TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ditelan Bumi, 5 Peradaban Kuno yang Hilang di Afrika Barat

Banyaknya warisan Afrika Barat yang masih menjadi misteri!

suatu situs buatan masyarakat kuno di Afrika Barat (pixabay.com/IsaacTuray)

Afrika Barat adalah kawasan berusia ribuan tahun yang menjadi rumah bagi beberapa kerajaan atau kekaisaran masyhur, seperti Benin, Ghana, Mali, dan Songhai. Sejarah Afrika Barat semakin dikenal di dunia setelah kemunculan negara-negara tersebut, yang akhirnya menarik ketertarikan bangsa asing untuk berdagang (kemudian menjajah) kawasan Afrika yang kaya akan sumber daya ini. 

Kisah keemasan Afrika Barat tentu berat sebelah apabila terlalu banyak membahas kerajaan-kerajaan seperti di atas. Pasalnya, jauh sebelum terbentuknya pemerintahan atau negara apapun, daerah tersebut menjadi pusat konsentrasi beberapa kebudayaan atau peradaban lawas yang merupakan leluhur dan penyumbang sejarah tertua di sana. Apa saja peradaban misterius yang pernah eksis di Afrika Barat? Yuk, silakan menyimak ulasan berikut!

1. Peradaban Dhar Tichitt

situs arkeologi Dhar Tichitt di Mauritania (medium.com)

Peradaban Dhar Tichitt berkembang pesat di kawasan selatan Mauritania sejak sekitar tahun 1900 SM. Peradaban yang dipercaya sebagai cikal bakal berdirinya Kekaisaran Ghana (tahun 300 M) ini kemungkinan ditemukan oleh etnis Soninke, suku berbahasa Mande yang mayoritas berdomisili di Mali, Senegal, dan Mauritania. 

Masyarakat kuno Dhar Tichitt diketahui melakukan aktivitas pertanian, perkebunan, perdagangan, dan konstruksi. Milet mutiara (Cenchrus americanus), beri pohon jelatang, dan beragam jenis beras endemik adalah konsumsi utama penduduk di sana. Mereka mengimpor batu-batuan semi mulia dari perdagangan yang mencakup wilayah Sahel dan Gurun Sahara. Arsitektur gurun khas Dhar Tichitt dapat dilihat pada ratusan kompleks rumah dan monumen yang terbuat dari "batu kering"/dry stone yang masih selamat hingga saat ini.

Pada sekitar tahun 300 SM, tanah Dhar Tichitt yang semakin kering memaksa penduduknya berpindah ke lokasi baru jauh di selatan, sehingga secara tidak langsung mengakhiri peradaban ini. Akan tetapi, salah satu rekor berkat eksistensi peradaban tersebut adalah Dhar Tichitt sebagai salah satu "kota batu" tertua di Benua Afrika.

2. Peradaban Djenne-Djenno

patung terakota Djenne-Djenno dari Mali (metmuseum.org)

Djenne-Djenno adalah kota tua sekaligus pusat peradaban yang berkembang pesat di daerah selatan Mali sejak abad ke-3 SM. Daerah subur yang terdapat banyak sungai, danau, dan kanal ini membawa keuntungan pada penduduk Djenne-Djenno sehingga mereka semakin cepat makmur. 

Adanya pengairan memudahkan aktivitas pertanian yang secara masif menghasilkan bahan makanan berupa sereal, beras Afrika, buah-buahan, dan sayur-mayur. Jenis makanan lain, seperti ikan kering dan minyak ikan, didapatkan dari perdagangan intensif berkat dekatnya lokasi Djenne-Djenno dengan sebuah sungai besar nan strategis, yakni Sungai Niger. Mulai abad ke-3 M, para pedagang semakin berani untuk membeli barang-barang mahal seperti bijih besi, perunggu, dan tembaga untuk memproduksi peralatan dan senjata. Selain itu, patung dan gerabah terakota buatan lokal diekspor dan, sebagai gantinya, Djenne-Djenno dibanjiri emas dan manik-manik kaca untuk memproduksi perhiasan.

Peradaban tua ini berakhir setelah Kota Djenne yang baru didirikan pada abad ke-13 oleh pedagang Muslim. Meskipun sudah ditinggalkan, peradaban ini menjadi contoh bagi para kerajaan atau kekaisaran selanjutnya dalam mendominasi jalur perdagangan yang menantang demi memperoleh kemakmuran semaksimal mungkin. 

Baca Juga: 5 Fakta Peradaban Elam, Awal Mula Kemasyhuran Persia Kuno

Peradaban Bura adalah sebuah kebudayaan hilang yang dipastikan pernah berkembang di kawasan sisi selatan Sungai Niger di dekat negara Burkina Faso dan Niger. Peradaban yang juga memiliki nama lain Bura-Asinda ini ada sejak abad ke-3 M berdasarkan perhitungan radiokarbon (metode mengetahui umur suatu objek dari kandungan radiokarbonnya).

Salah satu kegiatan penduduk Bura yang diketahui beradasarkan penemuan arkeologi adalah ritual pemakaman. Kuburan-kuburan yang telah ditemukan menyimpan ratusan wadah/guci berbentuk lonjong yang diyakini multifungsi, misalnya menyimpan barang-barang milik almarhum atau sebagai penanda lokasi makam. Selain itu, masyarakat Bura juga memproduksi patung-patung sederhana berwajah manusia dari terakota yang bewarna kemerahan, yang merupakan karakteristik seni primitif Bura.

Peradaban Bura kemungkinan berakhir pada tahun 1300 atau 1400 M karena sebab yang masih belum diketahui. Peradaban ini sebenarnya masih sangat misterius dan belum bisa dipelajari lebih dalam karena minimnya jumlah artefak yang ditemukan.

3. Peradaban Bura

guci untuk keperluan pemakaman masyarakat Bura (metmuseum.org)

4. Peradaban Sao

patung-patung era Peradaban Sao (ancient-origins.net)

Peradaban paling menarik tapi masih misterius ini diyakini ada sejak abad ke-6 SM dan berlokasi di sebelah barat/selatan Sungai Chari, yang sekarang berada di wilayah modern Chad, Republik Afrika Tengah, dan Kamerun. Peradaban Sao merupakan kebudayaan kuno yang dipercaya sebagai warisan bangsa Hyksos yang kabur dari Mesir setelah dinasti mereka digulingkan, meskipun beberapa peneliti menganggap bahwa komunitas Sao hanyalah sebatas suku asli Afrika. Bangsa Hyksos adalah pendatang (kemungkinan dari Asia) yang sempat menjajah dan menguasai Mesir selama 1 abad. 

Temuan-temuan arkeologi menunjukkan bahwa Sao berlimpah akan tembaga, besi, dan juga terakota untuk memproduksi patung, tembikar, dan guci ritual. Namun, satu hal unik dari peradaban ini adalah seni patungnya yang sangat tidak biasa. Para artisan Sao menciptakan patung-patung bergaya antropomorfisme (gabungan ciri-ciri manusia dan makhluk bukan manusia) yang sangat orisinil dan kemungkinan yang pertama di kawasannya. 

Satu poin yang penting adalah penduduk Sao mulai menganut agama Islam pada abad ke-14 M yang dibawa oleh para pedagang Arab. Pada akhirnya, peradaban ini dinyatakan punah pada abad ke-16 M kemungkinan karena disintegrasi budaya atau penjajahan oleh Kekaisaran Kanem-Bornu. 

Baca Juga: 5 Fakta Peradaban Nok, Pelopor Budaya Zaman Besi Afrika Barat

Verified Writer

Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya