Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
vampire squid (mbari.org/Henk-Jan Hoving)
vampire squid (mbari.org/Henk-Jan Hoving)

Mendengar nama vampire squid atau cumi-cumi vampir pasti yang terbayang adalah cumi-cumi yang menghisap darah. Tenang, cumi-cumi vampir tidak menghisap darah seperti vampir pada umumnya. Nama vampir disematkan karena bentuknya yang menyeramkan layaknya vampir.  

Selain itu, meskipun namanya cumi-cumi tapi sebenarnya mereka bukan cumi-cumi. Cumi-cumi vampir masuk dalam jenis hewan purba yang bentuk tubuhnya hampir sama dengan gurita dan cumi-cumi. Mereka tinggal di wilayah laut dalam. Yuk, simak fakta menarik lainnya dari cumi-cumi vampir di bawah ini.

1.Spesies purba

Vampyroteuthis infernalis (wikipedia.org/Citron)

Vampire Squid adalah chepalopoda yang ditemukan di laut tropis beriklim sedang. Awalnya dianggap sebagai gurita, karena tidak memiliki dua tentakel panjang yang biasanya memanjang melewati delapan lengan cumi-cumi. Tapi vampire squid punya karakter yang sama seperti cumi-cumi dan gurita.

Dilansir National Ocean Service, cumi-cumi vampir ini punya ordo tersendiri dalam klasifikasi ilmiah yaitu Vampyroteothis infernalis yang artinya “cumi-cumi vampir dari neraka”. Cumi-cumi vampir adalah spesies purba yang tidak berubah sejak zaman dinosaurus. Mereka berevolusi dari nenek moyang gurita yang masih hidup hingga saat ini. Dalam catatan fosil disebutkan bahwa garis keturunannya sudah ada sejak 165 juta tahun yang lalu.

2.Mata besar

cumi-cumi vampir mata besar (mbari.org/Henk-Jan Hoving)

Dilansir Aquarium of the Pacific, secara fisik cumi-cumi vampir bentuk tubuhnya seperti bola rugby ketika berenang. Warnanya hitam atau pucat kemerahan tergantung dari lokasinya dan kondisi cahaya yang ada di sekitarnya. Terdapat delapan lengan yang terhubung oleh selaput sehingga ketika direntangkan seperti payung. Bagian distal lengannya memiliki pengisap.

Ciri khasnya terletak pada matanya yang besar dan bulat berwarna merah atau biru. Namun warna ini bergantung pada pencahayaannya. Matanya yang besar ini dianggap sebagai mata terbesar di antara hewan lain di dunia. Ukuran badannya sekitar 30 cm sehingga termasuk ukuran besar untuk ukuran cumi-cumi biasa.

3.Mengeluarkan cahaya

bioluminescent vampire squid (bioluminescenctprcoesses.weebly.com/Xidan XU)

Dilansir Oceana, ketika merasa terganggu mereka akan membalik lengannya yang berselaput sehingga membentuk jubah. Dengan gerakan ini bisa memperlihatkan duri-duri besar yang ada di bawah lengannya, sehingga terlihat menakutkan seperti vampir.

Berbeda dengan cumi-cumi dan gurita biasanya yang bisa mengeluarkan tinta hitam sebagai perlindungan diri, tinta hitam atau ungu ini tidak efektif di laut dengan kedalaman 200 hingga 1000 meter.

Cumi-cumi vampir akan mengeluarkan zat yang tidak berwarna. Zat ini mengandung banyak partikel bahan bioluminescent atau penghasil cahaya. Cahaya atau lampu inilah yang bisa membingungkan predator seperti ikan besar dan predator penyelam.

4.Hidup di laut terdalam

ilustrasi cumi-cumi vampir di laut dalam (montereybayaquarium.org/Henk-Jan Hoving)

Animal Diversity melansir bahwa cumi-cumi vampir hidup di lautan tropis dan sub tropis di dunia. Mayoritas hidupnya berada di kisaran kedalaman 1.500 sampai 2.500 meter. Di mana laut dengan kedalaman tersebut lapisan oksigennya sangat minim bahkan hampir tidak bisa ditembus oleh cahaya.

Cumi-cumi vampir bisa bertahan dengan cara menghemat energi. Mereka memiliki metabolisme paling lambat dari semua jenis cephalopoda, sehingga energi dari makanan bisa bertahan lama. Selain itu, tubuhnya yang seperti jeli bisa mengapung sehingga tidak mengeluarkan banyak energi.

Permukaan insang yang luas juga membuatnya bisa menyerap oksigen lebih banyak. Di dalam darahnya juga terdapat hemocyanin yaitu pigmen pernapasan yang bisa membawa oksigen.

5.Makanannya salju laut

ilustrasi salju laut (thoughtco.com/NOAA)

Cumi-cumi vampir memiliki dua tentakel halus atau filamen yang bisa memanjang hingga delapan kali panjang tubuhnya. Setiap filamen terdapat rambut-rambut kecil dan saraf sensori untuk membantu merasakan lingkungan sekitar dan mendeteksi makanan.

Cumi-cumi vampir satu-satunya spesies chepalopoda yang tidak memangsa hewan hidup. Mereka adalah detritivora atau pemakan organik yang sudah mati. Sebagian besar memakan salju laut yaitu campuran bangkai, kotoran, dan ingus/lendir. Lendir  sebagian besar berasal dari makhluk laut kecil yang disebut larvacea. Salju laut jatuh dari perairan atas ke dalam laut yang paling dalam.  

Saat salju laut jatuh, cumi-cumi vampir akan memanjangkan dua filamennya yang dilapisi lendir dan lengket. Ketika salju laut sudah lengket, dia akan menariknya menggunakan lengan. Lengan cumi-cumi vampir memiliki pengisap yang bisa mengeluarkan lendir, kemudian memakan makanannya.

6.Pertemuan dengan betina

ilustrasi komunikasi cumi-cumi vampir (mbari.org/Henk-Jan Hoving)

Vampyroteothis infernalis juga bisa menghasilkan cahaya di ujung masing-masing lengannya. Cahaya digunakan untuk berkomunikasi ketika terjadi pertemuan antara jantan dan betina. Umumnya spesies ini sangat langka sehingga pertemuannya jarang terjadi. Saat itulah kesempatan untuk mereka bereproduksi. Betina akan menyimpan sperma dari jantan dalam waktu yang lama sebelum nantinya digunakan untuk membuahi telur.

Itulah fakta menarik tentang vampire squid atau cumi-cumi vampir. Meskipun namanya terdengar menyeramkan, namun cumi-cumi ini lebih jinak karena sudah dianggap modern. Berbeda dengan nenek moyangnya terdahulu yang jauh lebih ganas.  

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team