TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Penemuan Spesies Flora dan Fauna Indonesia pada 2023, Asa Baru!

Anugerah berharga yang harus dijaga bersama #ANGPOIN

Salah satu penemuan flora anggrek B. wiratnoi di Indonesia (bbksda-papuabarat.com/Reza Saputra)

Diketahui Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam berlimpah, termasuk keanekaragaman hayatinya. Indonesia adalah habitat dari 17 persen satwa liar dunia dengan memiliki lebih dari 1000 spesies berbeda dan disebut sebagai salah satu negara megadiversitas. Beberapa peneliti memperkirakan keanekaragaman hayati yang ditemukan baru sebesar 10 persen dari total potensi yang ada.

Pada tahun 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indonesia memberikan kabar gembira. Ada tiga penemuan flora dan fauna di Indonesia yang baru dipublikasikan. Hal itu mereka sampaikan melalui acara Focus Group Discussion (FGD) KLHK: Spesies Baru, Asa Baru Dunia Konservasi yang diselenggarakan pada 21 Agustus 2023 lalu saat semarak HUT RI. Apa saja ketiga spesies flora dan fauna baru di Indonesia pada 2023 tersebut?

1. Tumbuhan Hanguana sitinurbayai

morfologi tumbuhan Hanguana sitinurbayai (plazi.org/Agusti Randi)

Tumbuhan ini ditemukan oleh Agusti Randi, R.M. Wiwied Widodo, dan Sadtata N. Adirahmanta. Diawali dari jelajah eksplorasi di Cagar Alam Gunung Nyiut, Kalimantan Barat, pada tanggal 13 sampai dengan 21 Agustus 2022 yang berhasil mengidentifikasi 252 jenis flora dan 185 jenis fauna. Salah satu temuan pentingnya adalah tumbuhan Hanguana sitinurbayai yang ditemukan pada 17 Agustus 2022 dan baru dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional Phytotaxa pada 31 Juli 2023.

Diketahui, tumbuhan Hanguana sangat langka. Hanya ada satu genus (nama kelompok marga) di seluruh dunia. Karakter tumbuhan Hanguana sitinurbayai memiliki warna merah muda (pink) yang ditemukan di lantai hutan dengan ketinggian 1200 mdpl. Seiring kenaikan elevasinya, jumlah individu tumbuhan ini semakin banyak (di sekitar 1400-1600 mdpl). Tumbuhan ini dapat bermanfaat sebagai obat luka sayat dan tanaman hias. Penamaan spesies "sitinurbayai" ini diberikan Agusti Randi untuk sebuah penghormatan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia saat ini, yaitu Ibu Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc.

Baca Juga: 5 Spesies Baru Begonia asal Indonesia, Kamu Harus Tahu!

2. Anggrek Bulbophyllum wiratnoi

Close-up penampakan anggrek Bulbophyllum wiratnoi (ksdae.menlhk.go.id/Reza Saputra)

Penemuan ini didasari dengan tujuan mendata keanekaragaman jenis anggrek untuk daya tarik wisata alam dan penelitian di beberapa Taman Wisata Alam (TWA) Papua. Kegiatan tersebut menghasilkan lebih dari 100 jenis anggrek dengan 5 di antaranya merupakan penemuan baru. Salah satunya adalah anggrek Bulbophyllum wiratnoi yang ditemukan oleh Reza Saputra, Wendy A. Mustaqim, Jeffrey Champion, dan Andre Schuiteman di Taman Wisata Alam Sorong, Papua Barat, pada 2018. Penemuan ini baru selesai dipublikasikan di jurnal Phytotaxa pada 28 Maret 2023.

Tumbuhan B. wiratnoi sangat langka, di mana dari eksplorasi selama tahun 2018 hingga sekarang hanya ditemukan di satu lokasi saja, yaitu di TWA Sorong. B.wiratnoi merupakan salah satu spesies dari genus Bulbophyllum section Epicrianthes yang sangat unik. Ia memiliki karakter mahkota bunga (petals) tereduksi, bibir bunga berwarna kuning diliputi merah-ungu, memiliki rambut-rambut (appendages) di kelopaknya yang berwarna ungu dan abu-abu di bagian dasarnya, serta berbau seperti singkong yang difermentasi (tapai). Persebaran utama tumbuhan ini ada 4 jenis di Papua, Indonesia, dan 18 jenis lainnya di Papua Nugini.

Verified Writer

Hanna Ridha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya