TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Asteroid? Berikut Ciri-Ciri, Jenis, dan Asal-usulnya

Jumlahnya super banyak

ilustrasi asteroid (freepik.com/freepik)

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana ruang angkasa? Tidak hanya Bumi, planet yang kita huni ini juga bertetangga dengan planet lain, lho. Selain itu, masih ada bulan, bintang, dan benda lainnya yang ada di sekitarnya. Nah, salah satu benda tersebut ialah asteroid.

Apa itu asteroid? Berikut penjelasan mengenai pengertian asteroid dan detail seluk-beluk benda langit tersebut. 

Apa itu asteroid?

Kalau melihat gambar luar angkasa secara detail kerap ditampilkan batu-batuan yang mengambang di ruang hampa. Nah, itulah yang disebut sebagai asteroid. Space Place NASA menyebutkan asteroid sebagai benda kecil berbatu yang mengorbit matahari. Meski sama-sama mengitari pusat tata surya, bentuknya lebih kecil untuk dikatakan sebagai planet.

Ada banyak asteroid dan keberadaannya pun bisa terpisah-pisah, tidak seperti susunan planet. Namun, kamu bisa menemukannya di antara orbit planet. Meski demikian, kebanyakan asteroid di tata surya mendiami titik antara orbit Mars dan Jupiter. Titik ini kerap disebut sebagai sabuk asteroid. 

Berbeda dengan planet yang bentuknya nyaris bulat, asteroid bisa bergerigi dan tidak beraturan. Asteroid terdiri dari berbagai jenis batuan, tetapi ada juga yang mengandung tanah liat atau logam seperti nikel dan besi. Adapun diamater asteroid bisa ratusan mil (ribuan kilometer), tetapi ada juga yang hanya sebesar kerikil.

Nah, asteroid yang berukuran besar ini dapat memiliki bulan sebagai pendamping. Contohnya saja Didymos atau asteroid dengan lebar 780 meter ini punya bulan kecil bernama Dimorphos yang lebarnya hanya 160 meter.

Baca Juga: 9 Hujan Meteor Sepanjang 2024, Catat Dulu Tanggalnya

Dari mana datangnya asteroid?

ilustrasi asteroid (pixabay.com/urikyo33)

Dilansir Space, asteroid adalah sisa material batuan dari masa pembentukan tata surya. Oleh karena itu, asteroid yang ada di tata surya kita dikatakan memiliki usia sekitar 4,55 miliar tahun, melansir penjelasan Fred Jourdan, ilmuwan planet di Curtin University dalam sumber yang sama.

Usia asteroid saat ini mencerminkan kapan awal mula tata surya terbentuk. Saat itu, tata surya kita hanya terdiri dari awan gas dan debu berputar. Ketika awan tersebut runtuh (kemungkinan disebabkan oleh gelombang kejut dari bintang yang meledak di dekatnya), gravitasi besar menarik sebagian besar material di sekitarnya. Proses tersebut mengakibatkan atom hidrogen melebur menjadi atom helium.

Nyaris 99 persen materi awan menjadi bagian dari reaktor nuklir raksasa yang kini kita kenal sebagai matahari. Satu persen lainnya mulai menyatu menjadi planet-planet dan menetap pada orbit yang teratur. Meski demikian, tidak semua partikel tersebut berhasil membentuk sesuatu yang kita sebut sebagai planet. 

Nah, bongkahan nyaris jadi planet inilah yang kita sebut sebagai asteroid. Oleh karena itu, nama lainnya adalah planetesimal atau planetoid, melansir Astronomy.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya