TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Apostrof, Tanda Baca yang Hanya Memiliki Satu Fungsi

Pernah mendengar istilah apostrof?

ilustrasi belajar (unsplash.com/Muhammad Haikal Sjukri)

Apakah kamu pernah mendengar istilah apostrof? Jika belum, apakah pernah melihat simbol seperti ini (')? Simbol (') yang barangkali sering kita lihat ternyata memiliki sebutan apostrof. Apostrof merupakan tanda baca yang digunakan dalam bahasa tulis.

Menariknya, apostrof memiliki fungsi yang berbeda dalam bahasa tertentu. Misalnya saja dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Lantas apa fungsi apostrof, terlebih dalam bahasa Indonesia? Bagaimana asal usulnya? Biar gak semakin penasaran, yuk, cek fakta mengenai apostrof berikut!

1. Apostrof pertama kali digunakan oleh seorang penyair dari Italia

ilustrasi tanda apostrof (dok. pribadi/Indriani S)

Dikatakan bahwa Pietro Bembo, seorang penyair sekaligus teoretikus sastra dari Italia, pertama kali menggunakan apostrof dalam bukunya yang berjudul De Aetna yang terbit pada tahun 1496. Pernyataan itu merupakan pendapat yang menjelaskan terkait kemunculan apostrof untuk pertama kali. Dilansir narabahasa.id, di tahun 1529 apostrof juga dipopulerkan oleh Geoffroy Tory dalam praktik bahasa Prancis.

Penggunaan apostrof mulai meluas di Britania Raya melalui buku The Cosmographical Glasse karya William Cunningham yang terbit pada tahun 1559. Dalam buku tersebut, apostrof digunakan untuk menandai huruf e yang dilesapkan pada kata the. Seperti pada kalimat, we see the partes of th' earth but moones age.

Baca Juga: 11 Contoh Penggunaan Apostrof dalam Bahasa Inggris

2. Mulanya, apostrof dalam bahasa Indonesia bukan berfungsi sebagai penyingkat kata dan tahun

ilustrasi orang belajar (unsplash.com/Lisda Kania Yuliani)

Saat ini, kita mengenal bahwa tanda apostrof hanya memiliki satu kaidah penggunaan saja dalam bahasa Indonesia. Adapun penggunaan apostrof ialah untuk menghilangkan bagian yang terdapat pada huruf dan angka. Namun, ternyata mulanya penggunaan apostrof memiliki tujuan yang lain.

Dilansir narabahasa.id, ejaan Van Ophuijsen (1901) yang merupakan ejaan pertama bahasa Indonesia menggunakan apostrof untuk menyederhanakan bunyi hamzah pada aksara Arab-Melayu (seperti pada kata ma'moer).

Di ejaan Soewandi (1947), bunyi hamzah atau yang serupa kemudian ditulis dengan huruf k di akhir suku kata (seperti pada kata makna). Tanda apostrof baru diatur sebagai penyingkat dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi pertama (1972).

3. Penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia sebagai penyingkat kata dan tahun

ilustrasi buku (unsplash.com/Alice Hampson)

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2015) memperkuat penggunaan apostrof sebagai tanda penyingkat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, apostrof bermakna tanda baca (seperti ') yang dipakai untuk menunjukkan bahwa ada huruf atau angka yang dihilangkan. Penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia saat ini hanya bertujuan untuk menyingkat kata maupun tahun.

Dalam EYD V yang diluncurkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tanggal 16 Agustus 2022 lalu dijelaskan pula bahwa tanda apostrof dapat digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.

Contoh penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia sebagai penyingkat angka ialah sebagai berikut: Jakarta, 28 Oktober '99 (tanda apostrof digunakan untuk menghilangkan angka19). Kemudian, penggunaan apostrof dalam bahasa Indonesia sebagai penyingkat kata dapat dilihat sebagai berikut: Benar, 'kan? (tanda apostrof digunakan untuk menyingkat kata bukan).

4. Penggunaan apostrof dalam bahasa Inggris

ilustrasi buku (unsplash.com/Clarissa Watson)

Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa Inggris menggunakan apostrof tidak hanya sebagai penyingkat saja. Sebab, apostrof dalam bahasa Inggris memiliki tiga fungsi utama. Tiga fungsi utama tersebut yakni untuk menunjukkan kepemilikan (possesive form), menjamakkan kata (plural form), dan untuk menyingkat kata (contraction).

Apostrof yang digunakan untuk menunjukkan kepemilikan, contohnya: Jimmy's book (buku Jimmy). Apostrof yang digunakan untuk menjamakkan kata, contohnya: The girl found five a's in the sentence (anak perempuan itu menemukan lima huruf a dalam kalimat). Kemudian, apostrof untuk menyingkat kata, contohnya she'll yang merupakan singkatan dari she will.

Verified Writer

Riani Shr

Menulis adalah salah satu upaya menyembuhkan yang ampuh.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya