TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini 5 Kebudayaan Endemik nan Misterius di Kawasan Laut Mediterania

Bukti kayanya kehidupan purba di luar daratan utama Eropa!

nuraghe di Pulau Sardinia (pixabay.com/JohannBargeld)

Laut Mediterania memang merupakan salah satu destinasi wisata dan pemandangan alam paling favorit bagi negara-negara di sekelilingnya. Kawasan perairan luas dan strategis ini juga menjadi pusat lalu lalang kapal-kapal dagang sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu. Jauh sebelum bukti interaksi berbagai negara tersebut, ternyata sudah cukup banyak komunitas di beberapa pulau di Mediterania yang hidup secara independen.

Penduduk tersebut membentuk suatu kebudayaan eksklusif yang tidak ditemukan di daratan utama benua apa pun. Faktanya, peradaban-peradaban tertua di Eropa pada mulanya berada di kawasan Laut Mediterania. Misalnya saja Peradaban Minoa di Pulau Kreta, Yunani. 

Selain itu, terdapat sejumlah kebudayaan lain yang mungkin sangat jarang diketahui yang akan dibeberkan pada artikel ini. Silakan disimak, ya!

1. Kebudayaan Talaiotik

situs Talaiotik di Pulau Menorca, Spanyol (unsplash.com/María Is)

Menurut keterangan dari situs resmi UNESCO, kebudayaan Talaiotik adalah sebuah kebudayaan Spanyol kuno yang kemungkinan ada sejak milenium ke-2 atau milenium ke-1 SM di Kepulauan Baleares, Spanyol. Sampai detik ini, tidak ada yang mengetahui dengan jelas asal-usul kebudayaan ini, meskipun ada yang menyatakan terdapat pengaruh dari Yunani Kuno. 

Satu hal yang pasti, kebudayaan ini menghasilkan sesuatu yang baru dan endemik, yaitu taula dan talayot (asal muasal nama peradaban ini). Taula adalah monumen batu khas Pulau Menorca yang berbentuk huruf 'T' dan satu-satunya di dunia. Monumen tersebut tidak diketahui kegunaannya, tetapi mungkin berhubungan dengan hal spiritual dan astronomi. Salah satu struktur lainnya yang masih ada sampai sekarang dan bahkan berjumlah ratusan adalah talayot yang bisa jadi bermanfaat sebagai tembok pertahanan.

Dilansir Barcelo, Kepulauan Baleares juga menyimpan harta peninggalan Talaiotik berupa rumah, gua, dan naveta (berfungsi seperti makam) yang hebatnya masih awet. Seluruh situs arkeologi tersebut selamat meskipun kebudayaan ini harus berakhir setelah penjajahan oleh bangsa-bangsa asing. Misalnya Kartago dan Romawi Kuno. 

2. Kebudayaan Nuragik

patung perunggu Nuragik (commons.wikimedia.org/Shardan) dan nuraghe (pixabay.com/Nikhilda)

Dilansir Ancient Origins, peradaban atau Kebudayaan Nuragik dipercaya ada sejak abad ke-18 SM dan berpusat di Pulau Sardinia, Italia. Sayangnya, para peneliti juga belum bisa mengetahui latar belakang terbentuknya kebudayaan besar era Zaman Perunggu yang sangat tidak populer ini.  

Satu hal yang pasti adalah Kebudayaan Nuragik mendapatkan namanya dari nuraghe, struktur menara batu silindris yang masih berjumlah ribuan di Sardinia. Fungsi asli nuraghe tunggal kemungkinan sangat bervariasi. Misalnya sebagai rumah, lumbung pangan, atau menara pengawas. Sedangkan nuraghe yang memiliki kompleks luas tampaknya bisa dimanfaatkan seperti 'benteng' kecil. Di samping peninggalan arsitektur, penduduk Nuragik juga memproduksi patung-patung perunggu khas untuk ritual keagamaan. 

Kebudayaan ini pada akhirnya tumbang karena beberapa spekulasi, misalnya penguasaan oleh bangsa Kartago pada abad ke-6 SM. Tidak lama kemudian, bangsa Romawi mengambil alih pulau ini dan berperan besar dalam penulisan sejarah yang menjadi bukti eksistensi Kebudayaan Nuragik.  

Baca Juga: Terisolasi di Sebuah Pulau di Mediterania, Ini 5 Fakta Peradaban Minoa

3. Kebudayaan Arzachena

makam lingkaran Arzachena di Sardinia (mapio.net)

Sebelum era Peradaban Nuragik, ternyata terdapat beberapa kebudayaan mayor yang sudah ada di Pulau Sardinia. Salah satu kebudayaan tersebut adalah Arzachena yang berdiri sejak milenium ke-4 SM (masih pada era Neolitikum). Kebudayaan ini juga mencakup wilayah di selatan Korsika dan utara Sardinia. 

Dilansir Alchetron, peradaban ini sangat terkenal akan makam-makam besar berbentuk lingkaran yang juga masih banyak ditemukan sampai sekarang. Meskipun berukuran sangat besar, makam tersebut berisi hanya satu jasad, yang menunjukkan bahwa penduduk Arzachena saat itu kemungkinan seperti golongan elit atau aristokrat.

4. Kebudayaan Ozieri

patung-patung kuno Ozieri dari Pulau Sardinia (commons.wikimedia.org/Shardan)

Suatu kebudayaan pra-Nuragik yang lain adalah Kebudayaan Ozieri yang bertumbuh sejak sekitar tahun 3200 SM. Berbeda dari Kebudayaan Arzachena yang didominasi oleh penduduk 'elit', masyarakat Ozieri umumnya adalah peternak dan peladang yang tinggal di kompleks gubuk atau gua. Satu hal lagi yang berbeda, tradisi pemakaman Ozieri adalah mengumpulkan banyak jasad dalam satu makam di dalam gua-gua. 

Dilansir Sardegna Cultura, penduduk Ozieri adalah perajin handal berdasarkan temuan banyak patung dan vas/pot dari keramik yang cukup berkualitas pada masanya. Keramik dari kebudayaan ini memiliki corak seni tersendiri, yaitu titik-titik berulang yang membentuk spiral atau goresan yang membentuk figur manusia. Seni patung di sana yang bergaya Cycladic seringkali berwujud wanita memberikan petunjuk bahwa penduduk Ozieri memiliki suatu kepercayaan lokal. 

Verified Writer

Juan A. Soedjatmiko

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan informasi atau kata dalam artikel

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya