TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Menarik Coati, Anggota Keluarga Rakun yang Imut  

Hidungnya bisa berputar 60 derajat! #IDNTimesScience

Seekor coati berada di atas pohon. (pexels.com/magdalena-3369367)

Mendengar nama coati, kamu pasti bertanya-tanya hewan apakah gerangan. Satwa satu ini memang masih terdengar asing di telinga kita. Coati merupakan mamalia pemanjat pohon asli benua Amerika. Mereka ini masih tergolong anggota keluarga rakun. Dibandingkan rakun, coati bertubuh lebih kecil dan ramping. Moncong hidungnya pun panjang dan lentur, bahkan bisa berputar 60 derajat!

Tahukah kamu kalau mamalia imut ini bisa berkelana ribuan meter hanya untuk mencari makan? Simak enam fakta menarik coati yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Ada empat spesies

seekor coati hidung putih (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Coati atau juga disebut coatimundi terdiri dari dua genus. Masing-masing genus terbagi menjadi dua spesies. Genus Nasua meliputi coati Amerika Selatan (Nasua nasua) dan coati hidung putih (Nasua narica). Sementara itu, genus Nasuella terdiri dari coati gunung barat (Nasuella olivacea) dan coati gunung timur (Nasuella meridensis).

Ukuran tubuh menjadi perbedaan paling mencolok di antara coati di dua genus ini. Coati gunung umumnya berukuran lebih kecil dengan ekor yang pendek. Menurut laman Treehugger, coati gunung rata-rata berukuran 19 inci atau 48,2 sentimeter, sementara coati genus Nasua bisa berukuran sampai 41 inci atau 104,1 sentimeter. 

2. Bisa hidup di ketinggian 2.500 meter!

dua ekor coati di pepohonan (commons.wikimedia.org/ALAN SCHMIERER)

Coati lebih memilih wilayah hutan untuk dijadikan tempat tinggal. Mereka memang suka tinggal di pepohonan. Coati betina membangun sarang dan membesarkan anak-anaknya di atas pohon. Mereka juga jarang ditemukan di tempat terbuka karena berpotensi memaparkan diri ke predator.

Biarpun bertubuh kecil, coati termasuk hewan yang tangguh. Semua spesies coati bisa ditemukan di ketinggian sampai 2 ribu meter di atas permukaan laut. Bahkan, spesies coati Amerika selatan yang mendiami lereng barat dan timur pegunungan Andes bisa ditemukan di ketinggian 2.500 meter, ungkap Animal Diversity Web

Baca Juga: Seharga hingga Ratusan Miliar, Ini 5 Toksin Hewan Termahal di Dunia

3. Berkelana ribuan meter untuk mencari makan

seekor coati Amerika Selatan (commons.wikimedia.org/Lars Falkdalen Lindahl)

Coati merupakan hewan omnivor. Mereka memakan buah, serangga, hingga hewan bertulang belakang seperti kadal, tikus, dan katak untuk bertahan hidup.

Uniknya, mereka rela bepergian jauh hanya untuk mencari makan. Menurut laman Animalia, spesies coati hidung putih diketahui bisa berkelana sampai 2 ribu meter jauhnya!

4. Suka hidup berkelompok

seekor coati di atas pohon (commons.wikimedia.org/Eric Kilby)

Coati betina cenderung hidup secara berkelompok. Dalam satu kelompok bisa terdiri dari 20 ekor coati betina dan anak-anak. Coati betina akan saling bantu merawat anak. Sebaliknya, coati jantan hidup secara soliter alias menyendiri. Mereka baru berpisah dari kelompok ketika usianya menginjak dua tahun.

Uniknya, studi menunjukkan kalau coati betina punya otak berukuran sedikit lebih besar dari jantan. Hal ini karena coati betina selalu bersosialisasi satu sama lain, ungkap laman San Diego Zoo

5. Hidungnya bisa berputar 60 derajat

tampak dekat coati Amerika Selatan (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Tahukah kamu kalau hidung coati bisa berputar 60 derajat ke tiap arah? Yap, moncong hidung panjang nan fleksibel ini memudahkan coati untuk menangkap serangga dan hewan-hewan kecil di dalam lubang.

Selain hidungnya, pergelangan kakinya juga superlentur. Coati memiliki double-jointed atau hipermobilitas sendi. Hal ini membuat coati mampu memutar pergelangan kakinya sampai 180 derajat! Menurut San Diego Zoo, hipermobilitas ini membuat coati mampu menuruni pohon kepalanya dulu dengan mudah dan cepat.

Baca Juga: Tak Ada di Negara Lain, 8 Hewan Ini Hanya Bisa Ditemui di Ethiopia

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya