkan, atau bagaimana mereka dapat memutar penelitian untuk menarik publik.

Tantangan sebenarnya bukan hanya untuk menemukan benda di luar angkasa, tetapi menghadapi tanggapan masyarakat di Bumi. Oleh karena itu, film ini diharapkan agar orang-orang dapat memandang ilmuwan sebagai manusia. Selain itu, terbentuk kepercayaan terhadap sains dalam kehidupan manusia. “You can ignore science, but science isn’t going to ignore you,” ujar Dr. Amy Mainzer.

Baca Juga: 5 Riset Sains yang Berusaha Ungkap Misteri Terbesar di Alam Semesta

3. Unsur komet masih gak banyak diteliti oleh manusia

Adegan Mark Rylance di Don't Look Up (Dok. Netflix)

Salah satu adegan yang memengaruhi misi penyelamatan Bumi di film ini adalah ketika Peter Isherwell (Mark Rylance), pengusaha teknologi, mengambil alih. Ia mengubah rencana dan memaparkan tujuannya mengambil unsur mineral komet untuk kemajuan teknologi Bumi.

Umumnya, komet memang memiliki unsur yang belum sepenuhnya diteliti umat manusia. Komet terbentuk dari sisa pembentukan planet di tata surya yang terdiri dari debu, batu, dan es. Ia cenderung memiliki fraksi unsur tanah yang jarang, dan setiap komet memiliki komponen yang berbeda, sehingga ketertarikan manusia sangat besar.

4. Keberadaan Komet Dibiasky

Penampakan Komet Dibiasky Don't Look Up (Dok. Netflix)

Karakteristik Komet Dibiasky yang akan menabrak Bumi ini terinspirasi dari komet yang ditemukan NEOWISE pada 27 Maret 2020. Dilansir laman NASA, Komet C/2020 F3 NEOWISE membuat pendekatan terdekatnya ke Matahari pada awal Juli 2020.

Memiliki tampilan yang memesona dan tidak akan terlihat selama 6.800 tahun lagi. Ukurannya cukup besar dengan memiliki lebar sekitar sembilan kilometer, dan ini cocok untuk kebutuhan cerita yang bisa saja menimbulkan masalah.

Kabar baiknya, di dunia nyata, komet ini tidak berada di jarak yang berbahaya dengan Bumi, yaitu 64 juta mil (103 juta kilometer).

5. Skenario kehancuran planet akibat tabrakan komet tidak mungkin terjadi untuk sekarang

Ilustrasi tabrakan komet di Don't Look Up (Dok. Netflix)

Dilansir Tech Radar, Dr. Amy Mainzer mengungkapkan peristiwa yang terjadi di Don’t Look Up tidak mungkin terjadi. Manusia tidak mungkin dapat berevolusi jika terus dihantam. Kabar buruknya, banyak objek asing yang cukup besar di luar angkasa, tetapi yang bisa menyebabkan kerusakan parah belum ditemukan. Para ilmuwan memiliki tantangan menghadapi ketidakpastian karena seluruh populasi asteroid tidak diketahui. Namun, sistem penemuan dibuat agar transparan.

Dampak terakhir dari peristiwa seperti ini diduga terjadi sekitar 65 juta tahun lalu yang memusnahkan dinosaurus. Meskipun, secara teori masih banyak ilmuwan yang menganggap peristiwa ini terjadi karena perubahan iklim yang signifikan.

Baca Juga: 5 Misteri Lautan yang Berusaha Dipecahkan Sains, Bikin Ilmuwan Pusing!

Writer

Hanna Ridha

“If you're overthinking, write. If you're underthinking, read.”

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya