TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Historis Perang Korea 1950-1953 yang Wajib Diketahui

Perang berdarah di Semenanjung Korea

historyonthenet.com

Ketegangan yang terjadi antara kedua Pemerintahan Korea, Utara dan Selatan, memang tidak bisa dilepaskan dari sejarah kelam mereka. Perang Korea yang bergemuruh di dunia pada tanggal 25 Juni 1950 hingga penandatanganan gencatan senjata pada 27 Juli 1953, menjadi saksi bahwa Semenanjung Korea yang dulunya bersatu pun harus saling membunuh sesama saudaranya.

Kehancuran dahsyat yang diakibatkan tiga tahun pertempuran tanpa henti antara Korea Utara yang didukung negara-negara komunis seperti Republik Rakyat Tiongkok dan Uni Soviet, melawan Korea Selatan yang didukung negara-negara demokrasi yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ekspansi yang dilakukan Korea Utara untuk menyatukan Semenanjung Korea pada tahun 1950 terbukti sangat fatal dengan kehancuran kedua Korea setelah gencatan senjata diumumkan.

Berikut adalah 7 fakta historis Perang Korea 1950-1953 yang wajib kamu ketahui.

1. Pertempuran pesawat bermesin jet pertama di dunia

pinterest.com

Perang Korea ternyata menjadi aksi pembuktian teknologi terbaru dalam dunia aviasi militer, yaitu pertempuran jarak dekat antara dua pesawat tempur bermesin jet. Pada tanggal 8 November 1950 satu pesawat jet tempur Amerika Serikat F-80 Shooting Star yang dipiloti Letnan Russel Brown bertemu dengan pesawat jet tempur buatan Uni Soviet MIG-15 di langit Korea.

Pertemuan mereka di langit Korea menjadi catatan terbaru dan pertama dalam pertempuran udara menggunakan mesin jet. Dalam pertempuran jarak dekatnya, Letnan Brown berhasil menembak jatuh MIG-15 yang pada saat itu dipiloti oleh pilot dari Angkatan Udara Korea Utara. 

2. Sekitar 7.000 Prajurit AS hilang di pertempuran

nytimes.com

Sampai saat ini ternyata masih ada ribuan Prajurit Amerika Serikat yang hilang karena Perang Korea. Meskipun gencatan senjata sudah ditandatangani sejak tahun 1953, usaha Pemerintah AS untuk menemukan dan mengembalikan prajurit-prajuritnya yang tertinggal di Korea mengalami kendala. Sulitnya mendapatkan izin dari Pemerintah Korea Utara untuk menyelusuri lokasi pertempuran di wilayah Korut menjadi satu-satunya masalah yang harus dihadapi AS.

Setidaknya dibutuhkan waktu yang cukup lama serta pemulihan hubungan kedua negara yang membaik sedikit demi sedikit untuk menjamin keluarnya izin penyelusuran maupun pemulangan jenazah dari Pemerintah Korea Utara. Menurut catatan yang ada, terhitung sampai bulan Februari 2019 masih terdapat 7.667 Prajurit AS yang hilang di Korea. 

Baca Juga: 5 Faktor Berakhirnya Perang Dingin Amerika Serikat versus Uni Soviet

3. AS hampir menggunakan nuklir dalam Perang Korea

providencemag.com

Ketegangan yang memuncak ketika terlibatnya Tentara Merah Republik Rakyat Tiongkok dalam Perang Korea pada Oktober 1950 membuat Pasukan PBB dan Amerika Serikat kocar-kacir. Setelah berhasil memukul mundur Pasukan Korea Utara hingga mendekati perbatasan Korut-RRT, secara tiba-tiba jutaan Prajurit Tiongkok menyeberang ke Korea Utara melalui Sungai Yalu dan mulai menyerang posisi Pasukan PBB.

Melihat keterlibatan RRT yang membawa sekitar tiga juta prajurit ke Perang Korea membuat dua Presiden AS, Truman dan Einsehower, ditambah dengan desakan Jenderal MacArthur membuat mereka berpikir untuk menggunakan bom nuklir baik di Korea Utara dan Tiongkok untuk menghentikan gerak laju musuh karena menurut MacArthur AS pada saat itu memiliki keuntungan asimetris atas kepemilikan senjata nuklir 

Pertimbangan jika AS terlibat lebih jauh dalam Perang Korea yang akan meningkatkan kekuatan udara dan darat RRT menjadi alasan mengapa pertimbangan senjata nuklir muncul. Namun, akhirnya rencana penggunaan bom nuklir yang didesak oleh Jenderal Douglas MacArthur ditolak dengan pertimbangan khusus. 

4. Uni Soviet membantu Korea Utara secara tidak langsung

tanks-encyclopedia.com

Selesai Perang Dunia ke-2, membuat Semenanjung Korea dikuasai oleh dua raksasa dunia, yaitu Uni Soviet di Utara dan Amerika Serikat di Selatan. Mengetahui keinginan Rakyat Korea untuk mendirikan negara yang merdeka, maka masing-masing negara adidaya tersebut membantu dengan memberikan sistem serta ideologi mereka terhadap wilayahnya yang sudah terbagi dua karena garis yang dikenal garis paralel 38.

Setelah terbentuknya Korea Utara di bawah naungan dan bantuan Pemerintah Uni Soviet, Korut mendapatkan banyak kiriman alutsista dan persenjataan militer buatan Soviet. Senjata ini kemudian digunakan Korut dalam ekspansinya ke Selatan dengan tujuan menyatukan seluruh Semenanjung Korea dalam paham komunis. Selama Perang Korea berlangsung Pemerintah Uni Soviet tidak pernah terlibat langsung dengan mengirimkan tentara secara besar-besaran seperti yang dilakukan RRT pada Oktober 1950.

Keterlibatan Uni Soviet dalam Perang Korea hanya sebatas pengiriman persenjataan secara diam-diam yang sangat dibutuhkan Prajurit Korut maupun Tiongkok. Tidak tanggung-tanggung Uni Soviet juga mengirimkan pesawat jet tempur tercanggih dan pilot-pilot terlatih mereka ke Korea Utara untuk dicoba secara langsung dalam pertempuran.

Namun ada sedikit keterlibatan langsung Soviet dalam Perang Korea, yaitu ketika Pilot Uni Soviet tidak lagi melatih pilot-pilot Korut dan mulai menaiki pesawat jet tempur mereka berbendera Korea Utara, disinilah satu-satunya bukti terlibatnya Uni Soviet yang mengakibatkan kekalahan telak dominasi udara pesawat jet tempur AS walaupun hanya untuk beberapa saat. 

5. Kongres Amerika Serikat tidak pernah menyatakan perang kepada Korea Utara

history.com

Mungkin banyak tidak tahu bahwa setelah Perang Dunia 2 selesai, Pemerintah Amerika Serikat tidak pernah menyuarakan ataupun mendeklarasikan perang terhadap negara-negara yang pernah berperang melawannya seperti yang terjadi di Korea, Vietnam, Irak, dan lain-lain. Pernyataan perang yang dikumandangkan Presiden Roosevelt pada tahun 1941 yang melibatkan negaranya dalam Perang Dunia ke-2 menjadi pernyataan perang terakhir yang dilakukan Pemerintahan Amerika Serikat.

Setelah PD2 selesai pada tahun 1945, di mana kemudian berlanjut hingga terjadinya Perang Korea pada tahun 1950, baik Presiden maupun Kongres AS tidak lagi mendeklarasikan perang terhadap musuhnya, melainkan mereka menggunakan preseden untuk membenarkan keterlibatan militer dalam suatu konflik. 

6. Setelah 68 tahun berperang akhirnya Perang Korea selesai pada tahun 2018

upi.com

Perang Korea yang dimulai pada tahun 1950 hingga penandatanganan gencatan senjata tahun 1953, tidak berarti membuat Korut dan Korsel berdamai sepenuhnya dikarenakan deklarasi perang antara keduanya masih berlaku. Meskipun begitu, dibutuhkan 68 tahun untuk menyelesaikan Perang Korea secara formal antara Korea Utara dan Korea Selatan.

Penyelesaian formal menggunakan perjanjian damai berhasil dilakukan pada tahun 2018 ketika pemimpin dari kedua negara, Kim Jong Un (Korut) dan Moon Jae-in (Korsel), menandatangani Deklarasi Panmunjom yang menyatakan bahwa kedua negara sudah tidak lagi berperang dan pemulihan hubungan negara. Pertemuan yang bersejarah ini menjadi titik awal baru yang disebut-sebut batu tumpuan bersatunya Semenanjung Korea secara damai. 

Baca Juga: 5 Penyebab Mengapa Nazi Kalah Pada Perang Dunia II

Verified Writer

Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya